Extra Part (3)

1.2K 96 0
                                    

Taehyung POV

Rencanaku untuk mempertemukan Ji Min dan Reyna berjalan lancar. Tentunya dengan bantuan Bibi Hinata dan juga Shi Young.

Baiklah, mungkin ada hal mengganjal padaku saat ini. Hei ini, siapa yang tidak cemburu melihatnya? Okay, aku akui kalau aku mulai mempunyai perasaan pada Reyna. Entah sejak kapan, yang pasti dari awal melihatnya itu terasa berbeda. Ada sesuatu yang mendorongku untuk bisa mendapatkannya.

Ah sudahlah, aku tidak ingin membahas itu. Setelah pertemuan itu, Ji Min menyuruhku untuk membeli roti. Sudah dibantu malah menyuruh. Kalau bukan sahabat sudah aku diamkan Ji Min.

Diperjalanan menuju toko roti, aku langsung menepikan mobil kala melihat seseorang yang kukenal. "Kenapa gadis itu di sana?" gumamku. Akhirnya aku menghampiri gadis yang aku rasa kenali. Untung tempatnya tidak terlalu ramai, jadi aku bebas dengan pakaian yang tidak terlalu tertutup. "Ekhem." Gadis yang sedang duduk melamun dihadapanku itu adalah Reyna, tentu saja aku mengenalnya.

Aku yang tidak mendapat respon dari Reyna pun duduk disamping Reyna. "Reyna-ya?" Reyna pun terkejut. "Ah Tae Hyung-ssi, kenapa kau bisa di sini?" Aku terdiam sejenak.

"Cepat katakan, sedang apa kau di sini?" Reyna mengerutkan keningnya, kebiasaanku itu tidak pernah lembut pada Reyna. "Bukan urusanmu."

"Tunggu!" Reyna menghentikan langkahnya. Aku pun segera berlari menghampiri Reyna. "Aku akan mengantarmu, dan ingat, jangan bertingkah seperti anak kecil." Aku menarik tangan Reyna masuk ke dalam mobil.

"Kenapa kau selalu memaksaku? Dan tidak bisakah kau bersikap lembut kepadaku eoh!" Air mata turun membasahi pipi Reyna yang begitu merah karena amarah yang menggebu. Aku menatap Reyna lekat. Baru kali ini melihat Reyna menangis seperti itu, biasanya Reyna hanya akan marah-marah. Dan ah tadi juga termasuk marah-marah bukan.

"Kalau begitu pulang saja sendiri." Aku mengabaikan Reyna dan kembali ke mobil.

Aku diam memandangi setir. Bukan seperti itu sikapmu seharusnya Tae, bodoh sekali. Aku segera keluar mobil untuk menyusul Reyna.

Tetapi kejadian selanjutnya aku hanya bisa berdiri sambil memandangi punggung seseorang yang pergi dari tempat awalnya.

Tiba-tiba Ji Min meneleponku. Aku menerimanya. Dan setelah menerima panggilan itu, sekali lagi aku melirik ke depan sana dimana ada Reyna dengan seorang laki-laki saling tersenyum bahagia. Aku mengabaikan itu dan kembali ke mobil.

Namun, dalam benak bertanya-tanya, siapa  laki-laki yang bersama Reyna tadi? Apa itu kekasih Reyna? Atau tunang barangkali. Ah, kenapa menyakitkan melihatnya.

***

Setelah kejadian itu aku terus memikirkan siapa laki-laki yang bersama Reyna. Pertanyaan itu terus terulang dalam pikiranku.

Dan hari itu, Ji Min kembali mengundang Reyna ke dorm. Sebenarnya ini kesepakatan kami bersama. Reyna akan segera pulang ke negaranya, untuk memberikan kesan yang bagus maka kami akan memberinya kejutan.

Kejutan itu pun sukses membuat Reyna menangis terharu. Aku senang melihatnya bahagia. Walaupun air mata yang menetes itu aku tidak suka.

Setelah makan bersama, Ji Min mengajak Reyna ke atap. Mungkin mereka akan mengobrol. Aku masih terdiam di ruang makan. Yoon Gi Hyung menghampiri. "Kau cemburu?" Kenapa dia tahu.

"Dari awal aku sudah tahu," ucapnya seakan menjawab pertanyaanku. Yoon Gi Hyung menepuk pundakku. "Aku tidak memihak siapa pun, tapi bereskan urusan kalian." Kemudian dia pergi.

Benar, aku harus jujur pada Ji Min. Setidaknya Ji Min tahu dan aku tidak berbohong.

Reyna berpamitan untuk pulang. Ji Min pun menyuruhku untuk mengantarnya. Seperti ada sesuatu yang terjadi diantara mereka berdua.

Impossible ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang