Don't turn around: Autumn Park

4 0 0
                                    

Sehari sebelum hari ini, kemarin. Haru sempat bingung kemana harus memutuskan membawa Alice pergi. Saat matahahari belum terbit, Alice dan Haru harus bertemu di Halte Yangju di exit 2. Mereka akan pergi sebuah taman musim gugur di Yangju, Nari Park. Haru tahu kalau Alice sangat menyukai bunga karena itulah ia mencoba membawanya ke taman itu.

Mereka bertemu sekitar pukul 6.30 pagi dengan cuaca yang cukup dingin. "Apa harus sepagi ini?" tanya Alice pada Haru. "Tempatnya sepi kalau pagi," jawab Haru. "Hari ini kita kan naik bus dua kali," kata Haru lagi. Bus nomor 80 yang Haru maksudpun langsung datang seketika mereka menyebrang. "Kita akan melewati 14 halte," kata Haru. Seraya Haru mengecek ponselnya, Alice sibuk merekam pemandangan pagi menuju Nari Park.

Setelah melewati 14 halte, mereka akhirnya sampe di sebuah halte tepat di depan Nari Park. Alice dan Haru pun turun, seketika mereka turun, Haru langsung mengejutkan Alice. "Tidakkkk!" sahut Haru. "Kenapa kenapa???" tanya Alice heran. "Tahun lalu...waktu aku ke sini, di depan sini," Haru menunjuk tempat yang ia maksud, "...ada taman kosmos. Tapi sekarang....???" Haru pun bingung. Kemudian mereka bergegas masuk. Sejak Haru masuk, dia sudah mengomel karena dia harus membayar tiket untuk masuk, "padahal tahun kemarin masih gratis." Alice hanya bisa terdiam melihat Haru. "Ayo!" sahut Haru.

"Hari ini...aku akan membawamu melihat Pinky Muhly Grass," kata Haru.

Alice terus mengikuti kemana tubuh Haru pergi. "Tidak!" Haru terkejut karena Pinky Muhly yang ia maksud sudah menjadi hijau. Haru frustasi karena dia datang ke Nari Park hanya untuk melihat Pinky Muhly. Tak lama kemudian, Alice membuat mood Haru kembali. "Haru! Lihat itu!" sahut Alice. Dia menunjuk Pinky Muhly yang Haru ingin lihat. Haru langsung tersenyum dan berlari. Alice merekamnya.

"Ah ini masih pink! Bagus, kan?" sahut Haru.

Alice tersenyum. "Tahun lalu...aku kesini penuh dengan orang sampai susah mau foto tapi untungnya sekarang masih sepi," kata Haru.

"Iya lah baru jam 7 lewat," kata Alice.

Keduanya pun melihat tanaman lainnya dan beberapa bunga cantik yang Alice tak bisa lewatkan. Haru benar-benar tak menduga bahwa dia bisa menikmati taman itu seorang diri. "Ini seperti milik sendiri," kata Haru tapi tiba-tiba perutnya merasa tak beres. "Alice aku harus ke toilet," katanya lalu pergi buru-buru menitipkan tasnya. Alice pun mencari tempat duduk seraya mengambil beberapa foto.

Alice tiba-tiba teringat tentang sosok Alaia yang pernah ia temui ketika ia melihat seorang anak kecil berlarian. "Apa kabar ya dia?" sahutnya. Matanya masih tertuju pada anak kecil itu. "Apa dia masih mengingatku?" katanya lagi. Alice tersenyum. "Aku merindukan Alaia." Tanpa ia sadari seseorang datang dan duduk di sebelahnya.

"Hey," sapanya.

Alice menoleh. "Huh?" sahut batinnya. Dia tampak terkejut tapi dia berhasil menyembunyikannya. "Jungkook?" sahutnya.

Kehadiran Jungkook bukan karena Haru. Dia bertemu dengan Alice secara tak sengaja. Dia datang bersama sahabatnya yang mengajaknya ke taman ini setelah sekian lama mereka tidak bertemu. Jungkook berpisah dari sahabatnya untuk mencari tempat duduk dan dia melihat seorang perempuan yang ia kenal.

"Apa yang sedang kamu lihat?" tanyanya.

Alice kembali melihat ke arah anak kecil itu. "Anak kecil itu."

"Ah...apa kamu memikirkan Alaia?" sahut Jungkook.

Alice mengangguk. "Apa kabarmu? Apa kamu baik-baik saja sekarang?" sepertinya dia sudah melupakan apa yang telah terjadi diantara keduanya.

Jungkook menoleh, "aku jauh lebih baik setelah aku kembali."

Alice bingung apa yang harus dia katakan pada Jungkook karena sejak kejadian itu dia menjadi sedikit berbeda dari biasanya. Dia pun terdiam dan kembali melihat ke arah depannya. "Noona...," Jungkook kembali memanggil Alice dengan sebutan Noona. "Hey...kenapa kamu memanggilku noona lagi?" sahut Alice karena dia merasa geli mendengarnya.

"Aku punya satu permintaan dan satu harapan untukmu," kata Jungkook.

"Kalau gitu aku juga satu permintaan dan satu harapan untukmu." Alice tak mau kalah. Dia terlihat mencoba terbiasa dengan keadaan mereka.

"Apa?" sahut Jungkook.

"Rahasia!"

Jungkook jengkel. Alice tertawa. Jungkook kembali melihat tawa Alice setelah sekian lama. "Apa permintaan dan harapanmu? Siapa tahu Noona kabulkan?" Alice meledek Jungkook. "Rahasia!" Jungkook membalas perkataan Alice. "HEY!!!" Alice memukul lengan Jungkook.

Jungkook menjulurkan telapak tangan kanannya dan memberi isyarat pada Alice. "Apa?" sahut Alice bingung akhirnya dia mengikuti apa yang Jungkook lakukan dan sepertinya bukan itu yang Jungkook inginkan. Jungkook pun menggengam tangan Alice. Alice sedikit heran dengan sikap Jungkook padanya.

"Apa kamu ingin mendengarnya?" tanya Jungkook. Alice mengangguk.

"Aku...ingin meminta maaf atas semua terjadi dan mungkin pernah menyakitimu. Apa Noona akan memaafkanku?" Alice langsung tersenyum.

"Hey! Adik kecilku! Bukannya itu hal wajar? Setiap manusia pasti punya kesalahan. Kamu, aku, semuanya. Jadi...Noona memaafkanmu!" Alice tersenyum begitu juga dengan Jungkook. "Noona...!" sahutnya. "Harapanku...," raut wajah Jungkook seketika berubah karena sinar matahari mulai menyilaukan pandangannya. "...aku ingin...kamu tetap menyimpan perasaanmu untukku," sahut Jungkook. Raut wajah Alice seketika berubah saat Jungkook mulai menyinggung tentang perasaannya.

"Alice!!!" Haru meneriaki nama Alice begitu kencang. Alice buru-buru melepas pegangan tangan Jungkook dan menoleh ke arah datangnya suara Haru. Jungkook juga menjadi salah tingkah seketika Haru datang. Sementara Haru terkejut dengan kehadiran Jungkook, "ada apa dia di sini?" sahutnya. "Noona!!!" sahut Jungkook lalu dia bangkit dari tempat duduknya dan menyuruh Haru duduk sebagai gantinya.

"Dia datang bersama temannya dan tidak sengaja melihatku," jawab Alice.

"Yes! Dia benar!" Jungkook mengiyakan ucapan Alice.

"Ayo kita pulang!" Haru tiba-tiba mengajak Alice pulang.

Alice merasa masih ingin berada di taman itu sedikit lebih lama. Dia menghela napasnya lalu mengambil jaketnya dan pamit pada Jungkook. "Hati-hati!" Jungkook melihat Alice dan Haru pergi hingga mereka benar-benar hilang dari pandangannya. Dia menghela napasnya, "aku...jauh lebih baik." Dia tersenyum lalu pergi menghampiri temannya lagi.

Alice dan Haru kembali saat siang sudah datang. Sebelum Alice benar-benar pulang, dia mengajak Haru untuk makan siang bersamanya di tempat makan yang biasa Alice kunjungi. Beberapa orang yang datang tampak mengenali wajah mereka berdua. Akhir-akhir ini Haru menjadi bahan perbincangan karena wajahnya muncul di video BTS yang beberapa hari yang lalu keluar.

"Kenapa?" bisik Alice.

"Ah biasa!" Haru terdengar cuek.

Mereka menghabiskan cukup lama di tempat makan itu hingga sore hari. Alice pun kembali ke apartemennya dan merebahkan tubuhnya lalu menghela napasnya. Dia teringat dengan apa yang Jungkook katakan padanya tadi.

"Aku ingin kamu tetap menyimpan perasaanmu untukmu."

"Aku menyukaimu," seketika kata-kata Taehyung muncul menimpa ucapan Jungkook.

"Sekarang aku mulai perlahan berlari ke arahnya," sahut Alice.

"Ah...Harry!" dia kembali menyebut nama Harry.

***

(27/28)

Love, Hope, Smile #3Where stories live. Discover now