p a r t -2-

8.4K 99 1
                                    

Valea menatap pemandangan di hadapannya dengan kesal. Hari ini pak Zayyan berangkat ke sekolah bersama bu Prima, guru sejarah yang masih terbilang cantik dan muda di sekolahnya. Kalau tidak salah umur bu Prima masih sekitar 28 tahunan. Selain cantik bu prima juga memiliki tubuh yang tinggi dan body bak gitar spanyol. Intinya Valea kalah saing dengan wanita itu.

Saat mereka berdua lewat di depan Valea, pak Zayyan sengaja menggenggam tangan bu Prima dengan mesra. Valea menatap pak Zayyan dengan kesal. Harusnya yang tangannya di genggam posesif begitu kan dia bukan wanita lain!

Dengan berapi-api Valea berlari ke kelasnya dan membawa rasa kesal dan marah yang mendalam. Saat melewati pintu kelas, Alga menghadang jalan Valea.

"Selamat pagi calon pacar,"

"Calon pacar calon pacar ndasmu!" Balas Valea dengan ketus. Mood nya yang buruk semakin bertambah buruk saat melihat wajah Alga.

"Valea cantik jangan mar—"

"Shut up! Jangan gangguin gue!"

Alga terlonjak kaget mendengar bentakan Valea, laki-laki itu mundur dengan spontan dan menatap Valea dengan ngeri.

Valea segera masuk kedalam kelas dan duduk di bangkunya. Gita yang sedang membaca novel menoleh pada Valea. Melihat wajah jutek teman sebangkunya itu mau tak mau membuatnya bergidik ngeri,

"Apa lo lihat lihat?!"

Gita langsung gelagapan. "Lo kenapa sih pagi-pagi udah jutek gitu?"

"Gue kesel! Gue tadi lihat pak Zayyan berangkat ke sekolah bareng bu Prima!"

"Yaudah lah Le, itu tandanya perjuangan lo selama ini selesai. Pak Zayyan udah punya pacar dan gak ada alesan lagi buat lo untuk deketin dia."

Valea menatap Gita dengan mata berkaca-kaca. "Tapi gue sayang pak Zayyan, Git, gue cinta mati sama dia."

"Sembarangan! Gak ada cinta mati cinta matian. Lo itu cuma cinta monyet sama dia."

Valea berdiri dari kursinya, lalu membawa tas ranselnya. "Gue mau ke UKS Git, nanti izinin ke guru mapel ya."

Gita menatap Valea dengan aneh. "Perasaan lo tadi fine fine aja deh Le, terus kenapa mendadak sakit?"

"Lo gak akan ngerti Git. Sakitnya tuh disini!" Valea menunjuk dadanya,

Gita hanya memutar bola mata malas. Dasar cewek dramatis!

*****

Valea tiduran di ranjang UKS, gadis itu masih memikirkan kejadian tadi pagi saat pak Zayyan menggandeng tangan bu Prima waktu melewatinya. Apa maksudnya coba? Memangnya pak Zayyan mau membuat Valea iri? Huh sorry ya, PAK ZAYYAN BERHASIL, VALEA MEMANG IRI MELIHATNYA!

"Bu Gina, ada obat sakit kepala?"

Suara itu... Kenapa Valea tidak asing ya?

Valea mengintip dari selambu UKS, ternyata disana ada pak Zayyan. IYA, PAK ZAYYAN NYA!

Valea segera beranjak dari rebahan lalu menghampiri pak Zayyan dan Bu Gina— guru penjaga UKS.

Pak Zayyan terkejut saat melihat Valea ada disini juga.

"Pak Zayyan sakit?" Valea menatap pak Zayyan dengan khawatir.

Pak Zayyan menatap bu Gina dengan tidak enak. Wanita paruh baya itu tersenyum mengerti dan maklum. Pak Zayyan memang tampan, wajar saja memiliki banyak penggemar, Valea bukanlah satu-satunya melainkan salah satunya.

"Iya." Jawab Zayyan dengan singkat tanpa ada niatan untuk bertanya balik.

"Valea, kamu bisa tolong carikan obat sakit kepala buat pak Zayyan? Saya mau ke ruang TU sebentar, ada urusan." Ucap bu Gina,

My Obsession is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang