19. don't leave me

1.4K 54 0
                                    

Sudah terbersit dalam pikiranku bahwa hal ini akan terjadi. Sudah kubayangkan pula bagaimana sakitnya, namun diluar dugaan bahwa rasanya akan separah ini. Kau meninggalkanku. Atas semua yang terjadi tak kupungkiri bahwa ini semua salahku. Aku yang memulai mematik api dalam hubungan kita. Tapi kenapa saat aku berusaha memadamkannya kau malah dengan lancangnya meniupkan angin agar apinya semakin besar. Aku benar-benar telah menyesal. Melakukan hal bodoh di masa lalu. Keegoisan darah muda menguasaiku kala itu. Kubuat kau memohon kepadaku waktu itu. Dan kini aku rasa permohonanku melebihi mu. Akankah setelah aku merasakan semua ini kita menjadi adil dan kau akan kembali? Aku rela, bahkan melebihi sakit yang kau rasa dulu asalkan kau kembali nantinya.

Valeria pergi entah dimana keberadaannya. Orang tuanya pun tak tahu. Untungnya kedua orang tua Vale masih memberiku kepercayaan. Mereka memberiku semangat agar aku bisa menyelesaikan masalah dengan Vale. mungkin jika mereka tahu akulah sumber masalah mereka tak akan tinggal diam. Aku harus membagi fokusku untuk mencari Valeria dan juga mengurusi perusahaanku dan orang tua Vale. semua cara telah kulakukan. Hanya bantuan dari Tuhan yang mampu membantuku kali ini. Semua usaha yang kulakukan tak menemukan jalan terang.

Aku merasa hampa. Seperti ada ruang kosong dalam diriku dan itu benar benar menyiksaku. Menghambat semua kegiatan yang aku lakukan setiap harinya. Dulu waktu aku yang pergi tak sehampa ini rasanya. Namun kini ketika aku yang ditinggalkan rasa sakitnya bertubi-tubi. Aku menyesal. Bisakah Tuhan memberiku mesin waktu agar kuputar ke masa lalu.

Sungguh jangan pernah seorangpun mengharap hidup berselimutkan penyesalan dan kekhawatiran. Sebelum terlambat lakukan apapun yang bisa. Benar-benar penyesalan hanya akan menyiksa.

.......

Vano telah mengintrogasi Anna. Bahkan ia telah melakukan tes DNA yang hasilnya menyatakan bahwa itu bukan anak Vano. Missi anna hanya mengatakan fitnah itu dihadapan Vale. membuat Vale marah dan pernikahan batal. Seseorang di balik ini sangat senang bahwa misinya berhasil. Aku kasihan pada Anna, ia harus mendapatkan uang dengan cara seperti ini. Sebenarnya Anna orang baik, namun keadaan yang memaksanya berbuat demikian. Vano malah memberikan uang untuk kehidupan Anna dan putranya.

Vano belum menangkap siapa si pengganggu itu. Kini ia sedang fokus menemukan Vale dan membawanya pulang. Setelah itu barulah semua akan dibuktikan kebenarannya.

.........

Dua bulan sudah Vano menjalani hidupnya dengan berat. Valeria belum kembali. Keadaan menjadi sedikit rumit. Orang tua Vale mulai khawatir dan sedikit menunjukkan prasangka buruk pada Vano. Namun dengan kemampuannya Vano mampu menahan kepercyaan orang tua Vale.

Valeria kembali dari persembunyiannya. Ia kembali kepada orang tuanya. Dia nampak baik-baik saja. Dia kembali dengan mengambil alih perusahaan orang tuanya. Dia menjaga jarak terhadap Vano. Seperti orang yang belum pernah bertemu. Sandiwaranya begitu lihai. Tak menunjukkan kegelisahan bahkan keraguan. Vano dibuat kebingungan. "apa Vale hilang ingatan?" praduga Vano.

"Vale, apa kau hilang ingatan ?, kau ingat aku siapa?" tanya Vano di sela pertemuan penting peralihan pemimpin perusahaan.

"tidak, tentu saja saya tahu. Anda yang mengurusi perusahaan papa hingga sebaik ini" jawab Vale dengan senyum ramahnya.

......

Valeria memang berusaha mati-matian untuk bisa bersikap tegar dihadapan Vano. Sesungguhnya luka dalam hatinya masih sangat perih apalagi ketika melihat Vano seperti amarah akan segera meluap. Namun karena Vale sudah terbiasa akan sakit hati membuatnya bisa mengendalikan emosinya hingga kemampuan aktingnya bisa disejajarkan dengan aktris handal.

Vale selalu membawa pengawal kemanapun ia pergi. Tujuannya untuk menjaga jarak terhdap Vano. Agar tak ada kesempatan bagi Vano untuk mengatakan apapun. Vale berusaha menguatkan egonya dengan tak mau lagi mempercayai Vano. Baru beberapa menit dulu ia bisa merasakan kebahagiaan yang hakiki kemudian semuanya hancur begitu saja.

Vale juga tak akan egois dengan memaksa Vano menceraikan istrinya dan meninggalkan anaknya. Ada wanita yang lebih membutuhkan Vano berada disisinya. Beruntung bagi Vale karena pernikahan belum terjadi. Jika sudah mungkin semuanya akan semakin rumit. Kini Vale memutuskan untuk berusaha mengubur kenangan masa lalu dan mencoba bangkit. Membuka lembaran baru, membuka hatinya untuk pria lain. Mungkin benar Vano bukan ditakdirkan untuknya. Tapi bukan tanpa maksud Tuhan mendekatkan lalu memisahkan dua orang dengan cara yang begitu rumit. Mungkin Tuhan ingin aku berproses menjadi manusia yang lebih baik lagi.

We Will be OkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang