terbongkar

2.1K 113 7
                                    

"Udah sampe, buruan turun"seru dimas

"Oh iya yah cepet banget"kataku

"Loh pikir jarak rumah ama sekolah sejauh benua asia ke antartika apa"ledek dimas

"Apaan gaje loh dim"ucapku

Langsung saja aku mendorong pintu mobil untuk membukanya.

Brakkkk

"Loh gila yah ada di depan pintu"ucapku

"Akkkghh sakit"teriak ferro

"Sayang,kamu nggak apa-apa"tanya tiara

"Wah gila loh kal,untung anak orang nggak geger otak"ucap dimas

"Ya maaf deh fer"ucapku

Lalu aku segera berlalu menuju ke kelas.

"Kal"panggil ferro

"Kenapa ?"tanyaku

"Nanti malem temui gue di cafe hotel gue jam tujuh"ucapnya

"Mau ngapain loh"tanyaku

"Ada yang penting"jawab ferro

"Yaudah deh, oke"kataku

******

"Kal ke kantin yuk"ajak bintang yang tiba-tiba masuk ke dalam kelasku.

"Nggak laper bin"jawabku

"Dirga juga bakal marah kalo loh kayak gini"ucap bintang

Udahh dua minggu dia menghilang.entah dimana dia sekarang.

Kulihat tatapan memohon dari mata bintang akhirnya aku menurutinya walaupun nafsu makan ku sedang tidak baik.

Kulewati depan kelas dirga dan kupandang kursi yang biasa kulihat lelaki itu selalu duduk mematung dengan handphonenya.

Entah dimana gerangan malaikat pelindungku itu. Tidak ada yang memberi tauku keberadaannya.

*****

Malam ini kukenakan celana jeans putihku dan kaus navy ku.segera kuikat rambutku satu kebelakang serta membawa tas kecil untuk si minnie.

Tak perduli apakah pantas aku masuk dengan pakaian seperti ini ke dalam cafe mewah itu. Yang terpenting aku dapat tau apa yang ingin dibicarakan ferro.

Segera aku masuk ke kamar dimas untuk meminjam kunci mobil. Karena jika memakai taksi akan menyusahkan aku untuk pulang.

"Dim,boleh pinjem kunci mobil nggak"tanyaku

"Mau kemana loh"tanyanya

"Jalan ama lara"bohongku

"Hmm salam yah buat dia"kata dimas

What...apa nggak salah nih telingah gue. Dimas ngirim salam ke lara

Jangan....jangan dimas...

"Loh suka yah ama lara"ledekku

"Apaan loh cemburu"ledek dimas balik

"Gue seneng dim,nanti gue bantui deh pdkt"ucapku

"Loh pikir gue ini pengecut apa, gue bisa ajak dia pdkt sendiri"ucap dimas

"Oke kakakku yang pemberani"ucapku

"Nih kuncinya,sono buruan pergi.ganggu tau"ucap dimas

"Hehehe bye"kataku

Lamgsung saja aku menuju mobil dan membawanya ke cafe hotel ternama itu.

Segera kucelingak-celingukan kepalaku kesana kemari mencari si ferro. Sampai akhirnya mataku menangkap sosok lelaki yang duduk dengan dinginnya.

"Udah lama nunggu"tanyaku

"Loh kebiasaan yah telat"ucap ferro

Apa kok dia tau gue kebiasaan telat padahal kan dia amnesia.

"Duduk"perintahnya

"Mau ngomong apa sih"tanyaku

"Thanks"katanya

"Buat ?"tanyaku

"Karena tadi pagi suka jedosi gue pake pintu mobil"kata ferro

"Loh masih dendam karena itu"ucapku

"Gue berterima kasih karena berkat itu,gue jadi inget semuanya termasuk kalian yang bohongi gue"ucap ferro

"Loh inget semuanya"tanyaku

"Semuanya termasuk waktu gue nyatain perasaan gue ama loh"ucap ferro

"Maaf fer,gue nggak ada niat untuk bohongi loh"kataku

"Tapi loh bantu gue terperangkap dengan pertunangan itu,gue kecewa ama loh kal. Bahkan loh tetep lakuin itu disaat gue udah nyatain perasaan kalo gue suka ama loh"ucap ferro

"Maaf fer"ucapku

"Gue suka sama loh kal, gue sayang"ucap ferro

"Maaf ferro gue harus cabut"kataku

Lalu segera aku berlari keluar cafe dan menancap gas pulang ke rumah. Diperjalanan pikiranku semakin berkecamuk, ada rasa gelisah,rindu dan kali ini ditambah rasa bersalah.

"Gue selalu jahat dengan orang disekeliling gue"batinku

Hallo gen tenang aja yah
Kalila nggak akan kecelakaan kok
Gara-gara nyetir saat pikirannya berkecamuk.

Author nggak sejahat itu ama kal.
Lagian pula permasalahannya semakin kompleks jadi author juga bingung sendiri nyelesainnya..

Baca terus yah dan vote

Trims :) :) :)

Cewek kaktusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang