Cinta yang terlambat disadari

6 0 0
                                    

Alice dan Haru tiba di Korea kemarin. Keduanya sekarang sedang menyelesaikan urusan mereka bersama. Alice menjadi sangat sibuk di minggu ini, dia bahkan bolak balik kampusnya dan gedung Bighit. "Ah jadwal kuliah ku sangat tidak cocok tadi jadi aku harus mengubahnya jika tidak aku tidak bisa mendapatkan dosen yang bagus," keluh Alice pada Haru. "Apa itu pengaruh?" tanya Haru. Alice mengangguk, "aku pikir segalanya bergantung dari siapa yang menyampaikannya pada kita. Apa kamu merasakan hal itu? Seperti ini, cara orang tua membesarkan kita, tentu saja beda-beda, kan? Kamu bisa melihat hasilnya saat kamu tumbuh besar. Apa kamu menyadari hal itu?" kata Alice.

"Wah! Ray tidak salah memilihmu!" Haru cukup tercengang dengan jawaban Alice. Kemudian keduanya terus melanjutkan pekerjaan mereka. Alice pulang larut malam, dia juga melewatkan makan malamnya. Baru-baru ini jadwal makannya menjadi tidak teratur, dia juga membeli makanan sembarangan, "setidaknya ini bisa mengisi perutku." Pikiran itu yang terus dia terapkan saat ia sibuk.

Akhir pekan ini, BTS akan tiba di Korea. Saat BTS datang Alice sudah kembali dengan kegiatan kampusnya. Sejujurnya dia punya jadwal lain yang ia pilih di Kampusnya. Dia memilih menjadi panitia di salah satu acara pertama kampusnya untuk ajaran baru. Acara pertama ini cukup besar karena acara itu dibuat untuk mahasiswa baru yang baru saja masuk ke kampusnya. Alice benar-benar tak menduga acaranya bersamaan dengan jadwalnya bersama Ray. Alasan itu yang membuatnya harus mengambil waktu libur pada Ray dan fokus dengan acara kampusnya.

***

BTS kembali. Mereka mulai latihan untuk konser mereka dengan rutin. Mereka juga latihan sesuai dengan apa yang sudah Alice dan timnya buat. Untuk hari pertama latihan, Haru adalah orang pertama yang akan mengambil alih, untuk hari kedua diganti oleh rekan lainnya yang sudah Alice dan yang lainnya sepakati. Di tempat Alice, dia menyibukkan dirinya di kampus setelah sekian lama. Dia cukup senang karena bisa satu tim dengan Naila setelah sekian banyak acara yang mereka berdua ikuti. "Akhirnya ini acara pertama kita yang sama ya! Maksud aku kita ada di satu tim yang sama!" Naila terdengar senang. Kemudian, Alice berbisik hal lain pada Naila.

"Apa Harry ikut?" bisik Alice.

"Ah...! Dia...aku tidak melihat namanya di susunan anggota kepanitiaan. Entahlah, dia suka masuk di sela-sela acara. Dia orang yang sedang dicari di setiap acara sekarang. Tapi dia menolaknya untuk urusan yang lebih penting," ungkap Naila.

Alice mengerti, "rupanya dia memilih Ray." Dia cukup bangga dengan Harry.

"Tapi...," lanjut Naila.

"Apa?"

"Aku melihat nama Nara," kata Naila.

Alice terkejut. "Ah!"

"Bagaimana bisa dia masuk?" Alice heran.

"Entahlah. Mungkin dia punya orang dalam," sahut Naila.

"Hey aku tiba-tiba teringat seseorang," seketika Alice mengubah topik obrolan mereka.

"Apa?"

"Saat aku liburan kemarin," Naila terkejut mendengar kata liburan lagi. "Liburan?" sahut Naila.

"Aku liburan lagi," sahut Alice.

"Wah!" Naila kecewa karena Alice tidak mengajaknya.

"Dengar ini! Aku bertemu dengan seseorang, apa kamu tahu siapa?" sahut Alice.

"Siapa?" Naila mencoba berpikir.

"Nico!" Alice tersenyum senang.

"Nico Rosberg?" sahut Naila.

Alice mengangguk, "rupanya nama anak kedua mereka, Naila. Aku langsung ingat kamu dan aku pikir aku harus liburan denganmu lagi."

"Tentu saja!" Naila langsung mengiyakannya.

Love, Hope, Smile #3Where stories live. Discover now