alasannya

2.4K 136 0
                                    

Hihihi authornya labil yah tadi katanya mau break dulu tapi sekarang kok up lagi. Hehehe abisnya lagi nggak ada kerjaannya nih dan nggak boleh kumpul ama temen-temen karena udah hampir tiap hari jadi author dikurung deh hari ini. Hehehe becanda...

Selamat baca yah.....

Setelah kurapikan buku ke dalam tas dan si minnie sudah tersimpan dengan rapi. Segera aku akan beranjak dari kursi dan saat aku melintasi tempat duduk ferro,sebuah tangan mencekalku.

"Loh pulang ama gue"ucap ferro dingin seperti biasanya

"What"teriakku

"Nggak usah lebay,pulang sekolah ini kita perlu susun rencana"ucap ferro

"Ahhh gue mau pulang,capek tau"gerutuku

"Nggak ada alasan"ucapnya

"Yaudah lepasi tangan gue"ucapku

"Tanpa loh minta juga bakal gue lepasi"ucapnya

"Apaan ini baru gue pinta loh baru lepasi"kataku

"Ribet"ucapnya

Lalu seorang cowok dengan wajah yang mempesona dan senyum dinginnya yang membuat menggila serta suaranya yang cool seperti biasa datang untuk mengajakku pulang bersama. Ya dirga,gue sedikit berlebihan sih gambari si adik kelas gue itu tapi emang itu nyatanya dia tampan.

"Ayo pulang"ucap dirga

"Ehhh hari ini gue pulang ama ferro yah ga soalnya kita ada tugas kelompok"bohongku

"Hmm"balasnya dingin

Lalu segera ia berlalu,entah ada apa dengan dia. Sikap dinginnya tidak pernah sedingin ini. Apa aku ada salah yah ama tuh anak.

"Udah ayo"ajak ferro

Lalu kuiringi langkah kaki si ferro. Seperti biasa omongan kurang kerjaan selalu diarahkan padaku. Yang katanya caper ama para most wanted sekolah lah,yang genit kalo lihat cowok cakep lah. Huhh bikin sebel aja.

Saat langkah kaki kami sudah sampai di parkiran. Aku lihat dirga masih duduk termenung di mogenya namun saat dia melihatku segera dipakainya helmnya dan segera berlalu.

"Dirga kenapa yah"batinku

"Buruan masuk"teriak ferro

Segera kumasuki mobil si ferro dan suasana perjalanan yang kubayangkan hening ternyata bagaikam di kontes debat.

"Gue heran kenapa si bintang mau pacaran ama loh"ucap ferro

"Bukan urusan loh"ketusku

"Wajar sih kalo dia berpaling ke tiara yah memang tiara lebih segalanya dari loh"ucap ferro

"Gue bilang bukan urusan loh"bentakku

"Loh itu galak banget yah jadi cewek"ucap ferro

"Loh nggak diem gue cium loh"ancamku

Kini kulihat muka ferro memerah,rasain tuh emang enak nghina mulu.

"Diem kan loh"batinku

"Gue nggak tak..."ucap ferro

Langsung saja aku refleks mencium pipinya hingga dia bungkam.

"Gue nggak main-main"ucapku

"Sialan loh,beraninya loh cium gue"teriaknya

"Gue kan udah bilang,lagian jangan geer loh gue nggak ada niatan apa-apa.and then baru kali ini yah gue berani dan cium orang. Jangan loh sangka gue udah berpengalaman. Untung gue cium di pipi tapi idihhh najis kalo di lainnya"ucapku panjang lebar

"Alah palingan elo ama bintang udah sering kaya gitu"ucap ferro

"Bangsat loh kan gue udah bilang tadi yang per..."ucapanku terpotong

Kini giliran ferro yang mencium pipiku. Sumpah nyari mati nih anak.

"Sekarang kita impas dan itu juga yang pertama"ucap ferro

"Elo itu yah ehhhh"geregetku

Lalu dia berhentih di sebuah hotel.mau apa dia bawa gue ke sini.

"Kenapa ke hotel. Loh jangan macem-macem yah"ucapku

"Jangan geer loh,buruan keluar"ucapnya

Lalu segera aku keluar dan mengikuti langkahnya sampai kami duduk di sebuah kursi di sebuah ruang khusus sepertinya hotel ini punya keluarga ferro soalnya semua karyawan hotel mengenalnya dan hormat padanya.

"Kita mau apa"tanyaku ketus

"Mau ena-ena"jawabnya

"Ya kali,jangan kurang ajar yah loh. Gue ini masih polos"bentakku

"Ya enggaklah,yang ada nama gue tercemar kalo ama cewek kayak loh,duri kaktus"ucapnya

Lalu dia menjelaskan secara detail tentang rencana kami selanjutnya. Sumpah rencana kali sangatlah gila dan gue nggak nyangka kalo ferro akan ngerencanai rencana yang bahkan buat gue takut beneran.

Cewek kaktusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang