Dua Puluh Dua

69.8K 2.2K 22
                                    

Saat Feli masih di tengah perjalanannya, tiba-tiba hujan turun seperti hendak mengejar Feli.

Feli menoleh ke belakang sejenak, lalu segera berlari karena hujan membasahi semua yang ada di bawahnya. Ia mencari tempat berteduh untuk sementara waktu. Dan ia pun melihat sebuah warung kecil yang sudah hampir penuh karena banyak pengguna jalan berteduh di sana untuk berlindung dari hujan.

Feli segera mengisi tempat yang sekiranya masih bisa ia tempati sambil mengusap lengannya yang basah.

"Eh eneng bolos sekolah ya?" Tanya penjualnya yang sedang duduk di belakang mereka semua.

Feli merasa tersindir dengan kata 'bolos' itu. Kemudian ia menatap ke sekeliling orang-orang yang ada disana namun, hanya dia yang mengenakan seragam SMA lengkap dengan atributnya.

"Eneng mah diajak ngobrol malah celingukan." Cibir penjualnya.

"Oh ngajak ngobrol ke saya Bu?" Feli berbalik dan menatap Ibu penjual itu.

"Iya lah neng..."

"Hehe maaf Bu saya kira ngobrol sama orang lain."

"Ya sudah lah gak papa, lupain aja. Eh emang bener eneng bolos sekolah?" Tanyanya lagi.

"Saya bolos? Enggak lah bu... saya terlambat ini... gara-gara enggak ada yang nganter." Jawab Feli.

"Oalah begitu... Emang sekolahnya dimana neng?" Tanya Ibu itu.

"Di SMA Bina Bangsa, Bu."

"Wah itu deket neng... gimana kalau saya pinjemi ini neng?" Tanya Ibu itu sembari mengeluarkan sebuah jas hujan model kelalawar berwarna ungu.

"Wah emang boleh Bu?"

"Boleh neng... asal nanti dibalikin lagi ke sini pas udah pulang sekolah."

"Oh siap Bu! Saya balikin nanti setelah pulang sekolah." Feli menjawab dengan semangat.

"Yaudah ini neng buruan dipakai gih... nanti tambah telat loh."

"Iya Bu. Terimakasih ya Bu." Feli berkata seraya memakai jas hujan milik Ibu itu.

"Iya neng."

"Yaudah bu, kalau begitu saya pamit berangkat sekolah dulu Bu. Oh ya saya Felicie Bu inget-inget nama saya ya bu... buat jaminan hehehe.." Feli cengengesan.

"Haha iya neng Peli.."

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Selesai berpamitan dengan Ibu itu, Feli pun mulai memberanikan diri untuk berjalan dibawah hujan.

Ia suka hujan. Sudah lama ia tak hujan-hujanan seperti ini. Seingatnya ia terakhir kali hujan-hujanan itu saat kecil, kalau enggak salah sih. Dan itu sebabnya ia sangat menikmati momen hujan seperti saat ini.

Feli melangkah dengan semangat seperti anak kecil yang merasa gembira akan berangkat ke sekolahnya. Namun, baru saja Feli akan meloncati kubangan air, sebuah mobil melintas dengan kencang dan melewati genangan air di jalanan membuat Feli seperti tersiram air.

"Aaaagh..."

Kalian tahu apa yang terjadi dengan Feli? Ia sudah mau loncat tapi malah kesiram air dan lebih parahnya lagi kakinya tidak sengaja menginjak genangan air yang tadi akan ia lewati. Mengenaskan.

"Apes banget gue hari ini." Feli mendengus saat merasakan kakinya basah walaupun mengenakan sepatu.

"Ah bener gue tadi gausah berangkat." Feli kesal pada dirinya sendiri. Dan ia pun melanjutkan perjalanannya tanpa minat.

 Perjodohan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang