Usia kandungan Vale sudah memasuki bulan ke tujuh. Sudah agak berat membawa beban di dalam tubuhnya. Jalannya juga sedikit kesulitan. Vale rutin memeriksakan kandungannya ke dokter didampingi Vano. Kini dirumah sudah ada seorang perempuan paruh baya yang membantu sekaligus menemani Vale di rumah. Mbak melati namanya. Usianya 43 tahun.
Pagi ini Vale merasa mood nya kurang baik. Belum terlihat ia tersenyum sejak pagi. Hanya diam dan terkadang cemberut. Entah apa yang membuatnya begini ia sendiri tidak tau.
Selesai mereka makan Vano berpamitan untuk ke kantor. Tapi Vale menahannya.
"Bisa kita duduk di sofa sebentar, aku ingin memelukmu" Vale meminta dengan raut muka yang sedih alis ditautkan.
Vano tersenyum dan menggandeng tubuh gendut Vale ke sofa ruang tengah. Mereka duduk berdampingan dengan Vale menyenderkan kepala di dada Vano. Vano diam dan mengelus kepala Vale dari arah belakang yang tangannya merangkul Vale.
"Rasanya aku ingin menahanmu untuk tidak bekerja, tapi aku juga sadar sikapku ini tidak baik. Aku bingung dengan diriku sendiri. Aku tidak mau jadi orang yang menyebalkan" Vale berkata dengan lirih.
"Baiklah aku tidak pergi ke kantor hari ini"
"Jangan, jangan turuti perkataanku, kau punya tanggung jawab disana. Ini hanya hormon kehamilan. Nanti juga mood ku akan membaik sendiri" vale mengangkat kepala dan memandang Vano.
"Jangan siksa dirimu sayang, mungkin anak kita ingin papanya tinggal dan mamanya ingin papanya kerja saja. Jadi ada dua permintaan dalam dirimu yang membuat bingung" penjelasan Vano dengan sabar.
Vale menghela nafas. "Aku seperti tidak bisa mengontrol diriku sendiri" Vale merengut.
"Berbagi bingung denganku jangan di tanggung sendiri, okey" Vano mengecup kening Vale.
"Kita menonton film disney saja di rumah ya" ucap Vale dengan semangat. Kini raut wajahnya kembali ceria. Mood nya sudah membaik.
"Kau mau ice cream aku akan pesan?" Vano menawarkan.
"Pizza juga ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
We Will be Ok
Teen FictionCOMPLETE Dia berlari dengan menarik mebetulkan posisi sepatunya, dengan baju yang belum sempurna dirapikan. Ada bagian yang masuk rok ada bagian lain yang keluar, kerah baju yang dibagian lain masih berdiri belum terlipat sempurna, rambut yang hanya...
