#AUTHOR'S POV#Setelah Sun dan Earth keluar ruangan, Cho dan Nick melanjutkan pembicaraan mereka.
"Cho..."
"P' Nick khrap..." Cho memotong perkataan Nick. Lalu melanjutkan, "Tidak usah merasa menyesal mengenai semua ini. Tidak ada yang salah dengan P' Nick. Semua kesalahan ini terletak padaku."
"Aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana." Nick mengakui.
"P' Nick hanya perlu hidup normal seperti biasanya. Menjalin hubungan dengan gadis yang P' Nick sukai dan menikahinya kelak." Cho tersenyum.
"Cho, kenapa kau melakukan semua ini?"
"Cintaku pada P' Nick tidak terbalas. Lalu apa yang bisa kulakukan? Cinta tidak untuk dipaksakan."
"Maafkan aku Cho."
"P' Nick tidak perlu meminta maaf. Ini hanya karena cintaku yang bertepuk sebelah tangan."
Kemudian Cho melanjutkan, "Mungkin dalam norma dan aturan masyarakat tidak seharusnya dua orang laki-laki saling mencintai. Ah tidak, bahkan seorang laki-laki tidak boleh mencintai laki-laki walaupun hanya sepihak. Aku tahu itu mungkin menjijikkan bagi mayoritas orang. Ditambah dengan larangan agama yang mendoktrin bahwa itu perbuatan dosa yang dikomparasikan dengan perbuatan kaum sodom zaman Lot. P' Nick tahu, kenapa aku selalu mencoba bunuh diri?" Cho menghentikan perkataannya dan menghela napas panjang.
"Itu karena aku takut berbuat dosa terlalu banyak. Kenapa aku harus tetap hidup kalau Tuhan menganggap perbuatanku untuk menyukai sesama laki-laki adalah dosa? Bukankah itu sama artinya dengan mengakumulasi dosa-dosaku? Lalu aku berpikir, kenapa aku tidak mati saja agar dosa yang aku perbuat tidak terlalu banyak?" Cho tertawa mengerikan. Sedangkan Nick hanya memandangnya iba.Kemudian Cho melanjutkan perkataannya. "P' Nick khrap, kenapa P' Nick mau berpura-pura menjadi pacarku selama ini?"
Telak. Itu adalah pertanyaan yang sulit untuk dijawab.
Dengan ragu Nick menjawab, "Itu karena..."
"Aku tahu alasannya bukan karena P' Nick benar-benar mencintaiku."
"Aku takut kau akan bunuh diri lagi, Cho."
"Apa P' Nick pikir kalau P' Nick sudah jadi pacarku, lalu aku tidak akan bunuh diri?"
Lagi lagi telak. Nick tak bisa menjawabnya.
"Aku tidak berpikir sejauh itu, Cho."
"P' Nick khrap, seharusnya P' Nick jujur dari awal. Sehingga Cho tidak akan berharap lebih banyak. Sehingga Cho bisa mengontrol diri. P' Nick tahu kan kalau Cho menyukai P' Nick sejak SMP. Saat pertama kali P' Nick menolongku, saat pembullyan itu."
Nick tidak bisa menanggapi.
"Bolehkah aku untuk tetap mencintai P' Nick, meskipun P' Nick tidak pernah mencintaiku?"
OST. PART 2
(DAVICHI - DAYS WITHOUT YOU)Nick tertegun. Ia benar-benar tidak bisa berkata apa-apa.
"Selama aku hidup, mungkin aku tidak bisa untuk tidak mencintai P' Nick. Kalau P' Nick merasa tidak suka, bisakah P' Nick membantuku?"
"Apa maksudmu, Cho?"
"Cho pikir, hanya kematian yang bisa menghentikan rasa suka Cho pada P' Nick."
"Cho..."
"Lalu ambilkan digoksin yang ada di laci kamarku. Aku akan meminumnya lebih banyak lagi agar semua ini selesai. Aku akan menyelesaikan semuanya. Setelah aku tiada, P' Nick akan lebih bebas. Dan aku juga tidak akan pernah mencintaimu lagi. Sederhana, bukan?"
"Tidak!" Nick menggeleng kencang. Ia kemudian mendekat ke pada Cho.
Nick memeluk Cho di tempat.
Cho berusaha melepaskan pelukannya tapi Nick lebih kuat untuk menahannya.
"Lepaskan aku, P' Nick. Jika P' Nick seperti ini, seakan P' Nick memberikan harapan untuk Cho."
Nick semakin erat memeluk Cho. Ia membisikkan sesuatu, "Cho, aku memang bersalah karena telah berbohong padamu tentang hubungan kita. Tapi sekarang aku tidak ingin kehilanganmu."
"Bagaimana dengan gadismu? Aku tidak ingin di antara kalian."
"Aku dan Phim, teman sekelasku itu sudah putus baru-baru ini. Kami mempunyai pandangan yang berbeda."
"Lalu P' Nick bisa mencari gadis yang lain."
"Tidak, Cho. Aku memikirkan untuk berhenti."
"Kenapa? Karena aku? Aku tidak ingin menjadi alasan bagi P' Nick."
Nick melepaskan pelukannya.
"Beri aku waktu." Nick mengatakannya dengan yakin. "Berikan aku waktu untuk mempertimbangkan ini." ulangnya sekali lagi.
Cho hanya mengangguk pelan dan tersenyum getir.
:::::::::::::::::::::::::::::::::
Halo, ada pemberitahuan.
My Lovely Pianist tinggal 2 chapter lagi.
Dan kemungkinan 2 chapter terakhir bakal Kev publish bersama-sama.
Jadi, tunggu aja ya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Pianist [END]
Ficção Adolescente"Kenapa kau terus menatapku?" "Tidak, aku tidak menatapmu, untuk apa aku menatapmu..." "Benarkah?" "Be..be..be..benar..." "Lalu kenapa kau gugup? Kau menyukaiku? Kau gay?" *** Hai halooo, ini adalah cerita terbaru KevNamja...yeay! Jangan lupa vote...