Sama seperti rutinitas pagi harinya dulu, Feli saat ini masih tertidur pulas di bawah selimut tebal yang melilit tubuhnya hingga membuatnya terlihat seperti ulat di dalam kepompong.
Berbeda dengan Feli, Arvind sekarang justru sudah wangi karena dirinya baru saja selesai mandi.
"Heh Fel! Bangun heh!" Arvind mendekat ke tempat Feli berada.
"Hoaammm..." Feli tak merasa terganggu sedikitpun. Ia justru makin nyenyak dengan tidurnya karena mendapatkan posisi yang sangat nyaman.
"Felicie heh! Jangan jadi kebo dong Lo!" Arvind mulai tak sabar menghadapi Feli yang masih bisa tertidur nyenyak.
"Apa sih?! Lima menit lagi!" Gumam Feli karena ingin melanjutkan mimpi indahnya.
"Fel ini sudah pagi! Bangun! Gue lapar! Buat makanan sana!" Rengek Arvind yang mulai mengguncangkan badan Feli.
"Lima menit lagi!" Ucap Feli yang tak suka tidurnya diganggu.
"Feli!!!!" Dengan kesalnya Arvind berteriak tepat di dekat telinga Felicie hingga membuat Feli membelalakkan matanya.
"Aaaa... siapa Lo?! Ngapain Lo di sini?!" Tanya Feli yang langsung bangun dari tidurnya.
"Heh sadar mbak! Gue Arvind! Suami Lo!" Arvind tersenyum lebar setelah berhasil membangunkan Felicie.
"Suami?" Pikiran Feli kemudian langsung menampilkan apa yang ia alami kemarin.
"Ah iya Gue lupa!"
"Sudah ingat? Kalau sudah mendingan Lo bikinin Gue makanan gih! Gue lapar!" Perintah Arvind sewenang-wenang.
"Ck... minta saja ke mama atau ke bibi kan bisa! Gue mau tidur!" Feli berniat merebahkan tubuhnya kembali namun, langsung dicekal oleh tangan Arvind.
"Enggak ada tidur lagi! Mulai sekarang Lo harus bisa bangun pagi dan biasakan masak pagi buat Gue!" Arvind dengan cepat menarik selimut Feli dan membuangnya asal.
Kemudian Arvind dengan menarik Feli yang manyun di tempatnya dan membawanya ke kamar mandi.
"Cepetan mandi sana! Atau mau Gue mandiin sekalian?" Tanya Arvind jahil.
"Iya-iya Gue mandi! Dan Gue maunya mandi sendiri! Keluar!" Usir Feli kesal saat dirinya sudah berada di kamar mandi.
"Bagus deh... ya sudah buruan ya! Jangan bikin Gue menunggu! Karena menunggu itu enggak enak. Berasa digantungin gitu."
"Iya! Enggak usah curcol juga kali!Dasar bucin!" Setelah Arvind keluar kamar mandi, Feli cepat-cepat menutup pintu kamar mandi cukup keras lalu menguncinya dari dalam.
Arvind yang sempat melirik ke arah pintu pun hanya tertawa kecil melihat kelakuan istri barunya itu.
"Lumayan, tiap pagi ada hiburan." Gumam Arvind geli.
Sambil menunggu Feli yang masih berada di dalam kamar mandi, Arvind memilih untuk keluar dari kamarnya dan menuju ke dapur dengan harapan dapat menemukan beberapa camilan pengganjal perut.
"Arvind!" Tampak seseorang datang mendekat ke arah Arvind yang baru saja membuka pintu kulkas di depannya.
"Eh Mama?" Arvind menoleh sekilas lalu mengalihkan pandangannya ke dalam kulkas lagi.
"Cari apa?" Tanya sang mama kepada putranya.
"Cari camilan Ma."
"Loh memangnya kamu belum makan?"
"Belum Ma."
"Itu kan di meja makan ada makanan, kenapa enggak dimakan? Oh ya Feli mana?"
"Feli lagi mandi. Arvind mau coba masakan Feli aja ah Ma... mau ngetes dia bisa masak apa enggak sekalian."