p a r t -9-

4.3K 78 3
                                    

Valea memasuki pelataran rumah megah di depannya dengan ragu. Tangannya yang bergerak hendak memencet bel berulang kali ia turunkan,

Rumah megah di depannya adalah rumah pak Zayyan...

Valea punya alasan tersendiri datang kemari. Tadi tante Kiran mengiriminya pesan, katanya pak Zayyan sedang sakit. Setelah mendengarnya Valea merasa gelisah. Tak lama setelah mendapat pesan itu, Valea langsung melesat ke rumah pak Zayyan. Bahkan Valea rela mengorbankan waktu weekend bersama mamahnya demi pak Zayyan. Untung saja mamahnya bisa mengerti,

Setelah memantapkan hati, Valea memencet bel rumah itu beberapa kali.

Tak lama kemudian munculah wanita paruh baya menatap Valea dengan pandangan bertanya,

"Mau cari siapa non?"

"Emm anu, mau cari tante Kiran bik."

Wanita yang Valea tebak adalah asisten rumah tangga itu tersenyum tipis, "non Valea ya? Silahkan masuk, bu Kiran sudah menunggu."

Valea mengangguk.

Wanita paruh baya itu mengantar Valea ke ruang tamu. Disana, Valea bisa melihat wajah gelisah tante Kiran.

"Saya permisi non,"

"Iya, makasih ya bik."

Setelah itu Valea menghampiri tante Kiran yang belum menyadari keberadaannya. Tante Kiran sibuk mondar mandir sambil memegangi kepalanya,

"Tante..." Panggil Valea,

Kiran menoleh saat mendengar suara familiar memanggilnya,

"Valea! Akhirnya kamu datang juga!" Kiran menghampiri Valea dan memeluknya sekilas.

"Tante, ada apa? Kenapa tante gelisah gitu?"

"Tante lagi pusing mikirin Zayyan. Anak itu lagi sakit tapi bandel nya minta ampun! Dari pagi dia nggak mau makan apalagi minum obat. Maaf tante ganggu hari minggu kamu, tante gak tau lagi mau cerita ke siapa."

"Enggak papa kok tan, Valea suka direpotin kalau masalah pak Zayyan." Valea menjeda ucapannya, "jadi dari pagi sampai siang begini pak Zayyan belum makan, tan?"

Kiran mengangguk membenarkan.

"Sebenarnya tante udah paksa Zayyan buat makan tapi dia keras kepala gak mau, gak biasanya dia begini, biasanya kalau sakit dia itu manja banget!"

"Emm... Kalau Valea masuk ke kamar pak Zayyan boleh tan? Biar Valea yang bujuk pak Zayyan buat makan sama minum obat."

"Boleh banget sayang, siapatau kalau sama kamu bisa luluh. Bentar, biar tante suruh bik Sari siapin makanan dulu."

"Ehm tan, gimana kalau Valea yang masak makanan buat pak Zayyan?"

"Apa gak ngerepotin kamu, sayang?"

Valea menggeleng, "enggak kok tan. Tante tenang aja,"

Kiran mengusap kepala Valea dengan lembut. "Yaudah kalau kamu pengennya begitu. Makasih ya udah mau repot-repot demi Zayyan,"

*****

Valea membawa nampan berisi makanan beserta obat kedalam kamar pak Zayyan. Valea membuka pintu dengan sangat pelan dan menutupnya secara hati-hati. Valea bisa melihat pak Zayyan terbaring lemah di ranjang besarnya,

Valea jadi nggak tega melihatnya.

Kakinya bergerak secara otomatis menghampiri ranjang pak Zayyan. Melihat pak Zayyan memejamkan mata dengan tenang membuat hatinya adem,

Sempurnanya ciptaanmu, Tuhan...

Alis tebal, hidung mancung, dan bibir cipokable milik pak Zayyan membuat Valea gemas.

My Obsession is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang