next part ****

2.4K 114 0
                                    

Lalu segera aku lajukan mobilku membelah ibukota malam dan segera terpakir di deretan nobil di rumah sakit.inilah tuntutan menjadi seorang dokter harus siap 24 jam tetapi walaupun begitu membantu orang adalah sesuatu yang menyengkan dari titel Dr di depan namaku.
Langsung saja aku menuju ruang paseinku,kulihat seorang anak kecil yang sangat manis dengan tangan yang tersiram air panas hingga kulitnya yang putih itu mengelepuh.segera kudekati gadis manis yang sedang kesakitan itu. Lalu segera kuberi pwrtolongan padanya hingga akhirnya luka ditangannya sudah tertutupi dengan perban.

"Masih sakit sayang"tanyaku

"Enggak dokter cantik"katanya
Aku tersenyum mendengar jawaban anak kecil itu apalagi melihat pipinya yang seperti bakpao itu membuat aku semakin gemas.

"Sus,dimana orang tuanya"kataku

"Sedang mengurus administrasi dok"jawabnya

"Kamu kenapa bisa kena air panas"tanyaku

"Saat daddy sedang ke kantor aku nekad membuat susus sendiri karena pembantu dirumah sedang cuti"kata gadis kecil itu

"Lain kali jangan yah,itu berbahaya"ucapku

Ia tersenyum sampai pintu kamar itu terbuka,kulihat seorang yang membuatku terkejut. Seorang lelaki yang selama ini aku tunggu, dia malaikat pelindungku. Walaupun kini dia semakin tampan tapi aku tak mungkin salah mengenalinya.

"Kalila"katanya

"Dirga"lirihku

Langsung saja dia memelukku dan aku kini terisak di pelukannya sampai panggilan gafia kecil itu membuat hatiku semakin teriris.

"Dokter udah kenal sama daddy"katanya

"Daddy"lirihku

"Iya dia daddy aku"jawab anak itu

Kini aku balikkan mataku kembali pada dirga,ternyata kini dia sudah menikah bahkan memiliki seorang anak. Penantian aku selama ini nihil. Tanpa basa basi aku segera meninggalkan ruangan itu. Aku berlari tak tau arah hingga tanganku dicekal

"Loh kenapa kal,dengeri gue dulu"kata dirga

"Loh bilang kenapa, sudah bertahun-tahun gue nunggu loh tapi ternyata sekarang loh sudah menikah"ucapku

"Ini nggak seperti yang loh kira kal"ucapnya

Tanpa basa-basi segera aku memasuki mobilku dan langsung meninggalkan tempat itu.
*****

"Loh kenapa kal"tanya dimas yang malam ini ada dirumah
Aku langsung memeluk dia dan berusaha untuk berbicara

"Dirga udah menikah"lirihku

"Apa"teriak dimas

Kini semakin dipeluknya erat aku tetapi tak lama kemudian segera kulepaskan pelukan itu dan segera berlari memasuki kamarku. Hatiku sakit,remuk dan pedih.seorang yang selalu kunanti kini telah menjadi milik orang lain.harapanku kini pupus,aku baru sadar seberapa bodohnya aku selama ini berharap pada seseorang yang bahkan tidak pernah mengatakan cinta padaku.
pagi ini aku terkejut melihat sebuah tangan mengusap rambutku. Perlahan kubuka mataku dan betapa terkejutnya aku begitu melihat bahwa tangan itu adalah tangan dirga.sontak aku berdiri dan kulihat tatapannya sangat santai.

"Ngapain loh di kamar gue"kataku

"Gue mau jelasi masalah kemarin"katanya

"Sialan,gue kaget tau"geruruku

"Apakah nanti saat loh bangun ada gue di samping loh, loh juga bakal sekaget itu"katanya

"Ngomong apa buruan,setelah itu keluar dari sini"ketusku

"Anak yang di rumah sakit kemarin itu anak angkatku tiga bulan yang lalu. Orang tuanya adalah sahabat aku di paris, dan mereka meninggal karena sebuah kecelakaan hingga gadis kecil itu tidak mempunyai siapa-siapa karena hubungan kedua orang tuanya tidak direstui jadi keluarga ibu dan ayahnya tak mau merawat kinan"jelas dirga

"Jadi dia bukan anak loh"kataku

"Nikah aja belom masak udah punya anak"kata dirga

"Terus kenapa loh ngilang ga,gue bingung dimana keberadaan loh"ucapku

"Saat kecelakaan waktu itu gue lumpuh kal dan gue nggak mau loh merasa bersalah jadi gue ke paris untuk berobat hingga gue bisa jalan sepeti sekarang"tuturnya

Kini air mataku menetes,bagaima bisa seseorang yang menyelamatkanku hingga lumpuh tapi aku tak pernah berada di sampingnya sedetik pun.aku sangat kejam.

"Tapi kenapa loh nggak langsung temui gue ga"lirihku

"Karena rencannya gue mau beri suprise saat loh ultah nanti"kata dirga

"Maafi gue ga"tangisku

Dia langsung memelukku,membenamkan aku di dadanya. Sungguh aku sangat merindukan harum parfumnya dan juga keteduhan di matanya. Aku sangat merindukan dia

"Loh masih inget ama gue"kataku

"Bagaimana mungkin gue lupa ama loh kal"katanya
*******

Cewek kaktusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang