Mereka janjian di lapangan skateboard. Alice tiba lebih dulu di lapangan itu seorang diri. Langit sore ini sedikit mendung walaupun di berita cuaca hari ini, tidak ada tanda akan turun hujan. Seraya dia menunggu Jin, Jungkook, dan Taehyung, tiba-tiba pikirannya membawanya pergi.
"Kamu maunya apa?" Suara Harry menggema dalam pikirannya.
Alice tak habis pikir mengapa dia bertanya hal itu pada harry. "Apa ini salahku? Apa aku salah kalau aku bilang tentang hal itu?"sahut batinnya.
"...lalu kamu maunya apa?" kata itu terus terucap.
"......"
"Kita putus saja."
Alice bahkan tak bisa berkata apapun karena dia benar-benar tidak menduga Harry mengatakan hal yang tidak ia inginkan. "Putus? Apa maksudnya?" bahkan belum selesai rasa kebingungannya, Harry harus pergi meninggalkannya sendiri. Dia bisa mengingat jelas kejadian itu saat ia kembali seorang diri.
"Ini bahkan bukan Harry yang aku kenal. Ada apa dengannya?" sahut Alice malam itu. Alice tidak cukup lama di malam itu hingga rasa heran dan kesalnya mulai mereda.
Disaat Alice hanyut dalam ingatannya dengan Harry. Taehyung datang seorang diri dan ingatannya membawa pergi saat pertemuan terakhirnya dengan seseorang yang masih menjadi misteri untuknya.
"Taehyung...maafkan aku jika aku tidak bisa mengingat kembali tentang dirimu. Saat hari itu tiba, aku ingin kamu tetap menjadi dirimu yang tetap ada untukku. Jangan pernah tinggalkan aku."
Dia mendengar jelas suara perempuan yang selalu hadir dalam mimpi dan ingatannya. "Aku tidak salah lagi. Dia benar-benar Alice. Apa dia benar-benar melupakanku?" Dia terdengar penasaran. Taehyung mengangkat tangannya dan memegang pundak Alice, membuat Alice terkejut dengan kehadiran Alice.
"Taehyung!" Alice tak sadar kapan Taehyung datang.
"Kamu sudah lama?" tanyanya.
"Baru saja," jawab Taehyung.
Taehyung dan Alice akhirnya masuk ke dalam lapangan itu. "Jungkook masih ada urusan. Jin Hyung? Dia ketemu kakaknya, tapi dia janji akan menyusul."
Alice mulai basa-basi. "Alice...aku rasa aku pernah bertemu denganmu, tapi..." Taehyung mencoba menarik ingatan Alice.
"Dimana?" Alice jelas tidak mengingatnya.
"Sungai Han. Apa kamu ingat?"
"Sunga Han?" Alice terdiam mencoba mengingat.
"Aku...sering kesana...sama temanku."
"Temanmu?"
"Iya. Naila. Kita bermain-main disana, bahkan kita makan ramen bersama."
"Apa Naila berhasil menghapus ingatan lamanya?"
"Ah...aku pikir aku salah orang. Tapi...,"
"Kenapa?"
"...kapan-kapan boleh aku ajak kamu kesana?" Taehyung mencobanya lagi.
"Apa kamu yakin?"
"Tentu saja."
"Apa kamu yakin punya waktu untuk itu? Hey! Beberapa bulan kedepan jadwal kalian sangat padat!" Alice mencoba mengingat jadwal BTS yang sangat padat untuk beberapa bulan ke depan.
"Aku yakin aku punya satu hari untuk itu. Aku akan menelponmu dan kapanpun itu kamu harus siap. Oke?" Taehyung tersenyum.
"Aku memegang janjimu!" Alice mengikat janjinya dengan Taehyung, bahkan mereka mengaitkan jari kelingking mereka agar mereka menjaga janji mereka dan saat jari mereka bersentuhan. Ingatan Taehyung kembali dengan jelas.
Taehyung ingat bagaimana Alice harus bertahan dulu. Dia ingat saat Alice membohonginya dan dia juga ingat bahwa Alice masih memegang janjinya untuk selalu berada di sampingnya. "Wah!" seketika ia bisa mengambil kesimpulan "apa dia sengaja ingin menghapus masa itu?" sahut batinnya.
"Alice...," panggil Taehyung.
"Ya?"
"...apa aku boleh memelukmu?" tanya Taehyung. Alice terkejut, dia bahkan tak merespon apapun dari pertanyaan Taehyung barusan. Tapi entah dengan alasan apa, Alice mengiyakan permintaan Taehyung itu.
Alice mengangguk.
Taehyung pun berjalan mendekatinya, lalu mencoba memeluk Alice.
"Alice...aku masih memegang janjiku."
Alice merasa tak biasa saat Taehyung memeluknya, "dia seperti..."
"Hari ini tiba. Aku mengingat semuanya dan kamu kembali tanpa mengingat semua masa itu. Tidak apa-apa."
"Apa benar kita pernah bertemu?" sahut batin Alice.
"Aku akan berada di sampingmu. Aku akan menjadi Taehyung yang sekarang. Taehyung yang baru kamu kenal."
Satu hal yang Alice rasakan, dia merasa sedikit haru dan sekaligus bahagia saaat Taehyung memeluknya. "Apa kamu mengingat temanmu?" tanya Alice seketika Taehyung melepas pelukan itu. Taehyung mengangguk. "Aku mengingatnya saat aku melihatmu tadi. Aku merindukannya, aku harap kita bisa bertemu nanti." Taehyung sangat berharap Alice bisa mengingatnya lagi.
Belum sempat Alice merespon ucapan Taehyung barusan, Jungkook datang menghancurkan suasana mereka. "Apa kalian menunggu lama?" Jungkook datang dengan napas yang tak beraturan. "Dari mana?" tanya Taehyung. "Aku ada urusan sebentar," jawab Jungkook. Akhirnya mereka pun menghabiskan waktu hingga malam datang. Jin datang saat mereka hendak pulang.
"Kalian! Semoga beruntung disana. Apa jadwal kalian disana padat?" tanya Alice.
"Ikutlah dengan kita," sahut Jin.
"Tidak!" Alice langsung menolaknya karena dia akan menghabiskan waktunya dengan nenek dan Malvin.
"Guys! Saat kalian menang, beritahu aku! Oke?" kata Alice lagi.
"Tentu!" Jungkook mengiyakannya.
Perpisahan datang. Mereka berpisah di lapangan itu. Alice pulang seorang diri, sementara Jin dan yang lainnya masih berlanjut hingga larut malam. Mereka pergi ke tempat makan yang biasa mereka datangi. Banyak hal yang membuat mereka bersyukur bahwa hari ini adalah hari yang menyenangkan untuk ketiganya.
YOU ARE READING
Love, Hope, Smile #3
FanfictionThe 3rd series of December is Coming. When the December is coming talked almost about dreamland with dreamy act, and the Do you believe in magic talked about dreamland with reality act. Then, the last series will talk about their reality story. More...