#AUTHOR'S POV#
Mamanya Earth meneteskan air matanya saat mama Sun mengantarnya pulang.
Ingin rasanya menenangkannya, tapi mamanya Sun tidak tahu masalah seperti apa yang sedang dihadapi mama teman anaknya itu.Setelah sampai di rumahnya, mama Sun sedikit terkejut dengan kemewahan rumahnya mama Earth. Ia pun membantu mama Earth yang sedikit lemas untuk masuk ke dalam rumah.
Mama Sun menunggu di ruang tamu sementara mama Earth mengambil air minum. Karena dirasa cukup lama, mama Sun menyusulnya. Ternyata mamanya Earth menangis di kamarnya Cho. Ia memegang sebuah buku diary. Dan sudah pasti itu buku diary-nya Cho.
Mamanya Sun menepuk pelan punggung mama Earth untuk menenangkan. Kemudian mamanya Sun yang penasaran, mengambil buku diary itu dan membacanya.
.
.
.
Untuk Mama dan P' Earth tercinta,
Mungkin ini sulit bagi kalian, tapi ini jauh lebih sulit bagi Cho.
Sejak kecil Cho bingung kenapa Cho berbeda dengan teman Cho yang lainnya.
Kata teman-teman, Cho itu menjijikkan karena gay. Tidak seharusnya Cho menyukai laki-laki.
Tapi apa yang bisa Cho lakukan? Cho tidak bisa mengontrolnya. Cinta tak bisa dikontrol.Cho ingat saat dibully di SMP, P' Nick yang menolong Cho. Sejak saat itu, Cho merasa P' Nick mampu melindungi Cho. Dan Cho sangat nyaman dengannya. Cho menyukai P' Nick.
Hingga akhirnya Cho cerita pada P' Earth. Tapi kelihatannya P' Earth kecewa. Masih ingat pertama kali Cho memotong nadi? Itu karena Cho takut P' Earth membenci Cho. P' Earth adalah kakak yang baik.Kemudian setelah kejadian itu, entah kenapa P' Nick menjadi lebih dekat dengan Cho. Hingga P' Nick menyatakan cintanya pada Cho. Tentunya Cho sangat senang.
Tapi...setelah beberapa tahun pacaran, P' Nick menjadi berbeda. Ada yang aneh dengannya. Ternyata dia berkencan dengan perempuan. Cho sangat sakit.
Lalu hingga beberapa hari yang lalu Cho tahu bahwa P' Nick selama ini pura-pura karena dipaksa oleh P' Earth.
Aku tidak mau cinta seperti itu.
Cintaku pada P' Nick tulus. Tapi kenapa...harus seperti ini.
Ini membuat Cho tidak berharga. Cho hanya kekanakan. Harusnya Cho lebih dalam mengiris nadi Cho.Mama...P' Earth...
Maafin Cho karena membuat kalian khawatir.
Jika kalian menemukan Cho tergeletak di lantai tak sadarkan diri, lepaskan Cho.
Biarkan Cho pergi dengan tenang.
Cho sudah malu pada dunia.
Cho berdosa karena mencintai P' Nick.
Cho tidak pantas untuk hidup lagi.
Cho tidak ingin membuat mama dan P' Earth kecewa lebih banyak lagi.
Selamat tinggal, Mama.
Selamat tinggal, P' Earth.
Cho akan menemui papa setelah sampai di sana.
Cho sayang kalian semua..
.
.
Setelah membaca diary itu mamanya Sun juga ikut terisak. Lalu memeluk dan menenangkan mamanya Earth. Ini pasti sangat berat melihat anaknya yang menderita seperti ini.
Mamanya Sun jadi tersadar seketika. Melihat kisah Cho yang seperti ini. Dan juga...pengakuan Sun, anaknya, kemarin, ia jadi khawatir. Mungkin cinta seperti itu sulit diterima. Tapi mamanya Sun tidak mau kalau Sun berakhir seperti Cho. Tidak. Sebelum ia marah-marah atau bertindak lebih jauh pada anaknya itu, ia harus mempertimbangkan keadaan psikis Sun. Lalu kedua mama itu duduk di atas kasur Cho. Mamanya Earth kemudian menceritakan banyak hal tentang anak terakhirnya yang pendiam itu. Yang pintar di sekolahnya. Yang selalu ceria dan menyembunyikan masalahnya. Namun begitu, mamanya Earth sangat menyayanginya.
![](https://img.wattpad.com/cover/149827147-288-k513941.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Pianist [END]
Teen Fiction"Kenapa kau terus menatapku?" "Tidak, aku tidak menatapmu, untuk apa aku menatapmu..." "Benarkah?" "Be..be..be..benar..." "Lalu kenapa kau gugup? Kau menyukaiku? Kau gay?" *** Hai halooo, ini adalah cerita terbaru KevNamja...yeay! Jangan lupa vote...