p a r t -23-

2.3K 58 5
                                    

Valea senyum-senyum sendiri sambil menatap telapak tangannya yang di genggam hangat oleh pak Zayyan.

Valea meminta pak Zayyan menemaninya ke Gramedia dan membeli buku untuk persiapan ujian nasional yang akan di laksanakan beberapa bulan lagi.

"Totalnya 150 ribu, mbak."

"Ah iya." Valea berniat mengeluarkan uang dari tas selempangnya namun tangan pak Zayyan menahannya.

Zayyan memberikan kartu debitnya pada penjaga kasir,

"Zayyan, nggak usah. Ini aku ada uang pas kok."

Zayyan tersenyum hangat menatap kekasihnya, "nggakpapa. Nanti kalau nilai UN mu bagus, sebagai pacar aku juga yang akan ikut bangga."

Valea kehabisan kata-kata. Gadis itu memilih bungkam dengan wajah memerah,

Kenapa setiap hari pak Zayyan makin jago sih nge-gombalnya?

"Habis ini kamu mau kemana?" Tanya Zayyan setelah mereka keluar dari Gramedia.

"Beli gelato?" Valea berbinar saat memikirkan ice cream manis itu.

Zayyan terkekeh geli, "yaudah ayo."

Mereka sudah berdiri di depan stand gelato. Valea memesan gelato dengan rasa strawberry dan greentea sedangkan Zayyan memilih rasa coklat. Lalu mereka memutuskan untuk duduk di kursi yang sudah disediakan disana.

"Kamu makannya belepotan, kaya anak kecil." Ucap Zayyan,

"Huh? Masa?" Valea mengeluarkan ponselnya dan membuka kamera depan, ia tidak melihat ada noda ice cream di wajahnya.
"Ishh kamu lagi bohongin aku, ya?!" Sadar telah di jahili, Valea mencubit lengan Zayyan hingga membuat laki-laki itu tertawa kecil.

Seharian ini Zayyan sangat lelah dengan urusan pekerjaan, namun bertemu dengan Valea membuat penatnya sedikit berkurang.

Zayyan tidak pernah merasa sebahagia ini dalam hidupnya. Ia berharap hubungannya dengan Valea akan berhasil, karena kebenarannya, Zayyan sudah mulai mencintai gadis itu.

*****

Alumni SMA BAKTI DARMA 2009/2012 (900++ anggota)

Dave: hai teman-teman dan adek adek gemaz. Apa kabar kalian semua?

Ratna: hai juga kak Dave

Galang: halo monyet

Ratu: hai Dave

Bara: berisik anjing!

Dave replied Bara message: kok ngegas bwang :(

Bara: jangan alay lu, inget umur dah tua

Dave: kangen kalian nih, reunian yuk?

Zara: ide bagus Dave. Kapan?

Kenya: setuju Dave :)

Dave: yaudah gaslah. Yang lain gmn?
Dave: ZAYYAN! JANGAN NYIMAK AJA LU ANJING. KELUAR!

Bara: @Kenya pacar lu nih, Nya.

Kenya: Bara!

Bara: wkwkwkwk. @Zayyan, keluarlah lo bgst. Udah lama gue gak denger kabar lo

Zayyan menaikkan sebelah alisnya lalu mendengus. Dave dan Bara adalah teman sekelasnya waktu SMA, mereka cukup dekat. Tapi sudah hampir tujuh tahun ini ia tidak mendengar kabar atau bertemu dengan mereka. Mereka sibuk dengan pekerjaan masing-masing, begitu juga dengannya.

Bukannya ia tidak mau ikut nimbrung ke dalam obrolan teman-temannya. Masalahnya, disana ada Kenya. Ya. Kenya mantannya. Grup itu dibuat khusus untuk alumni 2009/2012. Dan Kenya termasuk dalam alumni 2012, dulu perempuan itu adalah adik kelasnya. Itulah alasan kenapa Zayyan malas ikut reuni kalau perempuan itu juga ikut.

Mungkin tidak banyak yang tau kalau hubungannya dan Kenya sudah lama berakhir. Zayyan memang menyimpannya rapat-rapat, ia rasa teman-temannya masih berpikir kalau ia dan Kenya masih menjadi sepasang kekasih.

Ponsel Zayyan terus bergetar. Akhirnya mau tidak mau ia kembali melihatnya. Ternyata Dave mengiriminya privat chat,

Dave: woi, Yo! Sombong amat lu sekarang. Ikut nimbrung ke grup chat napa

Zayyan: sorry Dave, gue gak bisa ikut reuni
Read

Dave: lah kok gitu? Kita udah gak ketemu tujuh tahun loh. Lo gak kangen kita kita? Lagian cewek lu juga setuju tuh

Zayyan: gue udah gak sama dia lagi, Dave
Read

Dave: waduh. Sorry, Yo. Gue gaktau
Dave: jadi lo gakmau dateng karena ada mantanlu?

Zayyan: hmm ya begitulah. Gue males lihat dia
Read

Dave: yah sayang banget:( padahal gue kangen sama lo, Bara, dan temen-temen lainnya.

Zayyan: sebenernya gue juga pengen ikut Dave, tapi sorry, kalau ada dia mending enggak aja
Read

Dave: dateng aja lah, Yo. Lagian tujuan kita kan pengen temu kangen sama temen-temen, bukan nostalgia sama mantan
Dave: gue berharap banget lo bisa dateng, Yo. Lo tau sendiri kan kalau gue kerja di luar negeri dan jarang banget pulang ke Indo?

Zayyan: oke, gue usahain Dave. Tempat reuninya mau dmn?
Read

Dave: ASIQ! Anak-anak si mintanya di tempat karaokean yang biasa buat nongkrong dulu

Zayyan: Gue engga janji, tapi gue akan usahain buat dateng
Read

Dave: siap, Yo!

Setelah chatnya dan Dave berakhir, Zayyan mematikan ponsel dan merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk miliknya. Zayyan menatap langit-langit kamarnya dengan gamang,

Sebenarnya ia masih belum siap bertemu dengan Kenya.

Karena setelah pertemuan terakhir mereka.....

"Aku cinta sama kamu, Yo. Aku nggak mau kehilangan kamu lagi! Kamu enggak tau kan gimana perjuanganku buat kembali kesini dan balik buat kamu?"

"Yang aku tau, kamu kabur di acara pertunangan kita dan dengan teganya menukar posisimu dengan Anya. Kamu nggak tau gimana sakitnya aku waktu itu. Lalu, kenapa sekarang aku harus perduli?" Balas Zayyan dengan datar.

Kenya kehabisan kata-kata. Perempuan itu diam dengan air mata terus mengalir di pipinya,

"Maaf. Maafin aku."

"Dan kalaupun aku perduli, kamu mau minta aku meninggalkan Valea agar bisa kembali bersamamu?"

"Can i?" Bisik Kenya dengan lirih.

Zayyan mendengus sarkas, "kamu nggak berubah samasekali, Kenya. Tetap egois seperti dulu."
"Aku nggak akan pernah meninggalkan Valea. Karena apa? Karena setelah semua pergi, hanya dia yang selalu perduli. Valea tidak pernah menyerah untukku. Ini waktunya dia untuk bahagia. Jadi, aku mohon jangan mengusiknya lagi."

"R-Zayyan... Apa benar-benar sudah nggak ada kesempatan kedua buat aku?"

"Aku akan berusaha melupakan yang lalu. Aku bisa mencoba memaafkan tapi tidak dengan memberi kesempatan. Hubungan kita sudah berakhir sejak lama, Kenya. Tidak ada yang harus di perbaiki."

Kenya menatap Zayyan dengan nanar. Bahkan saat laki-laki itu beranjak dari tempat duduknya dan berniat meninggalkannya pergi, ia masih mematung.

"Aku pergi." Ucap Zayyan tanpa menoleh dua kali pada Kenya.

Zayyan menarik nafas dalam saat mengingatnya. Tidak mau terlalu larut memikirkannya, Zayyan memutuskan memejamkan mata dan melupakan wajah tersakiti milik Kenya.

*****

My Obsession is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang