Dia kembali

3 0 0
                                    

Saat BTS pergi ke Jepang, tim Alice mendadak melakukan pertemuan bersama Ray dan hal yang tak pernah ia duga terjadi padanya. "Hal yang tidak pernah aku duga sebelumnya terjadi. Saat aku mencoba untuk menjauh, hal lain membuat segalanya menjadi dekat." Hari ini dia melihat sosok yang perlahan ia ingin lupakan, Harry. Dia bertanya-tanya Harry bisa berada di tempat yang sama dengannya.

"Apa dia baru?" bisik Alice pada Haru.

"Siapa?" Haru bingung. Mata Alice mengarah pada Harry.

"Ah...dia? Dia adalah orang pertama yang Ray gaet."

"Ray?" Alice cukup terkejut.

Dia sadar bahwa Harry berasal dari tempat yang sama dengannya dan Harry juga satu jurusan yang sama dengannya. "Apa itu mungkin Harry teman SMA ku?" sahut batinnya. Dia tahu Ray punya banyak kenalan orang di tempat sekolah Alice dulu. Ray membuat pikiran Alice bercabang. Harry baru saja menyelesaikan bagiannya dan baru sempat ikut pertemuan bersama lainnya.

Harry mempresentasikan apa yang sudah dia kerjakan bersama timnya. Alice melihat sisi lain yang belum pernah dia lihat sebelumnya. Harry juga menyadari kehadiran Alice seketika maju ke depan. Keduanya benar-benar tak menduga akan bertemu di satu proyek yang sama. Tapi, hingga pertemuan itu selesai pun baik Harry ataupun Alice, mereka sama-sama acuh dan seolah tak menyadari kehadiran mereka satu sama lain.

Seminggu kemudian, BTS kembali dari Jepang dan mereka harus fokus untuk album baru mereka karena BTS juga akan debut stage di US. Akhir pekan ini, BTS akan bertemu dengan tim Alice dan juga tim Harry yang baru saja selesai dari tugas. Tim Harry juga akan mempresentasikan hasil mereka pada BTS. Sejujurnya, tugas di tim Harry berhubungan dengan album baru mereka yang punya hubungan dengan konser mereka nanti. Ada hal lain yang Harry tidak ketahui sebelumnya, dia baru tahu bahwa Alice adalah sosok yang membuat orang lain nyaman. Dia melihat Alice cukup akrab dengan BTS. Tiba-tiba, sesuatu membuat Alice dan Harry harus bicara.

Harry menolak ide Alice dan timnya berikan. Alice melihat sosok Harry yang ia kenal sebelumnya, "dia masih saja keras kepala." Alice mulai memahaminya pada akhirnya dia mencoba kembali dengan ide tim Harry, tetapi Haru menolak karena ide Alice lebih masuk akal. Alice berusaha membuat ide Harry masuk dipikiran Haru. Namjoon dan Taehyung menyadari hal itu karena sejak tadi keduanya fokus dengan obrolan Alice dan Harry.

Namjoon dan Taehyung melihat sosok Alice yang baru dan Harry yang pernah dia kenal sebelumnya. "Alice mencoba mengalah," sahut batin Taehyung. Pada akhirnya Namjoon menengahi keduanya dan mereka menemukan titik temu. Jin juga merasa hal yang sama seperti Namjoon dan Taehyung usai Namjoon memberi titik temu itu. "Mereka pernah dekat. Alice tidak akan pernah mau ngalah dengan orang baru dia kenal," sahut batin Jin. "...dan Harry juga tidak pernah sekeras kepala di depan orang lain," sahut batin Taehyung.

Pertemuan itu berakhir. Hari ini, Alice dan timnya harus pulang malam karena dia harus mengubah beberapa hal karena tim Harry. "Aku sudah niat akan pulang lebih awal tapi...," Haru mengeluh. Alice terdiam hingga Haru meninggalkannya. Dia menurut kepalanya di kedua lengannya. "Kenapa dia belum berubah," sahut batinnya.

Alice menghela napas.

"HEY!"

Taehyung datang mengejutkan Alice.

"Sejak kapan kamu disini?" tanyanya.

"Sejak aku tahu disini tidak ada orang dan melihatmu menundukkan kepalamu. Apa kamu tidur?" tanyanya.

"Ada banyak hal yang sedang aku pikirkan," jawab Alice.

"Apa...kamu dengan dia pernah dekat?" Taehyung bertanya suatu hal yang mengejutkan Alice.

"Dia?"

"Harry."

Alice terdiam. Dia bahkan bingung apa yang harus dia jawab. Taehyung menunggu-nunggu jawaban Alice tapi yang dia lihat hanya keheningan. "Aku akan anggap ini sebuah jawaban iya."

"Tidak apa-apa," Taehyung tersenyum pada Alice seraya dia menaruh tangannya di pundak Alice.

"...aku kan cuma tanya."

Taehyung pun bangkit hendak pergi meninggalkan Alice. Enam langkah Taehyung pergi dari Alice. Dia mendengar jawaban dari mulut Alice.

"Iya."

Taehyung terhenti. Entah kenapa dia seolah terkejut dengan jawaban Alice. Hal curiga lainnya adalah kehadiran Taehyung di ruangan kerja Alice dan dia hanya bertanya tentang pertanyaan tidak penting itu. Dia berbalik dan memberikan senyuman lagi pada Alice. "Sejak kapan?" Taehyung bertanya-tanya dalam batinnya.

***

Malam ini, Taehyung pulang bersama Jin. "Taehyung...apa kamu mengingatnya?" Jin tak perlu basa-basi karena sebenarnya tadi Jin melihat Taehyung menemui Alice secara diam-diam. "Bukannya kamu bilang ingin pergi ke studio Jungkook?" sahut Jin. Kini Jin menatap Taehyung, "kamu berbohong?" sahutnya.

"Hyung...," Taehyung membuka suara.

"...aku tahu Harry lebih lama."

Rupanya Taehyung teman dekat Harry sejak pertama kali Ray merekrut Harry bersamanya. Keduanya tampak akrab sejak hari itu. "...dia bukan orang yang tidak akan keras kepala pada orang yang baru dia kenal apalagi itu hanya kecil dan...," Jin menimpa obrolan Taehyung. "...dan aku tahu Alice lebih lama." Keduanya menjadi dingin. Rupanya beberapa hari yang lalu Alice cerita bahwa dia pacaran dengan sosok lelaki yang Jin sadar sosok laki-laki itu adalah Harry yang ia kenal. Alice meminta untuk merahasiakan hal itu dari siapapun karena dia tidak ingin orang lain selain Naila dan Jin tahu tentang cerita itu.

"Itu tidak masuk akal...," suara Alice menggema dalam benak Jin.

"...dia bilang kita harus putus dan...dan bahkan dia tidak menjelaskan alasannya. Aku kesal padanya hari itu hingga aku bingung...kenapa? Padahal aku cuma ingin dia mengalah." Jin melihat sosok Alice yang jarang dia lihat. Di malam itu dia bertanya satu hal pada Alice.

"Apa selama ini kamu menyimpan semua hal burukmu sendiri?"

"Dengar aku...aku akan selamanya menyimpan itu karena aku hanya ingin melihat orang yang ada di sekitarku bahagia. Aku pikir sedihku adalah sedihku, tapi bahagiaku adalah bahagia mereka."

Jin melihat Alice lain yang selama ia kenal. "Kemarilah," dia meminta Alice mendekat padanya. Alice pun mendekatinya, Jin memeluk Alice. "Sekarang kamu punya aku. Katakan semuanya padaku. Kamu juga harus menjaga perasaan dirimu sendiri. Kamu juga butuh cinta untuk dirimu sendiri."

"...aku pikir cinta itu sudah hilang."

Love, Hope, Smile #3Where stories live. Discover now