Extra Part (2)

1.2K 104 0
                                    

Tae Hyung POV

"Kenapa kau tahu dia bukan penggemar kita?" tanya Ji Min. Aku menghela napas. Saat ini kami tengah istirahat sebentar sebelum kembali ke dorm.

"Dia seperti tidak terlalu antusias."

"Kau benar Tae, dia tidak mungkin berbohong. Eoh, dia gadis yang aku bicarakan Tae, bidadari itu," ucap Ji Min antusias. Dan aku hanya membalasnya dengan tersenyum simpul. "Sebaiknya kau temui dia, aku rasa dia belum pulang." Ji Min mengangguk dan tersenyum. Kemudian dia menyuruh salah satu staff untuk mencari gadis yang kebetulan hanya Reynalah saat itu satu-satunya yang memakai pakaian berbeda.

Setelahnya Ji Min memasuki ruangan, dia akan menemui Reyna. Aku terdiam di tempat; tersenyum tipis. Memangnya apa yang kau harapkan Kim Tae Hyung.

Aku memandangi pintu ruangan itu lekat. Andai saja waktu itu aku segera menghampirinya, apa kejadian ini akan terbalik. Maksudku, apa posisi aku dan Ji Min akan berganti.

Sepertinya memang tidak akan pernah terjadi. Buktinya aku terlalu dingin jika berhadapan dengan gadis itu. Kenapa juga, argh aku sebenarnya kesal.

"Tae, di mana Ji Min? Kita harus segera ke dorm." Nam Joon Hyung menghampiri.

"Dia sedang ke toilet," jawabku asal. Mana mungkin aku mengatakan kebenarannya. "Ah, bisa kau panggilkan dia Tae?" Aku mengangguk dan berpamitan untuk memanggil Ji Min.

Sebelum memasuki ruangan, aku menghela napas. Kenapa juga rasanya berat sekali hanya untuk masuk ke dalam.

Ceklek

Ji Min dan Reyna menatap kehadiranku. Tetapi Reyna dengan cepat memalingkan wajahnya. Huh, memang aku terlalu buruk bersikap padanya.

"Ji Min, kita harus segera ke dorm," ucapku dingin dan datar. Kalian jangan menyalahkanku, ini memang dari sananya ... oh ayolah bantu aku.

Ji Min mengangguk dan kembali menatap Reyna. "Baiklah, sepertinya aku sibuk. Oh, apa aku boleh minta nomor ponselmu? Ah hanya ... agar kita semakin akrab?" ucap Ji Min yang sepertinya malu. Reyna terkekeh melihat Ji Min yang terlihat malu. Bahkan kepada Ji Min dia bisa semanis itu.

Reyna mengeluarkan ponselnya dan memberikan nomor ponsel itu pada Ji Min. Tak lama setelah itu datang staff perempuan menghampiri kami.

"Nona, di luar ada temanmu yang menunggu," ucap perempuan itu. Reyna mengangguk dan beranjak pergi setelah berpamitan kepada Ji Min. Saat melewatiku Reyna melirik sekilas. Dan bodohnya, aku, Kim Tae Hyung yang terkenal konyol hanya memasang wajah dinginnya seperti biasa saat ada Reyna. Bagus Tae, kau semakin membuat dirimu jelek di mata Reyna.

"Hei, kenapa kau dingin seperti itu? Dia akan ketakutan jika kau seperti itu terus." Aku mengendikkan bahu dan pergi. Ji Min pun menyusul.

Sepanjang perjalanan ke dorm aku hanya diam. Yoon Gi Hyung yang menyadarinya langsung bertanya, "kau ada masalah?" Aku menggeleng. Bagaimana aku menceritakan semuanya, apalagi melihat Ji Min yang sedang bahagia. Aku tidak tega.

Kenapa juga perasaan aneh itu menghampiriku bersamaan dengan kejadian ini. "Apa gadis itu?" Aku membelalakkan mataku, bagaimana Yoon Gi Hyung bisa tahu. Aku segera menyuruhnya untuk jangan berisik. Untung saja member lain tengah tertidur pulas.

"Lebih baik kau pikirkan baik-baik Tae," ucap Yoon Gi Hyung. Setelahnya dia menutup matanya untuk mengikuti anggota lain tidur. Aku menyandarkan badanku, menghela napas dalam.

***

Saat ini aku tengah dalam perjalanan pulang. Aku lapar dan meminta salah satu sopir perusahaan untuk mengantarku membeli makanan. Sebenarnya bisa saja aku memesannya lewat aplikasi ponsel, tetapi karena ingin sedikit melihat pemandangan kota aku pun memutuskan untuk membelinya langsung. Meskipun tetap sopir yang pergi untuk membelikannya dan aku tetap diam di mobil.

Impossible ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang