If I could ask God just one question, why aren't you here with me- New radicals, Someday we'll know
[OLIVER]Manhattan, New York, July 2011
"9-1-1, what's your emergency?"
"Help..." suara seorang wanita terdengar panik, "There are people break into my house"
"Mam... calm down, tell me your name"
"I'm.. I'm Ally.. please.. help... they're coming. Help me..."
"Okay Ally, can you please tell me where you are"
"Its... " lantas panggilan seperti terputus, tidak lama terdengar teriakan melolong hati yang mengerikan, "Nooooo... No.... please... what do you want? Don't... please.... take everything, just don't hurt me, please don't hurt me. Somebody helppp......"
"Ally... Ally... Hallo..."
"..."
"Ally!"
"..."
Jakarta, Indonesia, current year
Bertahun – tahun sudah berlalu sejak kejadian itu. Perampokan di suatu malam musim panas yang menyebabkan Ally, tunangannya, terbunuh. Sejak hari itu, tidak pernah ada satu malam pun berlalu tanpa Oliver Rosco memimpikan Ally. Bagaimana takutnya Ally saat perampok itu masuk ke rumahnya, Apakah Ally merasakan sakit yang lama sebelum akhirnya pergi, Apakah di saat – saat terakhirnya Ally menjeritkan namanya? Memohon pertolongannya? Ya Tuhan.. Oliver mengusap wajahnya gusar.
Malam ini, seperti biasanya, ia kembali memimpikan Ally. Teriakan minta tolong Ally terasa menggema di seluruh ruangan.
Oliver terduduk di ranjangnya dengan mata nyalang keseluruh ruangan dan peluh yang memenuhi tubuhnya. Nafasnya tersengal-sengal. Sekilas ia melirik ke jam di meja sebelahnya. Masih jam 4 subuh, masih terlalu pagi untuk bangun tapi Oliver yakin ia sudah tidak akan bisa tidur lagi. Dengan gemas ia beranjak masuk ke kamar mandi. Memutuskan untuk bersiap – siap lebih awal dari biasanya.
[LINDA]
"Brengsek Linda!" maki lelaki di depannya. Bau alkohol tercium sangat kuat di nafasnya, "Gue tau loe emang gak berguna sama sekali. Bayarin hutang gue sialan! Uang yang loe kasih kurang!"
"Tapi Kak.. itu udah semua yang aku punya di rekeningku!" teriak Linda.
Teriakan Linda ternyata membangunkan naluri liar lelaki itu karena gak lama kemudian dia menghampiri Linda dan menghantamkan tubuhnya ke dinding. Linda merasa tulang-tulangnya berderak. Tubuhnya terlalu kurus sehingga tidak ada tumpukan lemak yang akan melindungi tubuhnya setiap kali kakaknya memperlakukannya dengan buruk. Tidak dulu, dan tidak juga sekarang.
"Jangan.pernah.teriakin.gue!" ancam Leon, kakak Linda. "Gue yang kakak bukan elo. Have some respect."
"Seminggu Linda. I gave you a week to gather the money. Bayarin utang gue, karena itu.. utang loe juga." Dan dengan kalimat itu Leon berlalu.
---
Haiiii..... Friends Don't Kiss udah mau kelar nih... dan mendadak gue blank setiap mau nulis Wanting You dan malah akhirnya end up nulis tentang Oliver.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat
RomanceWarning 21+ Highest rank #1 in CEO (24 Dec'18), rank #1 in office (18 sept'19), rank #1 in work (2 oct'19), rank #2 in chicklit (12 feb'20), rank #1 in bahasa indonesia (6 oct'20) "I know what i want when i saw one" ucap Oliver tegas sambil menatap...