"Valea, kamu... Disini?" Zayyan menaikkan sebelah alisnya saat melihat kekasihnya duduk di sofa dengan diam.
"Kenapa? Aku ganggu waktu berduaan kamu sama Kenya?" Jawab Valea to the poin.
"Perempuan itu datang kesini?"
"Hmm, bukannya kalian udah janjian?"
"Janjian apa maksud kamu? Aku habis beli sarapan di bawah, aku bahkan enggak tau dia datang kesini!"
Valea menatap mata coklat milik pak Zayyan. Tidak ada rasa hangat yang terpancar, melainkan hanya amarah.
"Perempuan itu siapa? Kamu enggak pernah cerita apapun tentang dia ke aku."
"Dia itu nggak penting, Valea! Benar-benar nggak penting. Menurutku, gak ada yang perlu di ceritakan."
Valea tersenyum miris, ia sudah berusaha sabar menghadapi kebohongan pak Zayyan. Sebenarnya pak Zayyan menganggapnya apa selama ini? Kenapa laki-laki itu tidak pernah membagi cerita tentang kehidupannya, dan kenapa Valea merasa kalau ia masih menjadi orang asing bagi pak Zayyan.
Tanpa banyak bicara, Valea bangkit dari sofa dan mengambil tas selempanganya,
"Kalau dia bukan siapa-siapa, kenapa foto dia ada di laci kamar kamu? Ah iya, aku juga lihat video perempuan itu di laptop kamu. Dan yang terakhir— ingat waktu kamu enggak bisa nganter aku pulang dengan alasan ada temen kamu butuh bantuan? Waktu itu aku papasan sama kamu dan Kenya di lampu merah. Jadi itu— yang namanya bukan siapa-siapa?"
Zayyan masih terdiam dengan raut wajah kaku.
"Aku diam karena masih nunggu penjelasan dari kamu. Tapi sampai sekarang, aku enggak mendapatkan itu. Kamu nggak pernah terbuka sama aku. Aku jadi berpikir, aku ini pacar kamu atau bukan?"
Setelah mengeluarkan unek-unek di hatinya, Valea bersiap meninggalkan pak Zayyan. Namun langkahnya terhenti ketika merasakan sebuah tangan kokoh mencengkram lengannya,
"Aku akan cerita sama kamu. Semuanya. Tapi bukan sekarang, aku belum siap."
"Dan... Percayalah, apa yang kamu lihat belum tentu benar. Perempuan di foto itu bukan Kenya."*****
"Makasih, kamu sudah mau datang." Kenya tersenyum lebar melihat Zayyan menuruti kemauannya untuk bertemu.
"Jangan ganggu Valea lagi dan jangan pernah masuk ke apartmentku sembarangan!"
"Aku enggak ganggu pacar kecilmu itu kok. Oh ya, aku tadi iseng-iseng masuk ke apartmentmu. Ternyata pinnya masih sama, tanggal lahirku."
Tatapan Zayyan menjadi tidak bersahabat. "Apa tujuanmu datang kembali, Kenya? Aku pikir hubungan kita sudah lama berakhir!"
Raut wajah Kenya berubah. Dari menyebalkan jadi murung,
"Aku cuma mau minta maaf, Zayyan... Maaf udah nyakitin kamu,"
Zayyan terkekeh geli, "SeZayyanusly? Setelah 5 tahun kamu baru minta maaf? Kemana aja kamu selama ini?!"
"Aku terlalu pengecut untuk ketemu kamu lagi. Setelah kejadian itu, aku memilih pergi menjauh. Aku nggak pengen lihat kamu,"
"Aku udah nggak perduli apapun tentang kamu. Kamu itu perempuan egois yang pernah aku temui! Ah tapi aku harus berterimakasih sama kamu, berkat kamu, aku jadi tunangan sama Anya. Perempuan murah hati dan penyayang. Kembaran kamu itu jauh lebih baik dari kamu!"
Kenya diam dengan mata berkaca-kaca, "kamu enggak tau gimana rasanya jadi aku, Yo." Perempuan itu menatap Zayyan dengan wajah terluka. "Harus ngerelain orang yang aku sayang demi saudara sendiri sangat menyakitkan. Kamu ingin penjelasan, kan, Yo? Sekarang aku kasihtau semuanya!"
Kenya menarik nafas dalam-dalam. "Anya udah lama suka sama kamu! Ya. Dia suka sama calon tunangan adiknya sendiri. Bahkan dia paksa papah buat gantiin posisi aku, Anya itu anak emas, sedangkan aku bukan apa-apa! Dari kecil, aku harus ngalah sama Anya karena saudaraku itu sakit. Aku juga enggak bisa benci dia karena dia kakakku. Kamu tau di malam sebelum kita tunangan? Anya mohon-mohon sama aku buat ngerelain kamu, dia bilang umurnya nggak panjang. Sebagai saudara sedarah aku bisa apa, Yo, selain setuju?"
Zayyan menggeleng tak percaya, "nggak mungkin! Anya bukan perempuan kayak gitu! Kamu pasti bohong, kan?! Anya bilang kalau kamu lari sama laki-laki lain!"
"Terdengar egois memang, tapi itulah sifat Anya sebenarnya. Dia jadiin kekurangannya buat mendapatkan segalanya." Kenya tersenyum tipis, "aku nggak kaget lihat kamu benci sama aku, aku memang pantes buat di benci. Harusnya aku nggak ngorbanin hubungan kita demi orang lain, meskipun orang itu kakakku sendiri. Harusnya aku enggak melakukan itu, Yo, aku minta maaf."
Zayyan mengontrol nafasnya yang memburu, jadi selama ini dia hanya di permainkan oleh kakak beradik itu? Zayyan tidak tau mana yang harus ia percaya, perkataan Kenya atau Anya.
Dulu, waktu Anya menggantikan Kenya di acara pertunangan mereka, Zayyan merasa sangat marah dan terpukul. Anya bilang, Kenya kabur dengan laki-laki lain dan Anya terpaksa menggantikan posisi saudaranya karena keluarganya sudah terlanjur malu dengan tamu undangan yang sudah datang.
Waktu itu, yang Zayyan inginkan hanya Kenya. Ia berniat membatalkan pertunangan namun wajah memohon Anya membuatnya mengurungkan niat,
"Aku mohon jangan dibatalkan, nanti kamu bisa putuskan setelah pertunangan ini selesai."
Itulah kata Anya waktu itu, dan bodohnya Zayyan percaya begitu saja.
Hari demi hari ia lewati bersama Anya. Sifat lemah lembut perempuan itu membuatnya menghangat. Anya membuatnya melupakan sakit hatinya dengan Kenya. Bahkan perempuan itu sanggup membuat Zayyan lebih mencintainya dibandingkan Kenya.
Hingga akhirnya, mereka memutuskan untuk menikah. Tapi naas, Anya meninggal karena penyakitnya sudah mulai memburuk. Anya meninggal karena leukimia ditambah komplikasi lainnya.
Dan akhirnya Zayyan kembali bersedih. Laki-laki itu memutuskan menutup hatinya setelah kepergian Anya. Itulah yang membuat Zayyan sulit jatuh cinta dengan perempuan lain, Zayyan hanya tidak ingin kembali memulai hubungan baru. Ia hanya takut kembali ditinggalkan.
"Zayyan... Are you okay?"
Suara Kenya membuat Zayyan kembali ke alam sadar,
"Aku harus pergi!"
"Zayyan, tunggu dulu! Aku masih pengen ngomongin banyak hal sama kamu,"
"Kenya stop! Aku udah nurutin semua ucapan kamu! Sekarang, aku udah punya Valea. Kamu udah nggak penting lagi buat aku!"
Kenya shock. Perempuan itu menggigit bibirnya dengan kuat namun akhirnya isakan kecil itu keluar juga,
Zayyan mengalihkan tatapannya. Ia paling benci melihat perempuan menangis.
"Apa yang harus aku lakuin supaya kamu maafin aku, Yo?" Tanya Kenya di sela tangisannya.
"Jauhin aku, Ken, aku enggak bisa. Aku masih belum bisa nerima kebohongan kalian berdua!"
Kenya berdiri dan memeluk Zayyan dengan tiba-tiba,
Suasana cafe yang sedang sepi ditambah lagu sedih yang sedang diputar sangat mendukung acara nostalgia mereka berdua.
"Aku cinta sama kamu, Yo. Aku nggak mau kehilangan kamu lagi! Kamu enggak tau kan gimana perjuanganku buat kembali kesini dan balik buat kamu?"
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
My Obsession is You
Teen FictionValea, seorang gadis SMA yang terobsesi pada seseorang. Umur yang terpaut jauh tidak membuatnya menyerah. Sepeti api yang terus membara. Meski terkena air pun akan membangkang. Valea ingin memilikinya. Memiliki seorang Zayyan, guru olahraganya yang...