Epilog: In a Heartbeat

38.9K 1.3K 91
                                    



The way you look over your shoulder, the way you be calling me over

Never thought we'd be together, You got me good

Your eyes when they stare, they're making me sweat

Your lips starts the tune, your love sings the rest

-        Mawar De Jongh, Heartbeat








[LINDA]

"I love you..." bisik Oliver saat kita lagi dansa berdua di tengah pesta pernikahannya Liam dan Alyssa malam ini.

Aku merenggangkan pelukan dan mundur sedikit agar bisa menatapi Oliver lebih jelas sebelum berjinjit dan berbisik lembut di telinganya "I love you too".

Momen yang seharusnya bisa jadi sangat romantis kalo aja kaki Linda dan Oliver gak ditubruk berbarengan oleh Sammie dan Sky yang tertawa cekikikan.

"I wanna dance with Daddy" ucap Sky lantang.

"Me first" sahut Sammie.

"No, me first" sahut Sky gak mau kalah.

"Stop" ucap Oliver sambil menggeleng, dia terlihat pusing. "I'll dance with both of you altogether".

Aku tertawa mendengar jawabannya.

"Mana bisa dansa bertiga Daddy, Let Sky dance with you first" ucap Sammie mengalah.

Oliver menatap putri pertamanya dengan sayang. Of course Sammie yang akan mengalah duluan, si manis yang pengalah.

"No Sammie, you're my eldest sister. You should dance with Daddy first. I can wait." bantah Sky tiba – tiba.

Kali ini aku yang menatapi Sky dengan sayang. Astaga! Sky ini bener – bener ngambil sifatnya Oliver. Kekeuh setengah mati, tapi giliran dibaikin dikit malah bisa jauh lebih baik lagi.

"Udah gak usah bikin Daddy bingung, Sini Sky dance sama papi Leon aja" ucap Leon dari belakangku sambil menggandeng Sky.

"Thanks" ucap Oliver ke Leon sambil turut menggandeng Sammie.

Aku bergeser dari lantai dansa ke meja terdekat lantas duduk disana, sesaat sebelum Liam menghampiriku.

"Gue beneran gak nyangka jadinya bakalan gini." ucapnya sambil memandang ke lantai dansa, ke arah Oliver. "I always thought Oliver will be happily married with Ally sementara gue suatu saat mungkin menikahi elo."

"Apaan sih", ucapku terkekeh sambil meninju lengannya pelan. "Mana Alyssa?"

"Tuh.." Liam menunjuk ke sudut ruangan dengan dagunya. Alyssa tampak sibuk dengan teman – temannya. "I'm serious Linda, gue pernah suka banget sama elo dulu."

Aku terdiam lantas tersenyum "I know.."

Liam terkekeh melihat reaksi ku. "Gue emang gak akan pernah punya kesempatan sama elo kan? You never like me."

"Liam, you know I like you, I always do. Tapi... bukan rasa suka yang seperti itu."

Liam mengangguk mengerti di sebelahku. "Are you happy now?"

Aku tidak langsung menjawab. Apakah aku bahagia sekarang? Aku  menatap ke arah Oliver yang kini sudah berganti berdansa dengan Sky. Aku gak sekadar bahagia sekarang, Oliver membuatku merasa lengkap. Aku menatap Liam lantas mengangguk sambil tersenyum lebar. "Elo juga harus bahagia, Liam".

HeartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang