Lima Belas

88.3K 2.8K 61
                                    

"Arvind Lo sembunyiin wedges Gue dimana heh?" Pagi sekitar jam 8, Feli sudah berteriak-teriak membuat gaduh di rumah Arvind.

Ia berlarian kesana kemari mencari wedges yang akan dia pakai untuk pengambilan foto katalog.

Arvind yang memang menjadi pelaku pun tertawa menuruni anak tangga sambil menenteng wedges dan ponsel Feli.

"Gue enggak nyembunyiin apapun Ya Allah Fel." Teriak Arvind sambil tertawa cekikikan dibawah.

Mama Arvind yang sedang mencuci piring di dapur pun geleng-geleng mendengar suara teriakan dua anaknya yang seperti sedang berada di hutan itu.

"Vind kamu apain itu si Feli?" Tanya Mama sembari melepaskan sarung tangan yang ia pakai. Dan dilanjutkan berkacak pinggang melihat Arvind yang memasuki area dapur dengan dua tangan yang memegang wedges Feli dengan wajah tanpa berdosanya.

"Hehehe... Mama diem ah jangan bilang-bilang sama Feli kalau ini sendalnya Arvind ambil." Arvind malah mengajak Mamanya berkompromi.

"Vind!!! Gue tau ya Lo yang ambil wedges Gue! Balikin! Gue bisa telat nih! Heh Vind kemana Lo?" Feli berteriak dari atas dan sepertinya ia akan turun kebawah mencari si pencuri wedgesnya.

"Haduh Ma... orangnya ke sini." Arvind menoleh ke arah tangga dan melihat Feli yang mulai menuruni anak tangga.

"Haduh mampus Gue.." Arvind langsung lari ke Mamanya. Lalu dia jongkok di dekat Mamanya yang krbetulan di depannya itu ada sebuah meja.

"Bilang ke Feli Arvind enggak ada oke." Arvind berucap kepada Mamanya sambil memeluk wedges Feli.

"Inalillahi.." kata Mama mendengar perintah Arvind.

"Hih bukan enggak ada itu! Mama Arvind masih hidup! Maksudnya tuh bilang kalau Arvind enggak ada di sini.. tapi masih hidup!" Arvind protes karena dikira sudah gak ada.

"Ma Arvind ada di sini enggak?" Tanya Feli yang sudah sampai di dapur dan hanya melihat Mama disana.

"Arvind? Kenapa emang nyari Arvind?" Tanya Mama tapi matanya seolah menujukan Arvind ada di kolong meja.

Arvind mengintip mereka yg sedang berbicara sekilas-sekilas lalu bersiap kabur kalau Mama tidak bisa diajak kompromi.

"Oh enggak ada di sini ya ma?" Feli tersenyum dan pelahan dia jongkok untuk melihat Arvind yang kata Mamanya ada di sana.

Dan beberapa detik setelah Feli jongkok dan muka Feli pas mengahadap muka Arvind, Arvind kaget sampai-sampai kepalanya kejedot meja makan.

"Aduh..."

"Hayolohhhhh kena kan lu! Balikin wedges Gue!" Feli menodongkan tangannya ke Arvind.

"Enggak Gue enggak ambil!" Arvind buru-buru merangkak keluar dari kolong meja. Namun, tetap saja di hadang Feli.

"Balikin!" Feli menahan Arvind. Arvind yang baru saja berdiri pun langsung diam di tempat lalu melemparkan wedges Feli ke belakang asal.

"Enggak bawa nih... lihat Gue enggak bawa." Arvind memperlihatkan kedua tangannya yang sudah tak membawa wedges Feli.

Feli melotot ke Arvind, lalu ia lebih memperdulikan wedges-nya yang mengenaskan karena di lempar Arvind.

"Alahhh Arvind! Wedges Gue! Ma anaknya itu loh nakal." Feli manyun lalu mengecek wedges-nya dengan teliti.

Mama hanya tersenyum geli melihat dua remaja yang sepertinya sangat lucu itu.

"Kalian serasi banget bajunya? Mau kemana?" Tanya Mama yang malah salah fokus saat melihat pakaian mereka.

 Perjodohan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang