8. Jogja!✔

813 29 2
                                    

Setelah mengambil koper, Kak Stela berpamitan kepada Era untuk menemui teman semasa sekolahnya dulu. Alhasil sekarang ia menunggu di kafe, karena baru pertama ini Era datang ke Jogja. Alias buta arah.

"Saya pesan vanila milkshake-nya satu," ujar Era kepada seorang waitress yang langsung mencatat pesanannya.

"Tidak ada tambahan lain?"

"Itu saja," balasnya sembari tersenyum. Sedangkan waitress itu mengangguk dan segera memberikan catatan pesanan kepada salah satu rekannya.

Dimana sih Kak Stela? Era terus menerus melihat ke arah jendela kafe, mengawasi apabila Kak Stela lewat di depan kafe. Nyatanya ia tak menemukan sosok Kak Stela di kerumunan orang.

"Ini, Kak, pesanannya." Waitress yang sama langsung memberikan pesanan Era. Cukup cepat, hanya lima menit saja ia menunggu.

"Terima kasih." Setelah waitress itu pergi, Era langsung menyesap vanila milkshake kesukaannya. Sangat enak! Rasanya sesuai dengan lidah Era.

Penasaran karena menunggu terlalu lama, Era langsung mengambil ponselnya untuk mengecek apabila ada pesan masuk dari Kak Stela.

Benar saja.

Kakak perempuan Daniel itu mengirim sepuluh pesan beruntun kepadanya.

Kak Stela: Eh, lo dimana woi?
Kak Stela: Bales kek!
Kak Stela: P

Era terkikik. Ia langsung membalas pesan Kak Stela agar tidak mengirim pesan beruntun kepadanya.

Aku di kafe, Kak.

Tak lama, terdengar suara pintu kafe yang terbuka. Sosok Kak Stela nampak celingak - celinguk untuk mencari keberadaan Era. Sontak Era langsung melambaikan tangannya.

"Era! Sumpah, kakak khawatir banget!" semprot Kak Stela yang masih dalam raut yang panik.

"Salah siapa malah asyik ngobrol sama temen," sindir Era diselingi kekehan. Kak Stela hanya tertawa menanggapi.

"Emang tadi ngobrol sama siapa?" tanya Era yang sudah sangat penasaran. Pasalnya teman sekolah yang ditemuinya adalah lelaki, tentu saja Era merasa sangat penasaran.

"Temen SMP dulu," balas Kak Stela sembari meminum minuman Era tanpa permisi.

Era berdecak. "Temen apa temen? Kok kayak akrab banget gitu?" goda Era sembari tersenyum misterius.

"Apaan sih! Temen doang. Dulu dia satu sekolah sama gue, tapi terus pindah. Katanya ikut nyokap," balas Kak Stela dengan nada menggebu - nggebu. Seperti orang yang salah tingkah.

"Nggak usah salting, Kak. Kan cuma temen," godanya lagi. Kak Stela kali ini langsung menjitak kening Era agar cewek itu diam.

"Berisik!"

"Hahaha! Mukanya Kak Stela lucu deh," kekeh Era sembari menghabiskan minumannya yang tersisa seperempat.

"Udah, Ra? Lanjut ke kos yuk! Keburu rame jalannya." Kak Stela memperhatikan jamnya.

"Bentar, Kak! Aku mau bayar dulu."

Era langsung menuju ke kasir untuk membayar milkshake yang ia pesan. Catat, Era bukan orang yang selalu mengandalkan traktiran, berbeda dengan Daniel. Jika ia sedang makan bersama Daniel, ujungnya Era yang harus membayar. Sangat menyebalkan.

Sahabat Bukan Berarti DekatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang