Love, Hope, Smile #3

Pertemuan tak terduga pt.2

Sabtu pun tiba, Alice sudah sembuh dan hari ini Naila ingin mengajaknya keluar untuk mengisi gula yang hilang dari diri Alice. Mereka kembali ke sebuah restauran Korea kesukaan mereka. Mereka datang bersama untuk kedua kalinya setelah berbulan-bulan lamanya. "Apa kamu rindu dengan masakan ini?" tanya Naila. "Aku tidak sabar untuk mencobanya lagi," sahut Alice dengan wajah cerianya.

"Aku ingat saat kita pertama ke sini. Suasana disini sangat sepi! Jadi kita bisa leluasa untuk makan, tapi hari ini begitu ramai." Alice benar-benar tak bisa mengingat apapun di tempat ini.

"Aku ingin es krim itu," kata Alice.

"Oke!" Keduanya pun menikmati menu makan malam mereka.

Saat Alice cukup kenyang, dia mengajak Naila pergi ke toko es krim kesukaannya, yang biasa ia beli. Naila bilang kalau toko es krim itu biasanya ramai sekali kalau malam. Tapi Alice tetap saja mengajaknya pergi. Langkah Alice sangat ringan hingga ia merasa tak terbebani hari ini. Keduanya pun masuk ke dalam toko es krim. Tak perlu menunggu lama pesanan es krim mereka sudah selesai. Keduanya berniat menghabiskan es krim mereka sambil jalan melihat keadaan malam di area itu.

Alice dan Naila keluar. Alice membuka pintu dan tak menyadari jika ada sebuah batu. Ya! Kakinya tersandung dan es krimnya terjatuh dengan cuma-cuma. Seketika mata Alice membulat ketika ia sadar es krimnya mengenai seseorang yang lewat tepat di depannya saat ia tersandung. Dia langsung membungkukkan badannya dan mengatakan maaf berkali-kali. Dia mengambil tisu di tasnya dan mencoba membersihkan bekas es krim yang mengenai baju orang itu.

Orang itu terdiam seperti patung ketika Alice membersihkan bekas es krimnya, sementara Naila pergi masuk ke dalam membeli air mineral karena Alice baru saja menyuruhnya. "Apa...kamu tidak apa-apa?" tanyanya. Kedua mata Alice mencoba melihat ke arah wajah orang itu, tapi sayangnya orang itu mengenai masker sehingga Alice hanya bisa melihat mata orang itu.

"Siapa mereka?"

"Uh? Kena? Maaf...maaf! Aku akan membersihkannya."

"Aku tidak sengaja."

Kini Jungkook bisa mengingat dengan jelas siapa Alice sebenarnya, seperti apa ingatan yang pernah menemuinya beberapa waktu lalu. Dia terdiam karena dia tidak percaya Alice adalah sosok yang sering hadir dalam ingatannya. Dia terdiam seperti batu bahkan saat Jimin menepuk-nepuk lengannya, juga saat Alice selesai membersihkan bekas tumpahan es krimnya.

"Ini sudah bersih," kata Alice. Dia tidak sadar sosok yang ia temui sekarang adalah Jungkook, yang sedang pergi bersama Jimin karena keduanya sedang membiarkan otak mereka mendapatkan oksigen segar untuk hari ini. Jimin mengajak Jungkook keluar juga karena hari ini adalah hari ulang tahun Jungkook, dan keduanya begitu terkejut saat ia tak sengaja melihat Alice keluar dari toko es krim lalu menumpahkan es krim yang baru ia makan.

Jimin menarik lengan Jungkook untuk pergi. Tubuh Jungkook terbawa tarikan tangan Jimin lalu mereka pun pergi dari pandangan Alice dan Naila. Malam ini area yang Alice datangi begitu ramai. Alice berniat untuk membeli es krim lagi tapi sayangnya dia kehilangan moodnya. Keduanya pergi ke arah yang berlawanan dari Jungkook.

Jarak Jungkook dan Alice semakin jauh hingga Jungkook menghentikan langkah di tengah keramaian itu. "Saat kamu pikir kamu punya kesempatan dan menyadari semua hal itu maka jangan lewatkan kesempatan itu. Katakan padanya." Jungkook terdiam lalu berbalik melihat ke belakang. Dia melihat Alice sudah berjalan cukup jauh darinya. "Hey...! Ayo!" Jimin terus memaksa Jungkook untuk meneruskan langkahnya.

Jungkook membalik tubuhnya dan mulai berjalan ke arah yang berlawanan dari kemana langkahnya pergi sebelumnya. Dia berlari ke arah Alice, sementara Jimin meneriaki Jungkook yang berlari menerobos kerumunan orang banyak. "Hey! Kamu!" teriak Jimin. Jungkook tak memperdulikan Jimin. Dia terus berlari menabrak beberapa orang yang berjalan berlawanan darinya. Jimin berusaha mengejar Jungkook. Teriakan Jimin menarik perhatian orang di sekitarnya.