Yuhuuu... buat yang kepo beberapa part lalu Oliver baca apa di dokumennya Linda, indang yess...
Double up today, to light up your weekends *kisses*
---
Heavy on your heart, heavy on your mind, wandering the streets tonight
- Axwell & Ingrosso, Dreamer
[OLIVER]
Flashback on (kembali ke saat Oliver membaca dokumen private tentang Linda)
Aku nyaris meloncat dari kursiku saat membaca bahwa Linda berhutang ke Valian. Sialan! Diantara sekian banyak orang di dunia ini, kenapa Linda harus berhutang ke Valian?
Valian itu salah satu mafia yang paling ditakuti, bukan hanya di Indonesia tapi juga di Asia. Dia licin seperti belut. Bisnis sampingannya adalah usaha laundry dan logistik yang mengular sampai beberapa negara di Asia. Tapi usahanya yang utama adalah perjudian. Valian punya beberapa kasino di Bintan, Singapura, Genting, Hongkong, Macau dan bahkan ada satu di Las Vegas.
Dan dia juga adalah rentenir yang tidak akan segan – segan menghabisi nyawa bilamana dibutuhkan.
Sayangnya, Valian dianugerahi fisik seperti dewa Yunani dan tutur kata seperti warga keraton, sehingga banyak orang yang terjebak dan tidak tahu seberapa kotor bisnisnya. Termasuk aku.
Aku kenal Valian waktu aku masih tinggal di Amerika, kami bertemu di Las Vegas. Di suatu malam aku sedang akan menerima telpon penting saat lagi bersenang – senang di club malam. Pintu keluar terdekat ternyata mengarah langsung ke bagian belakang club yang sepi.
Di situlah aku menemukan Valian yang sedang dikeroyok oleh beberapa pria berbadan besar. Aku membantunya, menghabisi pria – pria berbadan besar itu hingga pingsan dan melarikan diri bersama Valian saat mereka masih terkapar.
Yang aku tidak tahu, ternyata saat itu adalah salah satu usaha percobaan pembunuhan terhadapnya. Sumpah aku beneran gak tahu kalau dia itu beneran mafia. Kalau aku tahu, mungkin aku biarkan saja malam itu dia beneran lewat.
Yang terjadi berikutnya adalah aku yang merawat Valian karena dia terluka cukup parah sedangkan dia menolak dibawa ke rumah sakit. Keesokannya aku membawa Valian ke rumahku di New York dan mengenalkannya ke Ally, tunanganku.
Kami, aku dan Ally, akhirnya malah berteman baik dengan Valian. Itu sebelum aku tahu siapa dia sebenarnya.
Well, sebenarnya sih tidak masalah bagiku siapa dia karena aku bukan tipe orang yang suka menghakimi orang lain dan apa yang mereka lakukan, tapi apa yang telah Valian akibatkan kepadaku... itulah yang selamanya tidak akan bisa aku terima.
Valian adalah nama di balik kepergian Ally.
Kenapa aku bisa bilang gitu? Karena di hari aku kehilangan Ally karena pembobolan rumah, ternyata tidak ada satu barangpun yang hilang dari rumahku padahal siapapun itu bisa mengambil apa saja yang ada di lemari besiku di rumah, yang jumlahnya tidak sedikit. Ally tahu password nya dan sudah pasti akan memberikan apapun daripada kehilangan nyawanya.
Valian beberapa kali main ke rumahku di Manhattan dan bahkan menginap disana saat aku sedang tidak keluar kota.
Setelah membaca dokumen Danar tentang siapa Valian, aku semakin yakin bahwa siapapun itu yang membobol masuk ke rumahku dan membunuh Ally pasti mencari Valian dan kebetulan saja bertemu dengan Ally dan memutuskan untuk mengambil nyawanya.
Saat Valian datang ke pemakaman Ally untuk mengungkapkan bela sungkawa, dia tidak perlu mengucapkan apapun. Rasa bersalah itu, semua tercetak jelas di wajahnya. Aku tahu. Diapun tahu. Dialah alasan dibalik kepergian Ally.
Jika saja aku tidak menolongnya, jika saja aku tidak mengenalnya, maka mungkin Ally masih ada disini. Sejak saat itu, aku putus kontak dengan Valian. Aku menolak untuk berhubungan dengan Valian dengan alasan apapun.
Sampai saat aku membaca dokumen dari Danar ini.
Aku termenung menatapi dokumen itu. Seberapa besar arti Linda sampai aku sudi bertemu dengan Valian lagi? sampai aku sudi bertatapan dengan wajah dibalik kematian Ally?
Setelah ratusan sesi terapi karena aku merasa akulah yang secara tidak langsung menyebabkan Ally meninggal, setelah ribuan malam penuh mimpi buruk membayangkan saat – saat terakhir Ally, seberapa besar arti Linda sampai aku sudi berhadapan langsung dengan sumber mimpi burukku sendiri?
Dengan Valian, orang yang pernah kuanggap teman.
Flashback off
---
Merinding disko gue nulisnya, sumpah mampus. Ebetewe karena malam ini gue double up, so gue baru bakal up lagi sometime next week. I wanna enjoy my weekenddd...
See you soon guys, hopefully sooner.. not later...
Vomentsnya selalu dinanti :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat
RomanceWarning 21+ Highest rank #1 in CEO (24 Dec'18), rank #1 in office (18 sept'19), rank #1 in work (2 oct'19), rank #2 in chicklit (12 feb'20), rank #1 in bahasa indonesia (6 oct'20) "I know what i want when i saw one" ucap Oliver tegas sambil menatap...