Arvind mendengus kesal saat ia sudah menyempatkan diri untuk menjemput Feli ke sekolahnya namun, orang yang ia cari malah sudah di antar pulang oleh orang lain.
"Ya Allah kurang sabar apa lagi gue? Untung istri gue ... kalau enggak... mampus lu Fel." Arvind terus saja menggerutu sembari menjalankan mobilnya ke rumah Feli.
Ia tahu betul kalau Feli diantar cowok pasti akan memberikan alamat rumah orang tuanya bukan alamat rumahnya yang sekarang. Itu sebabnya ia langsung menuju ke rumah orang tua Feli.
Sesampainya di halaman rumah Feli, Arvind sudah disambut Mama Feli yang sedang menata pot bunga.
"Assalamualaikum Ma." Salam Arvind riang sembari keluar dari mobilnya.
"Waalaikumsalam.. eh mantu mama... loh Felinya mana? Kok sendirian aja?" Tanya Mama yang langsung meletakan sekop kecilnya asal.
"Huaaa Ma... Arvind jomblo nih ditinggal istri.." rengek Arvind mendekat ke arah Mama Feli.
Mama Feli menatap Arvind bingung.
"Lah kok bisa? Kan kamu udah ada Feli?""Anak mama banyak yang gebet... Arvind kalah cepet mulu Ma kalau di sekolah." Adu Arvind dengan muka tertekuknya.
"Ututu... kacian mantu mama.. yaudah daripada kamu galau sini bantu mama siram tanaman aja gimana? Nih!" Mama memberikan selang air kepada Arvind. Arvind makin memanyunkan bibirnya.
"Anaknya lagi galau malah dikasih selang... harusnya dikasih anaknya gitu biar Arvind seneng ma." Protesnya. Walaupun ia sebal Mama Feli tidak peka, ia pun tetap menyiram tanaman Mama Feli sampai airnya luber kemana-mana.
"Aduh Arvind kasian itu tanaman mama bisa pada kembung kamu kasih air banyak gitu...." Mama menggelengkan kepalanya geli.
"Biarin aja ma... biar pada gendut tanamana mama..." kata Arvind asal. Dan Mama Feli hanya bisa terkekeh geli melihat tingkah Arvind.
Beberapa menit kemudian, sebuah mobil berwarna hitam memasuki halaman rumah Feli. Dan mobil itu terus berjalan hingga Arvind heboh berteriak.
"Wehhhh anjirrr...." Arvind langsung lari menjauh dari mobil gila itu.
"Arlo sialan!! Keluar lo!!" Arvind sangat hafal dengan mobil temannya yang berplat nomor A 1210 O itu. Arvind yang semakin kesal pun langsung menyiram mobil Arlo dan bersiap menyemprot pengemudinya saat keluar dari mobil.
"Arvind jangan gitu dong sayang!" peringat Mama Feli kepada Arvind.
"Biarin aja ma salah siapa mau nabrak Arvind! Udah tau Arvind lagi kesel!" Arvind terus menyemprot mobil itu sampai basah semua.
Beberapa menit kemudian, Feli pun keluar dengan tasnya sebagai tameng agar tidak terkena siraman Arvind. Lalu diikuti Arlo yang juga keluar namun lewat pintu yang berbeda dengan Feli.
"Hueee Arvind basah anjay!" Arlo memekik saat dirinya terkena siraman dari Arvind.
"Mampus lo mampus! Salah siapa mau nyelakain gue tadi! Mana bawa istri gue segala lagi." Sepertinya Arvind keceplosan.
"Istri palalu! Sekata-kata lo kalau nyebut Feli!" Arlo berlarian kesana kemari agar Arvind tidak menyiramnya lagi.
Njir gue keceplosan! Batin Arvind.
Lalu degan cepat dia beralasan, "Ya suka-suka gue mau nyebut dia apa! Balik lo sana! Jangan hobi nikung temen deh lo! Kasihan kek sama gue nanti jomblo lagi lo yang susah loh!" Arvind masih sebal dan ia pun menarik lengan Feli agar mendekat ke arahnya.
"Udah sana lo balik!!" Usir Arvind galak.
"Arvind jangan gitu!" Feli tak enak dengan Arlo yang sudah mengantarkannya.