Semua orang berbisik saat seorang cowok dengan seragam sekolah yang berdeda dari mereka datang. Kebanyakkan dari mereka pasti sudah tahu siapa cowok itu karena cowok tersebut menjadi salah satu cowok idola di sekolah ini walaupun ia tidak bersekolah disini.
Namun, berbeda dengan mereka yang selalu update perihal cowok-cowok keren sebangsa Arlo dan kawan-kawan, Feli malah heran kenapa cowok itu datang ke sini sendirian dan ia semakin bingung kenapa cowok itu mendekati meja Gaga, Arlo dan teman-temannya.
"Eh Bit, Lo kenal itu siapa?" Tanya Feli ke Bita yang sama-sama sedang melihat kedatagan cowok itu.
"Arvind bukan si? Kayaknya iya, si Arvind." Bita mencoba mengingat kembali wajah cowok itu.
Feli mengerutkan alisnya,
"Lo kenal?" Tanya Feli penasaran."Emm Gue tau namanya doang sih, dia kan temennya Arlo, Gaga dkk. Mereka sudah temenan sejak SMP cuma Arvind SMAnya enggak disini." Ucap Bita menjelaskan siapa sosok Arvind itu.
"Oh mereka berteman." Feli manggut-manggut aja. Namun dalam hati,
Haduhhh mampus Gue, mereka berteman. Bisa habis Gue kalau Arvind tahu Gaga yang Gue maksud itu Gaga temannya.
"Dia cakep juga Fel, Lo sama dia aja daripada nikung Gue sama Arlo." Tetap saja Bita menyarankan Feli agar tidak menyukai Arlo.
"Helehh mulai lagi luu..." Feli memutar bola matanya malas. Dan sekarang matanya tertuju pada Arvind yang sudah duduk di sebelah Vian dan Arlo.
Dia terus memperhatikan Arvind hingga tanpa ia sadari Arvind menatap ke arahnya dan tersenyum kepadanya.
Feli yang baru sadar cepa-cepat mengalihkan pandangannya dari Arvind dan meruntukki dirinya sendiri.
Hihhh, ngapain sih tuh orang senyum-senyum ke Gue kayak orang gila! Gerutunya dalam hati.
"Eh Bit, balik ke kelas yuk!" Ajak Feli yang tiba-tiba salah tingkah sendiri.
"Sekarang nih?"
"Heem ayo! Gue lupa belum bikin tugas!" Kata Feli alibi.
"Yaudah bentar, Gue habisin minuman Gue dulu." Feli mengangguk lalu melirik Arvind beberapa kali, dan barulah mereka beranjak dari kantin.
●●●
Saat pulang sekolah, Feli berjalan sendiri menuju gerbang sekolah karena Bita membawa motor sendiri. Dia berdiri di sebelah pos satpam untuk menunggu Arvind yang katanya akan menjemputnya.
"Mana lagi nih orang?" Feli celingukan mencari Arvind.
Baru saja dicari, Arvind datang. Bukan dari luar sekolah, melainkan dari dalam sekolah Feli.
"Ayo balik!" Ajaknya.
"Lah? Kenapa Lo dari sana?" Feli bingung menatap kedatangan Arvind.
"Sudah enggak usah dipikirin! Naik keburu hujan!" Perintah Arvind kepada Feli.
"Iya elah! Buru-buru amat!" Feli menaiki motor Arvind sambil bepegangan di bahu Arvind.
"Sudah belum?" Arvind menoleh kebelakang memastikan Feli sudah naik di jok belakangnya.
"Sudah..."
"Pegangan! Awas saja kalau sampai rumah Lo enggak ada di jok belakang Gue!" Ancam Arvind sembari menarik tangan Feli ke pinggangnya.