Enam

106K 3.7K 31
                                    

Sekarang sudah saatnya istirahat, semua siswa dan siswi SMA Bina Bangsa berhamburan keluar kelas dan ada sebagian yang tetap memilih berdiam diri di kelas.

Saat ini Felicie mengajak Bita ke kantin. Selama perjalanan mereka bercerita panjang lebar sampai-sampai setiap kali mereka tertawa selalu ditatap beberapa orang yang mereka lewati.

"Ah seriusan Lo?" Bita bertanya kepada Feli dengan raut muka yang tidak bisa dikondisikan.

"Iya coba Bit, Gue aja enggak tahu kenapa bisa mimpi ketemu dia." Feli menceritakan apapun kepada Bita termasuk hal-hal sepele seperti isi mimpinya.

"Alah Gue enggak rela, enggak boleh enak aja dia harusnya dateng ke mimpi Gue bukan mimpi Lo." Bita menatap Feli denga tatapan kesal serta cemburu karena mendengar Feli yang katanya bermimpi didatangi oleh Arlo.

Bita dan Feli adalah dua dari banyak fans Arlo yang ada di sekolah. Mereka selalu membangga-banggakan Arlo yang notabennya merupakan anak suporter yang memiliki paras tampan bak dewa yunani di sekolahnya.

"Buktinya dia datengnya ke mimpi Gue bukan mimpi Lo, berarti dia sayangnya sama Gue." Feli tersenyum senang. Sedangkan Bita semakin menekuk mukanya karena Feli selalu saja menang kalau soal begituan.

"Lo sama yang lain aja Bit, Gue dukung." Feli tertawa sembari duduk di bangku kantin saat mereka sampai

"Enggak mau, maunya Allooo. Lo aja yang sama Gaga." Bita sok cadel saat memanggil nama Arlo.

"Kalau gitu sih Gue yang enggak mau, mending Arlo tahu daripada Gaga. Gaga ribet, Gaga bawel, Gaga nyeblin, Arlo enggak." Feli enggak ingat dia sudah sama Arvind.

"No no no no, pokoknya Arlo punya Gue.. Lo sama Gaga aja..." kata Bita dengan senyum sumringahnya.

Pada saat Bita berbicara seperti itu, Arlo, Vian, Kiara, Adira dan Gaga pun lewat di jalan sebelah mereka persis.

Arlo melirik tajam ke arah Bita yang menyebut-nyebut namanya, begitu juga Adira yang langsung menatap Feli tak suka karena Gaga dibawa-bawa. Sedangkan Gaga, terlihat lebih santai. Ia justru merangkul pundak Adira kemudian mengalihkan pandangan Adira dari Feli dan Bita. Dan mereka pun berjalan menuju sebuat meja kosong yang biasanya mereka tempati.

Lain halnya dengan Bita, Bita menunduk malu dan meruntuki dirinya sendiri karena menyebut Arlo itu miliknya.

"Sudah Bit santai saja, sudah pergi orangnya." Tenang Feli yang ingin menertawai Bita tapi kasihan.

"Beneran sudah pergi?" Bita menoleh ke arah dimana Arlo dkk duduk. Lalu menghela napas lega.

"Huaaa lega Gue, anjir Gue malu Fel..." Bita mulai mengoceh lagi.

"Fellll Gue malu anjir Lo kenapa enggak bilang kalau ada Arlo hihhh muka Gue mau di taruh dimana coba kalau papasan sama Arlo lagi." Bita merengek sendiri.

"Ya Lo sih semangat banget mau rebut Arlo dari Gue, kena karma tuh." Feli tertawa.

"Kan Lo nyebelin! Gue kan tadi mengutarakan perasaan Gue! Biar gak Lo tikung." Bita manyun.

"Iya iya bita, Arlo juga sudah tahu kok isi hati Lo." Feli tertawa geli melihat sahabatnya makin kesal.

"Feliiii..." Bita menghentakkan kakinya kesal. Lalu menatap Feli yang justru tertawa di atas penderitaannya.

●●●

Di salah satu sudut kanti yang lain, mereka duduk sambil membicarakan sebuah topik pembicaraan.

"Heh Gue dengar-dengar Arvind bakal kesini ya hari ini?" Tanya Arlo sambil mengaduk bakso dihadapannya.

"Lah emang mau ngapain dia kesini?" Tanya Adira yang sedang makan es krim sambil menyender dibahu Gaga.

 Perjodohan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang