p a r t -29-

1.9K 34 0
                                    

Waktu berjalan dengan cepat. Tak terasa Valea akan segera meninggalkan sekolah ini. Di tempat ini banyak menyimpan kesan dan kenangan. Di tempat ini juga ia bertemu dengan pak Zayyan, laki-laki yang mungkin sengaja dikirim Tuhan untuk menghilangkan kesedihannya. Di tempat ini juga Valea mendapatkan teman yang tulus menerimanya dengan apa adanya.

"Ngelamun aja, bu?"

Valea menoleh dan mendapati Alga sudah duduk di sebelahnya,

"Gue barusan lihat tingkah absurd Jordi yang ngajak Bella pergi ke promnight." Valea tertawa kecil. Ia mengingat kejadian beberapa menit yang lalu, Jordi- tetangga kelasnya melakukan aksi yang menurutnya konyol hanya untuk mengajak Bella- perempuan yang cukup terkenal di sekolahnya untuk pergi ke promnight.

Tentu saja pemandangan itu menarik perhatian orang-orang yang duduk di tengah lapangan. Terutama Valea.

Alga manggut-manggut. "Oh jadi tadi ada rame-rame gara-gara itu?"

"Iya Ga,"

"Lo sendiri pergi ke promnight sama siapa?"

"Pak Zayyan. Dia udah setuju pergi ke promnight sama gue,"

"Oh." Alga berusaha menyembunyikan rasa kecewanya dan bersikap biasa saja.

"Kalau lo pergi ke promnight sama siapa?" Sekarang giliran Valea yang bertanya.

"Enggak tau, masih bingung."

Valea menoleh, "kenapa gak pergi sama Gita? She's perfect pairs."

"Oke gue nanti ajak dia."

Valea tertawa ringan, "lagian cewek lo kan banyak. Kok bisa lo bingung cari pasangan buat promnight?"

Alga menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Iya juga ya,"

"Eh tapi lo pergi ke promnight sama Gita aja, ya. Kasian dia belum dapet pasangan."

"Sejak kelas satu gue gapernah tuh liat dia deket sama cowok selain sama gue, gimana mau dapet pasangan promnight coba?"

"Ya mungkin dia begitu karena ada alasannya. Mungkin selama ini dia lagi ngejaga hati buat seseorang. Orangnya aja yang gak peka!"

"Dih cewek emang selalu benar ya!"

Valea dan Alga tertawa lepas setelahnya.

"Hubungan lo sama pak Zayyan gimana, Ya?"

Valea terdiam selama beberapa saat, "baik kok Ga."

"Kalian udah pacaran berapa lama deh? Gue lupa,"

"Hampir lima bulan."

"Udah lama juga ya,"

Valea hanya tersenyum.

"Sebenernya gue deg degan sih. Kelulusan kita kan di umumin dua minggu setelah promnight. Kira-kira gue bakalan lulus gak ya?"

Valea menepuk bahu Alga beberapa kali, "gue yakin kita semua bakal lulus kok."

Alga terdiam. Matanya hanya menatap Valea lekat-lekat, bagaimana dia bisa melupakan Valea begitu saja? Valea adalah cinta pertamanya.

"Gue boleh peluk lo?" Ucap Alga tiba-tiba.

Valea menatap Alga dengan tak mengerti, "lo kenapa si?"

"Pliss. Sekali ini aja. Gue cuma butuh pelukan."

"Oke."

Alga tersenyum lebar dan memeluk Valea dengan erat.

"Makasih udah selalu ada buat gue, Ya."

My Obsession is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang