29. Can i don't care about u ?

1.3K 46 0
                                    

Valeria turun dari tangga bersama Edzard. Suasana di rumah ini semakin mendung. Vale menjadi murung dengan diselimuti pikiran negatif yang terus saja bermunculan tentang Vano. Vano sendiri juga tak menampakkan sikap ramah atau bahkan senyumnya.

Tapi di hadapan putranya, Vale masih bisa tersenyum. Edzard bernyanyi riang. Ia baru saja diajari satu lagu di sekolah. Sedari kemarin terus saja diulang ulang lagu itu dinyanyikan dengan riang.

"Selamat pagi mbak yulia" sapa Edzard.

"Pagi manis" Yulia mengangkat Edzard duduk di kursi makan.

"Bunda ayah mana ?" Tanya Edzard.

"Masih siap siap sayang kamu makan dulu saja nanti telat" Vale tidak mau menghiraukan Vano.

Mendengar ucapan itu yulia memandang raut wajah Vale terlihat lesu dan murung. Yulia merasa kasihan karena ia tau sedang ada masalah dengan bosnya ini.

Edzard hampir menyelesaikan makannya. Vano muncul tampak tergesa gesa. Mengambil Edzard dan langsung menggendongnya.

"Ayo sayang ayah sudah terlambat"

"Ayah salim bunda dulu"

Vano tampak mengabaikan ucapan anaknya. Melihat itu membuat hati Vale begitu sedih. Ia merasakan luka yang dulu kini kembali lagi. Tak bisa ditahan akhirnya air mata luluh begitu saja dipipinya.

Vale memejamkan mata, memegangi kepalanya yang mendadak pening. Yulia mendekati Vale, mengelus pundaknya mencoba menenangkan.

"Yulia saya ke kamar dulu ya, tolong kanu bereskan ini"

"Fokus dengan bayi ibu saja jangan hal yang buat ibu sedih ya"

"Terimakasih Yulia.

........

Pukul 9 malam. Vale masih menunggui kepulangan Vano di ruang makan ditemani segelas susu hangat. Seberapa besar kesalahan yang Vano buat tak membuat sedikitpun rasa cintanya berkurang. Dan Vale membenci hal itu.

Jam sebelas lewat, Vano belum juga pulang. Vale mulai cemas, ia meraih handphone dihadapannya. Mencoba menghubungi Vano. Tapi tidak ada jawaban. Berungkali ia menelfon tetap saja.

Vale mencoba menghubungi Angga.

"Halo" Angga menjawab telfon dari Vale.

"Angga, apa kau masih di kantor ?"

"Saya sudah di rumah sejak pukul 8 bu ! Ada apa ya ?"

"Sampai sekarang suami saya belum pulang. Apa terjadi sesuatu di kantor ?"

"Tadi waktu saya pulang sepertinya Pak Vano masih di sana tapi sekarang sudah larut begini saya tidak tau beliau dimana"

"Ohh yasudah kalau begitu terumakasih" Vale menutup sambungan telfonnya.

Hingga pukul 1 dini haru Vale masih terjaga menunggui Vano pulang dengan penuh kecemasan. Ia tidak tau harus bagaimana.

.........

Pukuk 5 pagi Vale terbangun. Ia tidak ingat pukul berapa tadi ketiduran. Ia beranjak ke kamar untuk sholat subuh. Ia mendapati Vano tengah membuka kemejanya. Sepertinya Vano baru saja pulang.

Kelegaan dan amarah bercampur jadi satu. Kau pulang dan tidak mengabariku. Ya Allah kuatkan hamba.

Vale berusaha diam menahan emosinya dan memilih untuk sholat di kamar Edzard.

We Will be OkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang