22. Stressed Out

10 1 6
                                    

Keadaan Ailin memburuk. Keluarga Ailin pun cemas. Terutama Chanyeol yang sedari tadi hanya terpaku pada wajah lesu Ailin.

"Lin, bangun gih. Gue butuh elu kali. Lu kudu bangun." Ujar Chanyeol sambil mengusap dahi mulus adiknya.

Mingyu dan Baekhyun hanya terdiam dan berdoa untuk kesembuhan Ailin. Somi pun turut hadir di sana. Ia sangat penasaran dengan sosok Ailin.

Sang ibunda? Beliau sangat syok hingga beliau hanya bisa terduduk di sebelah Chanyeol. Dan kabarnya Ayah Ailin akan menjenguk Ailin. Beliau juga meminta maaf atas perlakuannya pada Ailin.

***

"Sulli! Bangun kamu!" Bentak Ayah Ailin dengan menarik selimut Sulli.

"Ada apa? Kenapa selimutku ditarik?" Tanya Sulli yang masih lemas.

"Aku gatau lagi sama anak kamu! Aku malu! Aku kecewa! Kamu juga gak becus didik anak kamu!" Bentak Ayah Ailin sambil menunjuk berkas yang diberikan Mingyu.

Sulli mengambil berkas itu lalu membukanya. Ia menangis lalu memukul-mukul dadanya. Ia kecewa dengan kelakuan anaknya. Ia sangat terpukul dan malu.

Kecocokan Jisung Kim dengan Mark Tuan 97%, sedangkan kecocokan Jisung Kim dengan Mingyu Kim hanya 5%.

Maka dengan adanya hasil ini, sudah bisa dipastikan jika Jisung Kim merupakan anak dari Mark Tuan.

(ps : itu ngawur ya gais gue juga gatau gimana bikinnya, maaf yeu:" )

Sulli berpikir kembali. Apa ini yang dinamakan karma? Ia mungkin seharusnya tidak merebut suaminya yang notabenenya masih suami orang. Ia hancur dan tidak mampu menerima kenyataan hingga pingsan, lagi.

Di sisi lain, ayah Ailin hanya mampu meratapi nasibnya. Karena perbuatannya, anaknya kini terbaring lemah di rumah sakit. Seharusnya beliau lebih percaya pada Ailin, bukan malah membela anak jahanam itu.

Tanpa basa-basi, beliau mengambil tindakan yang harusnya beliau tegaskan dari kemarin. Beliau sudah tidak peduli dengan apa yang akan dirasakan anak tirinya. Yang ada dipikirannya hanyalah,

"Kau harus tanggung jawab atas kelakuanmu terhadap anakku serta cucu manisku."

Beliau mengambil ponsel yang sedari tadi digengamnya. Ia pun menelfon seseorang.

"Tolong, pada tanggal ******** siapkan pertemuan, kita harus segerakan acara ini. Agar perusahaan tidak menanggung akibatnya."

***

"Ummi.. Ailin pusing."

"Ya makanya kamu jangan tingkah dulu. Kamu itu demam yah masih maksa main aja, dasar bocah."

"Ih ummi kok jahat sama Ailin! Ailin kan sakit, huhuhu"

"Isshh, bercanda anak ummi! Sini ummi peluk! Tapi bobok ya!"

"Okeeee! Yeyeyeye hihihihi"

"Tidur bocah!"

"Ih ummi!"

Ailin tertidur tapi matanya belum sepenuhnya tertutup. Ia melihat seberkas luka yang mengiris hatinya. Luka itu adalah pernikahan Mingyu.

Ia menangis hingga matanya rasanya tak sanggup untuk menopangnya agar terbangun. Saat ia akan kembali tidur, beberapa tangan menahannya. Tangan itu seolah berbicara.

Hi Sunshine!! || Kim MingyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang