p a r t -17-

2.8K 37 0
                                    

Sudah dua jam, mungkin lebih~ Valea menunggu pak Zayyan di halte bus. Ponsel laki-laki itu tidak aktif, Valea jadi khawatir karenanya.

Hari sudah hampir gelap, Valea memutuskan memesan ojek online dan pulang kerumah. Kelihatannya pak Zayyan tidak mengantarnya pulang hari ini.

Pukul tujuh malam barulah pak Zayyan memberi Valea kabar,

From: Hubby❤️
Maaf tadi nggak bisa jemput. Tadi ada urusan mendadak. Kamu udah pulang, kan?

To: Hubby❤️
Udah, tadi naik ojol

From: Hubby❤️
Besok pagi aku jemput.

Valea merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan memilih mengabaikan chat terakhir dari pak Zayyan. Gadis itu memejamkan mata erat, mengusir bayang-bayang buruk di kepalanya.

*****

"Kamu kemarin kemana?"

Zayyan masih memfokuskan matanya pada jalanan,

"Ada temenku yang minta bantuan."

"Cewek?" Tebak Valea.

Zayyan mencubit pipi Valea karena gemas, "cowok."

Valea terdiam sesaat. "Kamu itu bikin orang khawatir tau! Hape nggak aktif, nggak ada kabar pula,"

"Maaf." Zayyan mengucapkannya dengan sungguh-sungguh. "Kamu kemarin udah nunggu lama di halte?"

"Hmm lumayan. Mungkin dua atau tiga jam-an,"

"Aku bener-bener minta maaf."

"Iya, nggak papa kok." Valea tersenyum kecil.

Mobil Zayyan berhenti di parkiran sekolah. Suasana saat ini masih sepi karena mereka berangkat lebih pagi tadi.

"Pulang sekolah mau makan di restoran jepang?" Tawar Zayyan.

"Mau!"

Zayyan terkekeh kecil, "oke."

"Aku masuk kelas dulu, ya?"

"Iya. Belajar yang bener ya." Zayyan menepuk puncak kepala Valea beberapa kali hingga membuat empunya tersenyum lebar.

Valea keluar dari mobil terlebih dahulu sambil sesekali melambaikan tangan pada pak Zayyan.

Sepulang sekolah, Zayyan benar-benar menepati ucapannya. Laki-laki itu mengajak Valea makan di sebuah restoran jepang. Zayyan tau kalau kekasihnya suka sushi, Dan, anggap saja ini sebagai permintaan maaafnya karena sudah menelantarkan Valea kemarin.

"Enak?"

Valea mengangguk. "Iya!"

"Mau di pesenin lagi?"

"Erm aku rakus banget ya makan-nya?" Valea meringis kecil,

Pertanyaan Valea mengundang tawa Zayyan. "Enggak."

"Ih, serius!"

"Iya serius." Zayyan tersenyum geli. Entahlah, ia jadi suka melihat sikap manja Valea padanya.

Ponsel Zayyan bergetar pelan, menghentikan perdebatannya dengan Valea.

Zayyan melihat layar ponsel, lalu kembali mematikannya.

"Siapa? Kok nggak di angkat?" Tanya Valea.

"Bukan siapa-siapa."

"Ayo lanjutin makan-nya. Habis ini aku anter pulang,"

"Oke."

*****

Zayyan mengantar Valea sampai depan rumahnya. Sebenarnya Valea sudah menawari Zayyan untuk mampir namun laki-laki itu bilang kalau ia akan segera pulang dan menggarap proposal untuk lomba futsal minggu depan.

My Obsession is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang