35 - Extra Part

79.8K 2.2K 48
                                    

(Btw gue mau nanya, kalian bosen gak sih sama extra partnya? Masih ada 2 part lagi soalnya 😌)

-------------------------

Pagi ini Feli dan Arvind mengajak Ravind jalan-jalan keliling kompleks. Mengingat hari ini adalah hari Minggu, Arvind tidak bekerja dan Ravind juga libur sekolah. Arvind dan Ravind kompakan mengenakan kaos berwarna abu-abu dengan celana hitam pendek serta sepatu putih yang sama namun beda ukuran. Sedangkan Feli, ia mengenakan hoodie berwarna pink dengan celana pendek dan sepatu yanh berwarna senada.

Saat di tengah perjalanan, Ravind yang sedaritadi di gandengan oleh kedua orang tuannya pun minta di lepaskan karena ia ingin berjalan mendahului orang tuanya.

"Mom, Dad, Lavind mau lali dulu lepasin!" Rengek Ravind kecil yang terlihat sangat menggemaskan.

"Yaudah sana gih lari, tapi jangan jauh-jauh ya sayang." Ucap Feli melepaskan genggaman tangannya dan mengelus rambut Ravind pelan.

Sedangkan Arvind tak mau melepaskan anak itu.
"Gak ah Daddy gamau lepasin kamu, nanti kamu ilang lagi kaya kemarin ntar Daddy yang pusing." Arvind malah makin mengeratkan genggaman tangannya dan menggandeng Ravind sebari berjalan.

"Aa daddy... Lavind mau lali Daddy!" Ravind memberontak dan memilih untuk berhenti berjalan daripada terus digandeng Arvind.

"Lah ngapa lu berhenti?" Arvind menatap anaknya gemas.

"Emang kamu bisa lari dengan perut bulat kamu ini?" Tanya Arvind yang berjongkok di depan Ravind sambi menunjuk perut kecil Ravind.

"Bica... ayo balapan lali sama Lavind! Pasti Daddy kalah." Tantang Ravind dengan muka songongnya.

"Kamu nantangin Daddy?" Tanya Arvind yang gemas melihat Ravind seperti itu.

"Iya." Ravind mengangguk-anggukan kepalanya di hadapan Arvind.

"Oke! Daddy terima tantangan kamu. Kalau gitu kita balapan sampai kursi taman itu ya." Tunjuk Arvind pada kursi taman yang letaknya tak jauh dari tempat mereka saat ini.

"Oke siapp Daddy!" Teriak Ravind semangat.

"Mommy mau ikut balapan lari sekalian enggak Mom?" Tanya Arvind kepada Feli yang sedari tadi hanya menyimak pembicaraan mereka.

"Enggak ah,  Mommy mau cari penjual bubur ayam aja ah. Kalian balapan lari dulu gih, Mommy mau ke sana ya." Feli menujuk tukang bubur ayam yang ada di tengah taman.

"Oke, ayo Daddy dali sana aja." Ravind menarik tangan Arvind dengan tangan mungilnya.

"Di mana heh mulainya?" Arvind nurut aja digeret sama Ravind.

"Dali sini Dad!" Ravind kemudian berhenti di suatu tempat yang jaraknya hanya sekitar dua meter saja dari kursi taman itu.

"Heh! Ini terlalu dekat Vind! Mundur lagi! Mundur lagi!" Arvind mengajak Ravind mundur beberapa langkah. Lalu dia bersiap melakukan start jongkok. Dan Ravind pun meniru posisi Daddynya. Namun, bukannya melakukan start jongkok, Ravind malah jongkok seperti biasanya.

Arvind yang melihat Ravind pun bingung.

Nih anak ngapain? Batin Arvind sebelum bertanya kepada Ravind.

"Vind kamu lagi ngapain sih?" Tanya Arvind yang semakin dibuat gemas.

"Jongkok." Jawab Ravind dengan polosnya.

"Katanya mau lari? Kok malah jongkok?" Tanya Arvind lagi.

"Ya kan bial sama kaya Daddy." Jawab Ravind lagi. Ia malah sok-sokan memfokuskan pandangannya ke depan.

 Perjodohan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang