The untold truth: tentang Jin, Jimin, dan rahasia Harry

12 0 0
                                    

Alice tiba di halte terdekat sekitar apartemennya. Dia keluar dari bus disusul oleh Jungkook dan Jimin, bukannya pulang, dia masih berdiam diri di duduk di halte itu, membuat Jungkook dan Jimin bertanya-tanya. Alice tak menyadari kalau dua orang yang baru saja keluar adalah dua orang yang ia temui tadi. Alice menghiraukan itu.

Alice pulang setelah sekitar lima menit berdiam diri di halte itu. Dia tidak langsung pergi menemui Taehyung, tapi dia masuk ke dalam apartemennya. Dia menaruh barang-barang yang ia beli tadi dan duduk sejenak di sofanya. Dia mengambil ponselnya, "jadi?" tanyanya pada Taehyung. "Tentu saja! Aku ada disana 15 menit lagi." Lima menit kemudian, Alice keluar dengan mengganti bajunya dengan jaket tebal yang membuat tubuhnya sedikit lebih hangat. Alice berjalan ke lapangan itu. Dia tiba di lapangan itu dan menghentikan langkahnya tepat di depan grafiti yang masih sama seperti terakhir ia lihat bersama Harry.

"Alice...," panggilan Harry mulai mengisi pikiran Alice seketika ia melihat grafiti itu.

"Aku...ingin mengatakan sesuatu untukmu."

"..."

"Tetaplah bersamaku walaupun kita hanya sebagai teman. Aku merasa...jauh lebih lega saat aku bisa membuatmu tersenyum lebih lepas. Aku senang karena kamu bisa jujur padaku tentang apa yang terjadi padamu barusan. Bukannya itu membuat lebih nyaman?"

Alice menghela napasnya, lalu menundukkan kepalanya. "Berapa kali kamu harus membuatku menangis?" sahut batinnya. Akhirnya dia menangis. "...dan berapa kali aku harus menangis diam-diam. Aku begitu kesal dengan diriku tapi aku juga kesal denganmu sekarang." Dia menundukkan kepalanya agar dia bisa menutupi wajahnya. Dia menjongkok, menutupi wajahnya dengan kedua tanyanya. "Taehyung sebentar lagi datang. Jika dia melihatku menangis maka dia akan bertanya dan aku tidak punya alasan untuk itu." Dia menghapus air matanya.

"Menangislah," suara Taehyung terdengar di dekat telinga Alice. Dia bingung kenapa suara Taehyung tiba-tiba muncul. Dia menoleh dan melihat Taehyung sudah berdiri di belakangnya. Belum sempat Alice menghapus seluruh air matanya yang membasahi pipinya, rupanya Taehyung sudah datang memergokinya. Dia pun bangkit dan menatap melihat Taehyung.

"Menangislah...karena aku sudah berada di sisimu sekarang," kata Taehyung lagi. Mata Alice melihat ke arah Taehyung. Kedua mata mereka bertemu. Alice tidak bisa berkata apapun. "Aku tidak akan bertanya apa yang membuatmu menangis," kata Taehyung. Alice terdiam. Taehyung memberi senyumannya lalu mendekati dan memeluknya. "Alice...," sahut Taehyung. "...sebentar lagi aku akan pergi. Aku tidak akan ada di sisimu. Bukannya...kamu berjanji padaku tidak akan menangis saat aku tidak ada bersamamu?" kata Taehyung. "Saat aku pergi...isi harimu dengan kebahagiaan dan saat aku kembali nanti aku hanya ingin mendengar cerita bahagia darimu. Bisakah kamu berjanji padaku lagi?" katanya.

Alice belum menjawab pertanyaan Taehyung hingga merasa siap. Tak lama kemudia dia mengangguk pada Taehyung, "aku berjanji padamu. Temui aku saat kamu kembali," sahut Alice. Taehyung melepas pelukannya, "tersenyumlah." Taehyung pun meraih tangan Alice dan mengajaknya pergi dari lapangan itu. Mereka pergi ke toko yang biasa Alice datangi. Keduanya membeli ramyeon dan memakannya bersamanya. Taehyung pun menceritakan banyak hal yang membuatnya senang. Tentu saja tentang tur dunianya yang sebentar lagi akan dimulai. Alice senang bisa melihat senyum Taehyung. Alice tersenyum seketika Taehyung tersenyum.

***

Akhirnya Senin pertama di bulan September, Jin dan yang lainnya berangkat untuk tur dunia mereka. Alice kembali dengan aktivitas biasanya sebagai seorang mahasiswa. Kehidupan normalnya kembali. Dia merasa menjadi seorang remaja biasa yang hanya hidup untuk menjadi seseorang yang lebih baik setiap harinya. Awal Agustus lalu, Alice mengumpulkan persyaratan untuk pertukaran pelajaran di Inggris selama 3 minggu dan hari ini adalah pengumumannya.

Love, Hope, Smile #3Where stories live. Discover now