Reynal berhenti di depan rumah besar dengan nuansa cat berwarna putih bersih. Rumahnya memang terlihat sangat bersih.
Ia kembali mencocokkan nomor yang tertera di gerbang dengan nomor yang kini ia bawa. Sebentar, ia mengamati rumah itu dari luar, kesan pertama yang ia dapat adalah sepi seperti tak berpenghuni namun mempunyai tukang kebun.
Akhirnya Ia turun dari motor lalu menekan bel di salah satu sisi gerbang. Dua kali sudah ia bunyikan namun tidak ada yang datang. Lalu dia menekannya sekali lagi dan ada seseorang keluar dari pintu sebelah kanan dari rumah itu.
"Ada keperluan apa ya Mas?"
Reynal menunjukkan kertas yang ia pegang kepada seorang ibu agak tua di depannya untuk memastikan apakah benar ini adalah rumah milik yang tertera dalam kertas itu.
"Iya benar ada apa mas?"
"Dianya ada Bu?"
"Dia masih belum pulang Mas. Mari ditunggu di dalam."
Lalu Reynal dan ibu itu masuk ke dalam rumah. Reynal mengitarkan pandangannya ke seisi rumah itu. Rumahnya memang benar-benar rapi seperti tidak pernah tersentuh sekalipun. Seluruh warnanya berdominan putih namun tak ada terlihat kotor sedikitpun dari isi rumah ini.
"Silahkan diminum Mas." kata Bibi sambil meletakkan secangkir kopi diatas meja tepat di depan Reynal.
"Terima kasih Bu."
"Maaf Mas Seharusnya saya tidak diizinkan nona untuk menerima tamu satu pun. Tapi karena saya lihat Masnya datang dengan niat yang baik jadi saya persilahkan, mumpung Nona juga belum pulang."
"Nona?"
"Iya Mas. Saya disini sebagai pembantu."
"Saya kira Ibu ini ibunya."
"Bukan mas. Kalau Mas enggak keberatan saya mau cerita sesuatu sama mas. Karena mas adalah orang pertama yang mengunjungi rumah ini. Mas teman sekolahnya Nona kan?"
"Boleh Bi. Cerita saja, iya saya temennya."
"Sebagai permintaan tolong juga Mas. Karna saya pengen Nona benar-benar kembali seperti dulu lagi. Saya nggak tega melihat Nona seperti ini terus."
"Cerita apa Bi?"
"Jadi Nona ini sudah 7 tahun tinggal sendirian di rumah ini. Orang tuanya cerai karena ada orang ketiga. Saat itu Nona nggak sengaja melihat orang tuanya berdebat hebat. Nona melihat semua perlakuan kasar orang tuanya. Hingga akhirnya mereka pisah dan pergi secara masing-masing tanpa berpikir jika mereka mempunyai seorang anak. Mereka mengabaikan keberadaan Nona. Hari itu Nona nggak bisa berhenti menangis karena orang tuanya tidak juga kembali pulang. Beberapa hari ia tidak makan dan mulai dari hari itu dia nggak pernah mau ngomong."
Reynal sungguh terkesima dengan cerita ini. Ternyata ini alasan mengapa Gadis itu tak pernah mau ngomong. Tujuh tahun sendirian pastinya ia sangat kesepian. Disaat keluarga lain asik bercengkerama dengan keluarganya lalu apa yang bisa gadis itu lakukan sendirian di rumah sebesar ini?
"Nona trauma dengan perdebatan, dengan suara keras. Ia hanya benar-benar mau bicara dalam situasi yang sangat tenang."
Reynal masih menyimak apa yang diceritakan oleh Bibi.
"Padahal Nona itu anaknya dulu sangat periang, cerdas, ramah, selalu bikin orang tertawa, sering cerita apa yang dialaminya. Tapi sekarang dia sangat berbeda. Saya suka sedih Mas kalau ngelihat dia, rasanya pengen saya peluk, saya pengen banget buat dia tertawa tapi saya nggak tau gimana caranya. Sudah 7 tahun ini dia tidak mau berbicara. Kerap kali saya dengar dia nangis di kamarnya. Tapi untungnya keluarga dia punya perusahaan yang kini sudah mengatasnamakan Nona, jadi segala kebutuhannya tercukupi. Tolong ya mas jaga Nona di sekolah. Tolong jangan sampai ada yang nyakiti Nona. Dia anak yang baik Mas." Bibi itu terlihat sangat sedih dari raut mukanya.
"Iya Bi saya bakal jaga dia di sekolah. Bibi nggak usah khawatir."
"Terima kasih banyak ya Mas."
"Iya Bi, saya juga terima kasih sudah dikasih tahu alasannya kenapa. Saya pamit dulu ya Bi, karna udah mau malem."
"Hati-hati ya Mas. Terimakasih banyak."
"Siap Bi."
Reynal merasa puas hari ini karena ia merasa nggak sia-sia datang ke rumah Nabila. Semua misinnya telah berhasil ia dapatkan. Kini ia telah mengerti semua sebabnya. Namun kali ini Reynal tak akan tergiur dengan kemenangan menyelesaikan misinya, karena ia rasa ia harus menyimpan semua rahasia-rahasia ini.
Dan kali ini ia telah mendapatkan tugas baru, yaitu menjaga anak orang yang ia sendiri pun tidak tahu mengapa ia mau menjaganya.
_____
Semoga Reynal berhasil💪
Ditulis : 15 Juni 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Say In Heart
Teen Fiction#12 - Sendu (6 Desember 2018) Sebuah cerita cinta dipadu oleh seorang indigo yang tak bisa henti membaca pikirannya Orang bilang aku terlalu cantik untuk jadi gadis cuek. Orang bilang aku terlalu pintar untuk jadi gadis nyebelin. Orang bilang aku te...