#AUTHOR'S POV#
Cho membaca buku diary-nya.
.
.
.
1 Oktober, 2010.
Hari pertamaku masuk SMP. Aku sendirian. Aku takut kejadian di SD terulang lagi. Teman-temanku selalu mengatakanku kalau aku mirip cewek. Banci. Lemah. Aku selalu dibully dengan cacian. Aku juga pernah dilecehkan. Aku takut. Tapi Mama dan P' Earth selalu menyemangatiku. Aku sayang mereka..
.
.
5 Desember, 2010.
Akhirnya UAS selesai. Saat aku pulang sekolah, aku bertemu dengan seseorang yang menolongku kemarin. Ah iya, aku belum cerita. Kemarin aku didorong oleh beberapa temanku, ah tidak, aku dibully, dilecehkan di kamar mandi. Tapi untung, ada orang itu yang menolongku. Aku sangat bersyukur. Mama dan P' Earth tidak boleh tahu ini..
.
.
19 Januari, 2011.
Liburan selesai, dan aku harus masuk kembali ke tempat pembully-an (?)
Tak masalah. Aku harus kuat.
Aku tahu namanya. Ternyata ia teman P' Earth. P' Nick namanya. Dia sangat keren..
.
.
5 Juni, 2012.
Hari ini hujan. Sangat deras. Lama sekali aku tidak menulis diary ini. Sudah setahun lebih, ya? Maafkan aku, diary. Aku jarang menulis karena aku sekarang dekat dengan P' Nick. P' Earth mengenalkanku padanya. Aku sangat senang. Seperti memiliki malaikat pelindung..
.
.
7 November, 2013.
Perasaanku semakin membuncah. Sejak SD aku sadar bahwa aku memiliki orientasi seksual yang berbeda. Aku sudah menyukainya sejak ia menolongku. Aku menyukai P' Nick..
.
.
Cho menutup diary-nya. Ia menahan tangisnya. Air matanya menetes. Ia menggigit bibir bawahnya untuk menahan perih di hatinya.
Ia berjalan menuju jendela kamarnya. Membuka tirai itu. Hujan sedang mengguyur deras malam ini. Cahaya bulan tak tampak. Malam yang kelam.
Earth memandang langit cukup lama. Kemudian ia beralih memandang tangannya yang diperban karena nadinya teriris. Ia tersenyum tipis.
Ia menangkupkan kedua tangannya ke dada.
Ia merasakan detak jantungnya. Ia merasakan napasnya.
Lalu ia kembali ke meja belajarnya dan menulis sesuatu di diary-nya.
Ia menulis sambil menahan isakan.
Kemudian ditutup.
Ia mengeluarkan sekotak obat.
Sebelumnya Cho berjalan pelan ke pintu kamarnya untuk menguncinya. Lalu ia kembali duduk untuk membuka obat itu.
"P' Earth... Mama... Maafin Cho. Cho tahu kalau Cho salah. Tapi Cho tidak bisa hidup lagi. Ternyata P' Nick hanya pura-pura selama ini. Ternyata P' Earth yang menyuruhnya. Aku tidak ingin hal seperti itu. Ini membuatku tidak berharga. Aku sangat mencintai P' Nick. Tapi ternyata cinta yang diberikannya selama ini hanya palsu. Aku tak dapat hidup lagi. Aku malu pada dunia. Tidak seharusnya aku menyukai P' Nick. Dan seharusnya P' Nick menolakku dari awal kalau memang ia tidak mencintaiku."
Cho menuangkan air putih ke gelasnya.
Ia menelan pil digoksin.Mendadak ia kejang dan tak sadarkan diri. Tak ada yang mengetahuinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Pianist [END]
Jugendliteratur"Kenapa kau terus menatapku?" "Tidak, aku tidak menatapmu, untuk apa aku menatapmu..." "Benarkah?" "Be..be..be..benar..." "Lalu kenapa kau gugup? Kau menyukaiku? Kau gay?" *** Hai halooo, ini adalah cerita terbaru KevNamja...yeay! Jangan lupa vote...