Part 46: Why are you so mad?

23.6K 1.4K 34
                                    


Bos besar datang serombongan, langsung deh gue ketiban kerjaan dan gak bisa nulis samsek. Minggu gue cuman diisi sama excel, power point, mov, jpg, animations, bla bla bla. Sumpek akutuh. Secara bakalan begitu terusss sampe sebulan kedepan :(

Ini maksain banget nulis dikala weekend biar bisa up. Kangen Oliver gue...

Btw, nearly soon gue bakal up prolog nya Ethan biar fair buat yang mau milih River atau Ethan, so be ready team Ethan & team River *kiss*

See you again next week..

---


I knew from the first time, I'd stay for a long time 'cause I like me better when I'm with you

- Lauv, I like me better



Linda gak pernah mempersiapkan dirinya untuk jatuh cinta. Setelah apa yang ia alami dengan ayah dan ibunya, dia yakin dia gak butuh cinta karena cinta yang terlalu membutakan pada akhirnya hanya akan menorehkan luka.

Linda mengalami sendiri apa arti yang dibawa kata cinta kepadanya. Betapa ayahnya yang rela meninggalkan semua harta keluarganya demi cinta malah berakhir terpuruk dan menjadi gila. Juga bagaimana tantenya, ibu Leon, yang rela mati demi cintanya pada ibunya dan pada Leon. Semua kehilangan itu terjadi karena cinta.

Karena alasan yang sama juga maka selama ini Linda selalu menjaga dirinya dengan baik, Ya dia punya beberapa mantan pacar, tapi tidak ada satupun yang serius. Semuanya cinta monyet. Punya kakak sepupu seperti Leon yang terkenal berandalan di sekolah juga sama sekali tidak membantu. Rata – rata pria yang dekat dengannya dulu memilih mundur teratur karena Leon. Sebelum kejadian nahas dulu itu, Leon teramat protektif padanya.

Satu – satunya pria yang Linda yakini ia cintai hanya Adrian, tapi itupun harus kandas setelah Adrian menolaknya dan memilih bersama Ira.

Karena alasan yang sama pula, maka saat ia memulai semua ini dengan Oliver dia menjadi tidak terlalu khawatir. Karena dia masih yakin dia bisa menjauh dari kata cinta. Terlebih setelah dia mengetahui sekilas tentang masa lalu Oliver dengan Ally. Dia sadar dia hanyalah alat yang dipergunakan Oliver untuk mendapatkan saham ayahnya, Ia bahkan yakin Oliver tidak akan pernah jatuh cinta padanya. Sama sekali.

Yang ternyata salah, karena setelah beberapa bulan bersama, Oliver mulai terang – terangan berubah. Dari yang tadinya dingin jadi perhatian, dari yang cuek jadi posesif. Dan bahkan rela membongkar koleksi foto di rumahnya yang penuh dengan wajah Ally menjadi foto mereka, foto dirinya.

Linda nyaris tidak percaya dengan matanya sendiri saat menatap dinding ruang tengah malam itu. Dia tahu persis hubungan seperti apa yang Oliver punya dengan Ally. Oliver memang gak pernah seratus persen cerita sama dia tentang Ally, nama itu hanya sesekali muncul secara tidak sengaja dari mulut Adrian, dan Aric dan juga Valian tapi Linda gak bodoh. Foto Ally yang tersebar di seluruh rumah, mimpi – mimpi buruk Oliver yang selalu meneriakkan nama Ally dan bahkan janji dengan psikiater yang rutin di agenda Oliver membuatnya merasa kalau dia bukan siapa – siapa buat Oliver, tapi nyatanya dia salah.

Perjalan dari Jakarta ke Nevada yang teramat lama meski sudah ditempuh dengan Jet Roscorp, bikin Oliver punya cukup waktu untuk nyeritain masa lalunya dengan Ally. Dan Linda terperangah waktu sadar betapa mirip cerita kehilangan yang dia dan Oliver punya, mereka sama – sama kehilangan orang yang mereka sayang.

HeartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang