sendiri

3.8K 215 2
                                    

Pagi ini rasanya gue mau langsung cabut ke sekolah tapi karena gue rasa nggak baik terlalu lama marah ama papa jadi gue putuskan untuk ikut sarapan.

Segera kurapikan seragam putih abu-abuku dan kuangkat tas warna coklat ku dan etsss jangan sampe lupa kaktus mungil yang kuberi nama minnie. Segera kumasukan si minnie di bagian samping tasku dan sisi sebelahnya kuletakkan botol minumku. Emang nggak fashionable banget sih kayak tiara yang tasnya limited edication dan yang pastinya kekinian. Bukan kayak gue yang seperti tas travelling.

Segera gue kuncir rambut gue kebelakang dan segera turun ke ruang makan.

"Ehh kalila,sini sayang sarapan. Baru juga mama mau panggil kamu" ucap mama tiriku itu

"Iya ma" jawabku

"Kalila,papa harap kamu nggak di pindahin sekolah lagi cuma karena masalah kaktus" ucap papa

Aduhh pagi-pagi udah kena sembur lagi gue. Padahal waktu itu di sekolah lama gue, si tukang bully buang kaktus gue ke pembuangan sampah. Coba apa nggak gue marah and then gue jambak tuh rambutnya sebentar tapi dia malah ngejek gue lagi. Yaudah gue jadi emosi jadi semakin gue tarik rambutnya dan akhirnya dia jatuh dan memar. Tapi gue bener-bener nggak ada niat dan kepsek malah myuruh gue pindah sekolah.

"Iya pa" jawabku

Yaudah kecilin aja ah masalah pagi-pagi. Percuma juga gue jelasi,toh papa juga nggak bakalan mau denger.

"Oh iya dimas,tiara. Kalila mulai hari ini ikut kalian yah soalnya mulai hari ini, dia sekolah di sma kalian"ucap mama

"WHAT "ucap mereka serentak

"Apa-apaan sih ma, kayak nggak ada sekolah lain aja"ucap dimas

"Iya ma, malu-maluin aja. Mama kayak nggak tau aja kalo dia tuh aneh kayak gitu"ucap tiara

"Kalila lihat mereka aja bilang kamu aneh apalagi temen-temen kamu.jangan buat malu mereka"ucap papa

Bahkan papa kandung gue sendiri menghakimi gue. Gue beneran sendirian.

"Temen yang mana sih pa. Si kalila kan nggak ada temen"sindir tiara

Bahkan adik kandungku sendiri kini membenciku. Siapa yang akan mendukungku kini.

"Yaudah ayo nanti kesiangan ra" ajak dimas

"Dimas ajak kalilahnya"ucap mama

Lalu kuikuti langkah kaki mereka. Segera aku masuk ke dalam mobil dimas. Dan yang benar saja sepanjang jalan,mereka selalu bercerita dan gue di anggurin. Sialan

"Begitu di sekolah jauh-jauh dari kita"ucap dimas

"Iya karena asal loh tau, gue ama kak dimas di sekolah itu salah satu anak populer jadi jangan loh jatohin harga diri kami karena harus punya saudara kayak loh"ucap tiara

"YAELAH siapa juga mau deket-deket ama kalian"seru ku

"Baguslah kalo loh nyadar. Gue aja malu punya saudara tiri kayak loh apalagi tiara yang saudara kandung loh"ketus dimas

"Pantat monyet yah kalian,seenaknya aja ngehina gue"ucapku

"Udah ah turun" kata dimas

Gue kira gue mau dituruni di jalan ehh ternyata udah nyampe. Sekolahnya sih bagus,gede,mewah tapi lebih bagusan sekolah gue yang lama karena gue adalah anak yang pintar bahkan gue pernah mewakili jakarta untuk olimpiade matematika nasional dan juara pertama,gue juga sering ikut lomba cerdas cermat dan yang pastinya juga menang sehingga sma gue lebih bagus karena hanya siswa berprestasi yang bisa masuk sma itu. Tapi walaupun begitu papa nggak akan puji gue. Senjak mama meninggal sikap hangat papa pada gue berubah jadi ketus dan dingin.

Cewek kaktusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang