Wanita paruh baya dan mimpinya

12 0 0
                                    

Alice kembali pulang larut malam. Taehyung membuatnya merasa sangat jauh lebih baik lalu dia membiarkannya pulang. Taehyung terus mengatakan pada Alice bahwa jangan terus meratapi semua yang sudah terjadi, "Harry sudah memilih pilihannya maka lupakan semua itu karena kamu harus terus berjalan. Mengerti?" sahutnya. Alice sejujurnya masih tak percaya Harry terus menyimpan semuanya sendiri. "Aku hanya ingin bilang padanya bahwa dia tidak perlu menutupi semuanya sendiri lagi dan menyimpan semuanya sendiri. Dia bisa membaginya padaku." Taehyung pun membuka suaranya lagi, "katakan itu padanya langsung saat kamu bertemu dengannya."

Alice pulang ke Korea hari Rabu, bersamaan dengan BTS pulang. Alice tiba lebih dulu dibandingkan BTS, tapi sayangnya dia harus menunggu bagasinya yang cukup lama. Sejak pertemuan terakhirnya dengan Taehyung, dia berhasil melupakan semua yang pernah terjadi padanya selama dia di London maupun Paris. Kecuali satu ingatan yang tidak ia lupakan.

***

"Alice, hai!" Sapa seseorang yang sudah berumur. Wanita paruh baya kembali. Alice menundukkan badannya untuk menyapanya. Dia cukup terkejut saat ada orang asing yang tahu namanya. "Apa saya pernah mengenal Anda?" sahutnya. Wanita itu mengangguk dengan senyumnya. Alice mencoba mengingat siapa wanita yang sedang berdiri di depannya. "Tidak usah terlalu dipikir. Aku menemuimu karena beberapa hal," kata wanita itu yang membuat Alice semakin bingung.

"Hal apa?" sahut Alice.

"Jika aku tidak salah ingat aku...memberimu tiga kesempatan untuk mendapatkannya dan kamu hanya memakainya satu."

"Mendapatkannya? Maaf, tapi apa yang sedang Anda katakan?" Alice dibuat bingung.

"Tidak apa-apa. Dengarkan saja aku," senyum wanita itu.

"Ceritamu kini semakin sulit. Pertama, seseorang membawa orang lain masuk ke dalam cerita itu, yang mana orang lain itu hanya sebuah mimpi untukmu. Tapi...mimpi itu perlahan menjadi kenyataan. Mereka berdua memilih dengan sangat hati-hati. Jika bukan karena seseorang itu membawanya masuk maka...aku pikir ceritamu tidak akan semenarik ini. Kedua, kamu berhasil kembali ke tempat dimana seharusnya kamu berada sebelumnya karena satu orang. Aku sangat bersyukur orang itu membantuku. Ketiga," dia menghela napasnya.

"...aku sangat sangat senang melihat ada banyak orang yang sayang padamu. Apa kamu menyadari hal itu, Alice?"

"Kamu punya dua lelaki hebat selain daddymu saat ini. Jin Hyung dan Harry," Alice seketika teringat ucapan Taehyung.

"Ya! Salah satunya mereka berdua," Alice terkejut saat wanita paruh baya itu bisa tahu apa yang sedang ia pikirkan.

"Alice...kamu sedang kembali ke dalam alam bawah sadarmu! Ini dunia mimpimu! Bukankah terlihat seperti nyata?" Wanita itu tersenyum lebar.

"Sekarang...semuanya akan kembali kepada hatimu. Siapa yang akan kamu pilih. Jangan pernah menyia-nyiakan pengorbanan yang pernah orang-orang terdekatmu lakukan untukmu. Mereka melakukannya dengan mengorbankan banyak hal dan memikirkan semua dengan matang maka...kamu pikirkan semuanya dengan baik untuk seseorang yang tepat untukmu."

Alice terdiam kebingungan. Dia mulai mengerti apa yang wanita itu bicarakan. "Kalian...berada di jalan sama yang sekarang...dan kamu tinggal pilih siapa yang akan kamu ajak untuk berjalan bersamamu." Wanita itu berjalan mendekatinya. "Bolehkah aku memelukmu?" tanyanya. Alice mengiyakannya.

"Aku begitu merindukanmu. Aku...khawatir saat ada banyak orang yang berusaha menyakitimu."

"Pelukanmu sama seperti bagaimana nenekku memelukku. Aku merindukannya sekarang," kata Alice.

Wanita paruh baya menghiraukan perkataan Alice, "waktuku tidak banyak. Ini mungkin akan menjadi pertemuan terakhir kita dan aku ingin kamu ingat satu hal ini."

Love, Hope, Smile #3Where stories live. Discover now