"Tiara"panggil papa
Ya panggil aja tiara terus. Gue nggak ada.
"Iya pa"jawab tiara
"Udah kamu ajak bintang makan malem nanti" kata papa
Sialan ngapa juga pake acara makan malem segala. Mendingan gue ajak dirga keluar aja malam ini.
"Kalila,kamu juga ikut jadi siap-siap"ucap papa
Sialan baru juga mau kabur dari acara yang memuakkan itu.
"Tapi kalila ada kerja kelompok di rumah ferro pa" bohongku
"Cuma bentar kok kal" ucap mama
"Tapi tugasnya dikumpul besok ma" ucapku
"Yaudah terserah kamu" ucap papa
Yippiii akhirnya gue lolos juga dari acara yang buang-buang waktu itu.
"Jam berapa kerja kelompoknya"tanya papa
"Jam 5 sore pa" jawabku
"Oke papa anter" ucap papa
Aduhh mati deh gue, gimana nih harus cari alasan lagi.
"Nggak.." ucapku
"Nggak ada tapi-tapi"potong papa
Yaudah deh gue pasrah, cari mati nih gue.
"Kalila ke atas dulu yah" ucapku
Dikamar gue putuskan untuk berpikir bagaimana caranya bisa bujuk papa agar nggak nganteri gue tapi nihil nggak ada cela buat nolak.
Akhirnya gue putuskan untuk mandi dan segera memakai pakaian yang cukup nyaman. Gue lihat sedikit muka gue ke kaca.
"Pucet amat yah"batinku
Lalu kupoleskan sedikit bedak dan kuberi sedikit lipstik di bibirku.
"Oke sedikit mendingan"ucapku
Lalu segera aku ambil ranselku dan kumasukan si minnie di sisi kiri tas. Kuambil sedikit buku untuk memastikan papa.dan segera mungkin gue turun.
Begitu sampe di ruang tengah,gue panggil bokap gue.
"Pa,papa"teriakku
Lalu ada suara asing di telingahku, suara mantan kekasih yang tak menganggapku.
"Bokap loh lagi ke toilet" celetuknya
"Ngapain loh kesini bukannya undangannya malem"ucapku
"Terserah gue kalo mau dateng dari sekarang"ucapnya
Tanpa kuhiraukan lagi perkataannya segera gue duduk di kursi sambil menunggu papa.
"Udah siap kal"tanya papa
"Udah pa ayo" ajakku
"Yaudah ayo" kata papa
"Mau kemana om" tanya bintang
Dasar kepo banget tuh anak,apa gunanya dia tau.
"Mau anter kal ketempat ferro" ucap papa
"Ferro ?" Tanya bintang terbelalak
Tanpa kuizinkan bintang bertanya lebih banyak segera gue tarik tangan papa untuk menjauh.
Sepanjang jalan hanya ada kesunyian. Aku yakin papa nganter gue bukan karena perhatian tapi dia curiga ama alasan gue. Jadi yah gitulah, ceritanya mau nyelidiki kali.
Hingga akhirnya gue sampe ke depan rumah ferro. Untung aja waktu ferro memperkenalkan dirinya dikelas,gue denger alamat dia jadi gue tau.
Tanpa ku kira papa juga ikut turun dan mengantarkanku ke depan pintu rumah ferro. Tuh kan papa nggak percaya ama gue.aduh gimana nih,pasti ferronya bingung.
Di tekan lah bel rumah ferro yang megah itu hingga keluarlah seorang pria yang dicari itu. Kulihat tatapannya dingin sekaligus bingung.
"Nak ferro yah,ini om mau anter kalila katanya mau kerja kelompok yah" ucap papa
Kini ferro menatapku bingung dan penuh tanda tanya hingga gue beri kode untuk mengiyakan omongan papa.
"Oh iya om"jawabnya akhirnya
"Ya sudah om pulang yah. Kirain kalila bohong"ucap papa
"Ahh papa mana mungkin kalila bohong"ucapku
Lalu dalam hitungan detik papa udah menghilang dengan mobilnya. Sedangkan ferro menatap gue sinis. Aduh mati nih gue keluar dari kandang macan masuk ke kandang singa.
" hey monyet Kenapa loh bawa-bawa gue"ketusnya
"Ya maaf soalnya gue nggak mau makan malem ama mantan gue yang sekarang udah jadi pacar adek gue" curhatku
"Itu urusan loh,ngapa harus kena ke gue"teriaknya
"Soalnya yang gue inget cuma kerja kelompok saat itu" tuturku
"Yaudah gue pergi yah" lanjutku
Lalu sebuah tangan menahanku
"Enak aja kalo udah di depan rumah dan nyusahin gue. Loh harus gue hukum"ucap ferro
"Bodoh amat emang gue peduli"ucapku
"Yaudah gue telpon dimas untuk bilang semuanya"ancam ferro
Akhirnya karena menyerah gue masuk ke rumahnya dan tanpa diminta gue langsung duduk di sofa. Bodoh amatlah nggak ada makhluk lain juga di rumah ini. Kini gue kena bumerang nih dari strategi gue.
"Apaan hukumannya"ucapku ketus
"Mudah kok,kita cuma perlu kerja sama dan mutualisme kok" ucapnya
"Nggak usah betele-tele langsung aja"ucapku
"Loh ini emang yah beda banget ama tiara,nggak tau sopan santun loh" bentaknya
"Udah ah dimanapun gue selalu dibandingi ama tuh anak"ucapku
"Karena kalian memang beda"ucap ferro
"Udah ah gue cabut aja"kataku
"DUDUK"teriak ferro
"Gue mau loh bantui gue deket ama tiara karena gue udah lama suka sama adek loh itu. Dan gue tau kalo bintang pacar loh kan. Jadi intinya loh harus buat putus mereka"ucao ferro
"Idihh kurang kerjaan dan lagian gue udah muak ama bintang"ucapku
"Yaudah gue telpon dimas"ucap ferro
"Ehh oke gue mau"jawabku
"Oke sekarang kita deal"senyum ferro
Sumpah loh yah udah ngatain kakaknya tapi loh masih punya muka deketi adeknya. Monyet deh loh.
"Mana minum,gue haus"ucapku
"Idihh dasar cewek malu-maluin" sindirnya
Bodoh amat sih,udah biasa dibilang kayak gitu. Kebal nih udah telinga. Daripada gue dehidrasi dan mati kejang-kejang disini kan lebih baik gue minta minum.
"Ehh.."ucapku lagi
"Ngapa nggak jadi karena loh tau kalo itu malu-maluin" ucapnya
"Sekalian ama cemilannya"tambaku
"Gila bener ni cewek" ucapnya
"Ya ya ya ya"ledekku
"Emangnya kalo lagi menstruasi jadi aneh gitu yah"gerutunya
Sialan gue jadi inget kejadian tadi siang. Aduhh malu nih muka gue.
Part yang ini spesial yah soalnya panjang dari biasanya. Vote yah :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek kaktus
Romancekalila seorang gadis yang tidak bisa lepas dari tumbuhan kaktus mungil yang menyimpan kenangan sangat indah bagi dirinya. namun hal itu malah membuat dirinya dianggap aneh dan diasingkan.bahkan semua orang menganggap bahwa ia lah penyebab kematian m...