Long chapter neh, lagi kangen Oli (teteuppp....). Happy reading beauties...
---
You upset me and then you kiss my lips and I hate how much I love you, I can't stand how much I need you
- Rihanna, Hate that love you
Linda berjalan masuk ke Airlangga Resto di Ritz Carlton dengan gugup. Oliver menggandeng tangannya dengan sama gugupnya. Tidak sulit mengenali ayah Oliver di tengah ramainya orang yang sedang dinner disana, karena Oliver dan ayahnya sangat mirip.
"Selamat malam, saya Linda" sapa Linda saat bertemu ayah Oliver di Airlangga, Ritz Carlton malam ini.
Ayah Oliver tersenyum sekilas melihat Linda sambil memperkenalkan dirinya lantas merangkul Oliver singkat.
Setelah mereka duduk dan memesan makanan, Darius Rosco ayah Oliver berdehem dan seketika suasana berubah canggung. Entah mengapa deheman sang Bilioner terasa sangat mengintimidasi.
"So.." ucapan pertama Darius Rosco dimalam itu "Why Linda?" tanyanya sambil menatap Oliver tajam.
Oliver berdehem tidak nyaman "Because I love her, Dad. Dia wanita pertama yang bisa membuat aku move on dari Ally."
"Is it?" tanya Darius pelan. "Bukan karena dia adalah wanita yang tepat untuk berbalas budi dengan kamu? Berhutang kepada Valian itu bukan perkara biasa kan? Gak sembarang orang bisa melunasi hutang mereka kepada Valian. Valian tidak akan membiarkan siapapun yang masuk ke dalam jeratnya keluar begitu saja. Kecuali kamu Oliver, karena Valian berhutang nyawa sama kamu." Darius menyesap wine nya perlahan setelah menjatuhkan bom lewat kata – katanya.
Linda terhenyak di kursinya, sementara wajah Oliver memerah karena marah. Ia seharusnya sudah bisa menduga kalau ayahnya pasti sudah menyelidiki latar belakang Linda sebelum pertemuan ini. Namun cara ayahnya mempertanyakan Oliver selalu membuat Oliver merasa tidak dihargai. Ayahnya selalu punya cara untuk membuatnya merasa kecil.
"For once in my life Dad, kenapa Daddy gak bisa percaya sama apa yang sudah aku putuskan? Linda memang berhutang sama Valian tapi bukan itu alasan Linda menikahiku. Kita beneran nikah karena cinta." Lies. Tapi Oliver tidak akan membiarkan ayahnya yang sangat rasional itu untuk membeberkan kenyataan yang sudah jelas adanya dan semakin membuatnya merasa kecil.
Darius mendengus, dan langsung menoleh ke Linda.
"Apa makanan kesukaan Oliver?" tanyanya tanpa tendeng aling – aling.
"Dia makan apa saja, tapi dia alergi udang. He would prefer pasta though, the classic – Bolognese" jawab Linda tegas, sambil menyebutkan makanan terakhir yang dimakan Oliver saat mereka lunch waktu itu.
Darius Rosco terlihat senang dengan jawaban Linda.
"Kamu tahu siapa adik Oliver?"
Linda tersenyum, "Of course, River right?" This is easy, Oliver udah pernah bilang.
Ayah Oliver manggut – manggut di kursinya. Tampak puas. Linda sendiri gak ngerti kenapa jawaban tentang siapa adik Oliver bisa bikin ayahnya Oliver begitu senang, emang apa spesialnya sih si River ini? Pikir Linda dalam hati.
"Apa kamu tahu berapa nilai bersih Rosco Corporation?"
Senyum Linda semakin lebar. Roscorp adalah klien terbesarnya. Dan dia sebagai Account Director Resolve (Author's note: Account Director tuh bukan orang akunting ya guys. Account Director kalau di agency tugasnya bertanggung jawab secara langsung terhadap klien perusahaan) tentu saja hafal mati segala hal tentang Roscorp.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat
RomanceWarning 21+ Highest rank #1 in CEO (24 Dec'18), rank #1 in office (18 sept'19), rank #1 in work (2 oct'19), rank #2 in chicklit (12 feb'20), rank #1 in bahasa indonesia (6 oct'20) "I know what i want when i saw one" ucap Oliver tegas sambil menatap...