ADIVA 27

1K 43 2
                                    

"Abang, ini nggak seperti apa yang abang lihat.." ujar Diva memelas ketika Rafi merampas handphone Diva berstiker tulisan Jungkook itu.

Dirinya tidak menyangka bahwa keberadaan Dafa sudah di temuinya di Instagram, bermodalkan dua giga ia bisa berlama-lama men-scroll akun milik Dafa. Dan di sinilah mereka berada, dengan Diva yang diseret ke ruang depan oleh Rafi untuk bertemu para abangnya, Diva baru saja stalking, belum mengirimkan Direct Message pada Dafa. Dan saat itu juga Deva yang tidak berkepentingan itu langsung pulang, kemudian disusul dengan Bagas yang jam masa kuliahnya habis langsung cabut karena ulah adik bungsunya itu.

Diva mencibir kesal, mencoba membantah dengan berbahasa dan berkosa-kata yang halus, tetapi gagal, Rafi sudah menyemprotnya dengan introgasi sialan. Bagaimanapun juga Diva juga cewek yang mempunyai minat akan laki-laki tampan, —Dafa adalah kakak kelasnya, berbeda satu tahun dengan dirinya yang di duga bentar lagi lulus, kepanjangannya adalah Dafa Alzair, itu sangat menarik. Setelah sekian lama ia mencari keberadaan Dafa di media sosial seperti Instagram, askfm dan facebooknya. Walau Diva akui, akun itu milik Egi yang sudah tak terpakai hehew. Sekarang ada saja ulah galak para abangnya yang membuat Diva tidak tahu cara menghindarinya.

"Ini apa coba?" Rafi berkata sambil menaruh handphone Diva di meja, terdapat Deva yang duduk di samping Bagas, kemudian di susul dengan Rafi di sampingnya yang menatapnya penuh sinis.

Pict anggap saja mereka bertiga para abang laknat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pict anggap saja mereka bertiga para abang laknat. By:twitter.

"Bukan begitu,"

"Terus apa Dipa?" Deva yang sedari tadi bungkam kini sudah mengeluarkan suara khasnya, begitu dingin bocah itu sehingga membuat Diva bergidik ngeri seketika. Perasaan rumah ini adem-adem saja, tetapi ketika abang pertamanya angkat bicara, ini semua berubah menjadi horror situation.

"Jadi gini,"

"Gimana?" tambah Bagas dengan tatapan tajam itu, tapi sebaik mungkin Diva akan menjelaskannya. Tidak mungkin ia emosi kepada ketiga abangnya ini. Ia masih tahu sopan santun takut di depak oleh papanya.

"Diva jelasin dulu, ini nggak seperti apa yang abang lihat. Jadi begini..Dafa, dia itu kakak kelas Diva yang nolongin Diva waktu jatuh di pinggir lapangan.." Diva masih meremas tangannya, berpikir keras agar alasannya mampu di terima oleh ketiga abangnya. "Diva itu nyungsep dan nggak berani berdiri seakan nggak terjadi apa-apa, nah kebetulan Dafa dateng, ngasih bantuan. Sekedar itu bang, beneran, demi apapun Diva nggak ngapa-ngapain.."

Tatapan tajam itu beralih ke tatapan curiga kepada Diva, apalagi Rafi yang sudah meluncurkan aksi kata-kata penuh penekanan pada Diva, hendak melakukan alih-alih Deva mencegah kelakuan adiknya itu, biarkan Diva menjelaskan terlebih dahulu. Bagas juga tahu bahwa Diva tidak akan bertindak melebihi batas karena peraturan ketat itu terpampang nyata di depan pintu kulkas dengan note berwarna kuning ke cokelatan.

Kira-kira isinya begini,

PERATURAN LUCKNUT FAMS:

1. Diva kalau pergi harus ada Surat Izin Rumah.
2. Nggak ada yang namanya pacaran buat Diva.
3. Diva nggak boleh bawa temen laki-laki ke dalam rumah.
4. Diva harus pulang tepat waktu.
5. Tidak ada penolakan.

ADIVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang