Dua bulan berlalu...,
Hari ini Alice akan berlibur ke negara asalnya. Dia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan teman-temannya disana. Sayangnya, kepulangan dia ke negara asalnya hanya seorang diri karena orang tuanya tidak bisa menemaninya. Hal itu tidak menjadi masalah untuknya, dia gadis yang mandiri, "menurutku." Senyum sengitnya mulai tampak dari wajahnya. Disisi lain, karena dia harus pulang sendiri, sang Daddy, Lucas, membelikannya tiket pesawat kelas bisnis.
"Aku pikir aku harus pulang sendiri agar aku bisa duduk di kelas bisnis."
Alice baru saja tiba di bandara tiga jam lebih awal. Mommynya, Emily, terpaksa mengantarkan anak perempuannya sangat awal karena dia punya banyak kegiatan hari ini. "See you! Hati-hati! Kalau sudah sampai disana, kabari mommy. Ok?" sahut mommynya sebelum mereka berdua benar-benar berpisah. Dia mengangguk seraya tersenyum kemudian membalikkan badan dan mengambil kopernya, tanpa menoleh ke belakang lagi.
Seketika Alice membalikkan badannya, dia cukup dibuat heran dengan banyaknya orang hari ini. "Apa ini karena liburan?" sahut batinnya lalu ia melangkah masuk ke dalam bandara untuk check-in. Bahkan hingga di dalam bandara pun dia masih dibuat heran. "Apa...," dia ragu dengan dugaannya. Usai dia menerima tiketnya, dia pun segera pergi ke lounge. "Aku belum sarapan tadi. Jadi...," sahut batinnya lalu ia menggelengkan kepalanya, "...tidak! Maksudku aku sengaja bangun telat agar aku bisa mencicipi menu di lounge ini."
Alice masuk ke dalam lounge itu dan dia mencium aroma makanan yang cukup menggodanya. Dia tidak butuh waktu lama untuk memilih makanan apa yang harus dia makan karena sekarang dia harus makan. Dia mengambil makanan lalu pergi mencari tempat duduk. Dia melihat beberapa kursi kosong. "Ah! Aku lupa mengambil minum." Dia harus kembali usai dia menaruh makanannya di meja yang sudah ia pilih. "Aku akan kembali," entah untuk siapa dia bicara. Mungkin untuk makanannya.
Alice memilih air putih dan juga jus yang ingin dia minum. Tak lama kemudian, saat dia hendak kembali, seseorang datang mengejutkannya. Mungkin dia terlalu fokus dengan makanannya hingga dia tak menyadari bahwa harus belok dan kemungkinan untuk berpapasan dengan orang lain sangat besar.
"Hei!" Alice menaikkan nada suaranya saat ia menyadari jusnya hampir tumpah di kaos putih dengan ukuran besar yang ia pakai hari ini.
"Jalanlah dengan hati-hati!" sahut orang itu.
Alice sedikit terkejut saat ia sadar siapa yang sedang bicara padanya. Ya, dia adalah Jimin. Hari ini, BTS harus pergi ke luar negeri untuk beberapa jadwal pribadi mereka. Entah ini magic atau takdir, Alice dan BTS berada di satu pesawat yang sama, bahkan di kelas yang sama. Entah apa yang terjadi. Dia mulai memikirkan tentang Jin yang sudah lama tidak ia temui.
Sekitar tiga bulan yang lalu, Alice dan Jin sempat bertengkar karena sesuatu hal. Keduanya bahkan tidak bertemu ataupun sekedar untuk menelepon menanyakan kabar satu sama lain. Jin sangat sibuk, sementara Alice juga sibuk dengan tugas-tugasnya sebelum ujian akhir semesternya. Keduanya bahkan lupa satu sama lain karena kesibukan mereka. Entah apa yang terjadi saat Jin tahu Alice berada satu pesawat dengannya. Juga, dua orang lainnya yang pernah ada dalam masa lalu Alice.
Alice mulai bosan karena harus menunggu sangat lama, tidak ada yang bisa menolongnya dari kebosanan itu hingga panggilan keberangkatannya diumumkan. Alice masuk paling awal. Dia memakai topi pink dan juga jaket jeans hitam dengan big size yang menutupi kaos putihnya tadi. Dia memutuskan untuk memakai topi usai dia tahu BTS ada di sekitarnya. Sebenarnya dia juga belum sadar bahwa Jin akan satu kelas dengannya hingga Jimin menampakkan wajahnya.
Mata Alice terbuka cukup lebar dan dia buru-buru menutupi mukanya dengan topi dan mengecek ponselnya. Dia tertunduk hingga Jin melewatinya. Jin duduk cukup ke belakang. Alice lega karena Jin tidak duduk di sekitarnya. "Sejak kejadian itu kita bahkan tidak saling bicara." Dia menghela napasnya dan mulai mengantuk. "Aku pikir aku akan segera tidur saat pesawat ini lepas landas." Dia memandang ke arah jendela dan melihat pesawat sudah berangkat. Akhirnya, Alice bisa pulang untuk beberapa waktu. Dia sudah mengatur waktu bersama teman-temannya.
YOU ARE READING
Love, Hope, Smile #3
FanfictionThe 3rd series of December is Coming. When the December is coming talked almost about dreamland with dreamy act, and the Do you believe in magic talked about dreamland with reality act. Then, the last series will talk about their reality story. More...