Keanehan 46

885 44 2
                                    

Ketika dia sayang kamu, maka dia akan melakukan segala cara agar tidak kehilangan kamu, dan berusaha untuk tidak menyakiti walaupun tidak bisa membahagiakan.

-W-

Hari ini merupakan puasa hari ke-5 Jena selama ia tinggal di apartemen Alarick. Selama itu pula, dirinya dan Alarick tidak saling berkomunikasi berlebihan.

Berbuka puasa bersama, sahur bersama tapi tidak menghabiskan waktu bersama.

Biasanya, pagi setelah sahur, Alarick akan selalu berkunjung ke rumah orang tuanya dan menghabiskan banyak waktunya disana. Sementara Jena hanya diam seolah-olah terkurung di kamar mewah itu.

Pukul 5 sore biasanya Alarick kembali, dan Alarick berbasa-basi menghampiri Jena untuk segera bersiap berbuka puasa.

Hal itu terus berulang-ulang.

"Bissmillahirrahmanirrahim..."

Mereka berdua meneguk air teh hangat yang sudah dibuat Jena. Lalu memakan beberapa manisan yang dibawa Alarick dari rumah orang tuanya.

Jena berdeham.

"Katanya, orang yang berantem lebih dari 3 hari itu dosa." Ujar Jena di tengah-tengah kenikmatan berbuka puasa. "Kamu masih marah, Al?" Tanyanya.

Alarick meminum teh hangatnya lagi.

"Kapan kamu mau tinggal di rumah orang tua kamu lagi? Bareng Kak Ilham, mungkin bersama tunangannya, Kak Siska. Hm?" Alarick berbalik mempertanyakan Jena hal yang menampar gadis itu.

"Lo ngusir gue?"

"Gak—bukan gitu, Argh! Iya, gue—gue ngusir lo."

Jena memicingkan matanya. Dia berhenti makan.

"Kenapa? Lo masih marah karena malam itu?" Tanya Jena. Alarick hanya diam menatapnya.

Jena memukul meja makan sekali, ia berusaha menahan emosinya. "Listen, I'm out of control. Bisa gak kita lupain itu dan fokus sama hubungan kita?"

Alarick terdiam.

"Please?" Mohon Jena.

"Gak." Jawab Alarick pada akhirnya.

Jena menunduk sedih. Di bawah meja, gadis itu memainkan tangannya tak menentu.

"Lo gak cinta sama gue, lagi?"

Alarick enggan menjawab. Dia meneguk ludahnya.

"I love you. Gue berusaha buat cinta sama lo." Kata Jena pelan.

"Jena," Panggil Alarick pelan.

Jena mendongak menatap Alarick dengan mata yang berkaca-kaca. "Apa?"

Alarick menghela napasnya. "Kamu bilang cinta aku, aku pun begitu." Ujar Alarick membuat senyum Jena terbit kala itu juga. Alarick membalasnya namun hanya sekilas.

WEIRD GIRL #WATTYS2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang