28. Kenangan dan Awal baru

1.3K 137 0
                                    

Dua hari yang lalu Reyna dan keluarganya baru saja pulang dari Jepang. Dan saat ini Reyna sudah berada di Indonesia menghabiskan waktu dengan bersantai di rumah, karena terlalu lama Reyna meninggalkan rumah jadinya ia sangat merindukan rumah kediamannya itu. Memang kalimat rumahku istanaku itu benar rasanya. Reyna lebih betah di rumah sendiri meskipun rumah di Jepang terbilang nyaman juga.

Sembari mengotak-atik ponselnya, Reyna ingat akan seseorang yang harus segera Reyna hubungi. Dengan segera Reyna menghubungi orang tersebut dengan mengirimkan pesan singkat untuk menyuruhnya datang ke rumah Reyna. Bukan Reyna tidak ingin ke luar rumah, hanya saja sahabatnya itu lebih suka ke rumah Reyna daripada bertemu di luaran sana. Lebih hemat saku, katanya.

Tak butuh waktu lama untuk Reyna menunggu dan sahabatnya itu telah sampai di rumah Reyna. Ghea, dengan antusias segera menghampiri Reyna dan memeluknya. "Wah, Kak. Kangen banget. Lama juga Kakak di sana." Reyna tertawa mendengar ucapan sahabatnya. "Halah Ghe, cuma sebulan lebih ini. Oh ya, banyak yang mau aku ceritakan selain yang ditelepon biasanya. Pokoknya kamu gak bakal percaya sama cerita satu ini," ujar Reyna yang sibuk mengotak-atik ponselnya.

"Nah, liat tuh. Kamu percaya?" Ghea menatap foto yang Reyna tunjukkan. "I-ini beneran Kak? Dia ...."

Reyna menggangguk mengiyakan. Reyna sudah yakin Ghea pasti tidak akan percaya, tetapi memang itu yang terjadi. Reyna bertemu orang itu, orang yang selama ini menghilang begitu saja. Dan saat di Korea kemarin, Reyna bertemu lagi dengan orang itu. Sangat kebetulan sekali bukan.

Ghea menyerahkan lagi ponsel Reyna. "Hm, kenapa dia bisa bertemu Kakak?" Menghela napas sejenak, kemudian Reyna menjawabnya, "dia bilang karena keadaan mendesak jadi dia pergi begitu saja."

"Dia sempat nanya sama aku, aku bilang aja Kak Reyna lagi di Korea. Aku kira dia enggak mau menemui Kakak. Kaget juga sih waktu dia ngirim pesan, aku mau tanya-tanya lebih tapi dia malah gak jawab dan sampai sekarang pesanku belum dibaca."

"Dia emang gitu, aku udah baikkan juga untungnya. Sempat ngajak aku kayak dulu, tapi aku tolak dengan beberapa alasan. Dan akhirnya kami berteman biasa lagi." Ghea menggeleng setelahnya. Ghea tahu betul kisah Reyna dan orang itu, cinta pertama Reyna-Alvaro.

Beberapa detik sempat saling diam kemudian Reyna ingat sesuatu juga. "Dan ini spesial banget buat kamu, Ghe."

Foto Reyna dan Tae Hyung, Ghea sangat senang melihatnya. "Kak, ini sih ganteng banget. Hm, kayaknya aku pernah lihat deh. Oh iya, ini bukannya anggota BTS 'kan, Kak?" Reyna pura-pura tidak tahu.

"Masa Kakak gak tau sih, mereka 'kan terkenal."

Reyna tertawa, Ghea memutar bola matanya. "Iya, dia salah satu anggotanya. Tuh aku kasih apa yang kamu minta, impas 'kan?"

"Curang, beruntung banget sih. Aku tantangannya haduh nyebelin." Reyna semakin tertawa melihat wajah kesal Ghea. Reyna dan Ghea membuat tantangan sebenarnya. Waktu itu Reyna menantang Ghea untuk berfoto bersama Raka-cowok paling terkenal di kampus mereka. Tetapi Ghea malah mendapat ucapan narsis dari cowok itu. Dan akhirnya karena kesempatan Ghea menantang Reyna untuk berfoto bersama artis di Korea Selatan. Ghea pikir Reyna pasti tidak akan mendapatkan apa yang Ghea minta, mengingat Reyna itu cuek dan pemalu akut sebenarnya.

Namun, entah karena keberuntungan atau apa, Reyna bisa berfoto dengan Tae Hyung. Malu sih ada, tetapi kan ia juga terpaksa. Jadi ya Reyna lakukan saja.

"Ceritanya gimana tuh bisa dapat fotonya?"

Reyna terdiam sebentar, kemudian bercerita panjang lebar dari awal pertemuannya lagi dengan Ji Min dan sampai terakhir mereka bertemu. "Hua beruntung banget sih Kak Reyna."

"Ya, gimana lagi 'kan."

Setelah cukup lama bercerita, Ghea akhirnya pamit untuk pulang. Reyna pergi ke kamarnya dan kembali melihat fotonya dengan Tae Hyung. Menatapnya lekat, dan tak terasa air mata menetes begitu saja.

Reyna kesal jika seperti itu, ia seperti sangat mendambakan Tae Hyung jadinya. Reyna juga tidak tahu perasaan apa itu sebenarnya, rindukah Reyna pada Tae Hyung karena seorang artis, laki-laki atau teman. Jika dikatakan Reyna suka Tae Hyung, jawabannya tentu iya. Reyna suka senyum kotaknya laki-laki itu, tetapi Reyna juga tidak menyangkal bahwa dirinya juga masih menyukai Ji Min. Reyna suka senyuman lembut Ji Min.

Apa karena mereka orang tampan Reyna jadi menyukainya? Berarti Reyna menyukai mereka hanya karena mata bukan hati. Lagi-lagi bukan itu jawabannya. Hati Reyna campur aduk, ia tidak bisa menjelaskannya. Begitu sulit rasanya.

"Aku harap bisa melupakan kalian," gumam Reyna yang kemudian memejamkan matanya, masih dengan air mata yang menetes.

Begitulah akhirnya, Reyna harus merasakan bingung dalam benaknya. Merasakan pahitnya merindukan kenangan lama, dan campur aduk perasaannya.

***

2 tahun kemudian

"Kak Reyna, ayo buruan!" teriak Rey yang kesal dengan kakaknya yang begitu lamban. Reyna berjalan seperti siput, lambat karena sedang tidak begitu bersemangat. Rey yang melihatnya tentu saja kesal. "Ayo dong, lama banget Kakak ini."

"Buru-buru banget sih, mau ngapain coba?"

"Udah jangan banyak tanya, ikut gue aja." Rey menarik Reyna dengan buru-buru. Begitu Rey menghentikan langkahnya, dia menatap Reyna sekilas dan melepaskan tangan Reyna. Rey menunjuk seseorang yang sedang duduk dibangku taman.

"Siapa itu?" Rey memutar bola matanya malas. "Samperin gih, kejutan."

Dengan langkah perlahan Reyna menghampiri orang tersebut. "Ha-hai." Orang itu membalikkan tubuhnya dan Reyna begitu terkejut. Reyna tersenyum tak percaya dengan apa yang ia lihat.

"Ka-kau, kenapa bisa di sini?"

"Hm, liburan."

"Benarkah? Kenapa tidak menghubungiku sebelumnya." Orang itu tertawa.

"Bukankah Rey bilang ini kejutan."

"Baiklah, baiklah. Ayo ke rumah, kau pasti capek."

Reyna pun mengajak orang itu untuk ke rumahnya. Sebelumnya Reyna mencubit Rey karena kesal dengan Rey yang menarik-nariknya tadi sampai pergelangan tangan Reyna sakit. Rey hanya menatap Reyna kesal juga kemudian mengikuti kakaknya itu dibelakang.

.
.
.
.
.
.
.
.
To Be Continued

Semoga kalian suka dengan cerita ini. Jangan lupa bintang dan komentarnya. (ㆁωㆁ)

Salam,
Manusia

Impossible ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang