Mangga atuh di puter lagunya~
Ailin masih terbaring lemah di atas kasur. Yah suruan Ayahnya berhasil membawa ia sampai di Indonesia. Entah apa yang membuatnya begini, tetapi hingga saat ini Ailin masih saja terlelap.
Ailin berada di kamarnya. Kamar yang penuh akan kenangan indah bersama keluarga kecilnya dahulu. Namun, rasa senang itu lenyap semenjak kebahagiaan kecilnya perlahan hilang.
"Apa dia tidak akan bangun? Apa dia tidak apa-apa?" Ujar Sulli pada suaminya. Ia nampak khawatir karena Ailin nampak seperti mayat yang sedang terbaring di kasur.
"Jikalau tidak bangun pun akan lebih bagus. Tidak ada lagi hal yang harus ditakutkan. Wendy pun bisa hidup dengan layak." Ujar suaminya sambil menatap datar pada anaknya.
Selicik apapun dia, Sulli tetaplah seorang ibu dengan seorang anak wanita. Ia mengerti perasaan anaknya. Namun, ia tetap tidak tega dengan keadaan Ailin.
"Sudah, ayo pergi! Dia memang pantas mendapatkannya." Ujar suaminya lalu menariknya keluar dari kamar Ailin.
***
Keadaan Taehyung membaik. Namun, ia sangat cemas akan keadaan Ailin. Sudah dua hari, ia tidak mendapatkan kabar pasal Ailin. Ia sangat menyesal karena tidak dapat melindungi Ailin.
"Maafin gue, bang! Gue emang gak becus jadi temen." Ujar Taehyung pada Chanyeol yang ada di sebelahnya.
"Weitts udah gapapa. Lu kudu sehat dulu baru mikir Ailin. Biar Ailin jadi urusan gue. Lu baek-baek ya di sini! Gue mau ke indo cari Ailin. Bye!" Ujar Chanyeol sambil menepuk bahu Taehyung lalu pergi.
"Ailin, lu kudu kuat! Gue di sini cuma bisa bantu doa buat elu!" Ujar Taehyung sambil meremat dadanya akibat penyesalannya yang teramat besar untuk Ailin.
***
"Wen, kamu harus jujur! Wen!" Teriak lelaki itu pada Wendy. Namun Wendy tetap acuh dan tak mau menoleh ke arah lelaki itu.
"Dimana anak aku? Kamu gak bisa kayak gini terus! Aku juga ayahnya Wen!" Bentak lelaki itu pada Wendy.
Memang sia-sia kalau harus berurusan dengan Wendy. Wanita cantik dengan paras anggun namun berhati busuk.
"Kalo emang aku gak bisa nanya hal ini ke kamu, biar aku cari sendiri." Ujar lelaki itu lalu pergi dengan mobil putihnya.
"Sampah." Ujar Wendy sambil menatap kepergian lelaki itu.
***
"Halo, baek?"
"Halo? Tumben telfon gue, chan?"
"Gue minta bantuan dong!"
"Lu jatuh miskin? Kasihan!"
"Serius anjing! Adek gue diculik! Dan sekarang gue butuh orang-orangan lu buat cari adek gue!"
"What?! Sial! Oke, gue bakal cari calon bini gue sampek ketemu. Lu juga gak becus jagain Ailin! Mending gue jagain!"
"Bye!"
Tut
Emang bener kata orang. Baekhyun itu muka ganteng mulut uler. Yah bagaimanapun hanya dia yang bisa membantu untuk mencari Ailin. Eh tapi? Mingyu!
Tut tut tut
"Halo, bang? Ada apa?"
"Sekarang Ailin diculik! Tolong bantu gue buat cari dia dan kalo emang ketemu di rumah bokap gue, plis! Plis, akting jadi baik di mata dia dan suruh orang-orangan Baekhyun buat gotong dia diem-diem."
"Okee, gue cari dia sekarang!"
"Thanks Ming!"
"Yoi!"
Tut
Makin banyak yang cari Ailin makin bagus kan? Itulah yang dipikirkan Chanyeol. Kenapa Chanyeol tidak peka? Soal dua lelaki yang sedang bersaing untuk Ailin. Yah emang dasarnya gesrek, yaudah ya.
***
Mingyu dan Baekhyun pun melancarkan rencana Chanyeol. Mereka bekerja sama dengan baik tanpa mengerti perasaan masing-masing. Yah, mereka memiliki perasaan yang sama pada orang yang sama.
Mingyu segera memasuki rumah Ailin lalu mencari Sulli. Ia sudah paham dengan situasi di sini. Ia pun tak menggubris tatapan dari penjaga kamar Ailin. Ia hanya perlu berakting di sini.
"Misi, tante. Bisa ketemu Wendy? Saya ada urusan sama Wendy." Ujar Mingyu sambil tersenyum ramah.
"Oh kamu. Ngapain ke sini? Kamu kan udah gaada urusan sama Wendy." Sarkas Sulli.
"Ah maaf ya tante. Saya cuma mau minta maaf kepada Wendy. Dia hanya salah paham."
"Gausah sok baik kamu! Kamu itu udah nyakitin anak saya! Jangan cari muka di sini!" Bentak Sulli dengan menunjuk Mingyu.
"Begini ya tante, saya tidak ada urusan dengan Ailin. Anak anda hanya melebih-lebihkan. Saya sudah ikhlas menikah dengan Wendy, tapi? Dia menyia-nyiakan saya serta anaknya. Jadi di sini saya minta tanggung jawab atas anaknya. Karena anak tersebut bukan anak saya. Terima kasih." Ujar Mingyu lalu pergi begitu saja.
Sulli yang terkejut atas pernyataan Mingyu lantas jatuh terkapar di lantai. Penjaga kamar Ailin pun membopong Sulli menuju kamarnya.
Mingyu yang melihat situasi yang aman, ia pun segera memasuki kamar Ailin lalu membopongnya bersama suruhan Baekhyun. Mingyu nampak khawatir dan sangat cemas dengan kondisi Ailin.
Mereka membawa Ailin pergi dan Mingyu meninggalkan berkas penting di kamar Ailin. Ayahnya pun menemukan berkas tersebut dan membukanya. Sontak ia geram dan meremat berkas tersebut.
"Sial!"
Tahan lin, lu kudu kuat!-Mingyu
Tunggu gue lin, gue gamau liat lu kek begini-Baekhyun
Sialan!-Chanyeol,Ayah Ailin
Ummi... -Ailin~~~
Yooo makin gaje aja nih cerita
Tapi gue gak peduli eak:v
Yaudon lu baca alhamdulillah, lu vote gue doain ke korea, lu mau apa gue gak peduliVomment juseyo
-salam dari jodohnya hanbin profil mingyu
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Sunshine!! || Kim Mingyu
Teen FictionKetemu orgil? pernah Ketemu cogan? pernah Ketemu cecan? pernah Ketemu bias? sudah pasti tidak pernah Ketemu jodoh? belum:( jodoh gue jauh di koriyah:( Kalo ketemu sahabat jadi cinta? pernah Siapa dia? coba tebak Siapa cobak? ya lu liat aja poto nih...