26. Last Heartbeat

10 1 2
                                    

Flashback on

Tanpa ia sadari, Ailin pun mendengar keluh kesahnya. Ia hanya dapat menitihkan air matanya hingga Mingyu pun tak tahu bahwa ia mendengar semua pernyataan teman-temannya.

Akibatnya, Ailin berusaha melawan penyakitnya dan meminta restu Tuhan agar ia dapat melawan semuanya. Tak berselang lama, matanya pun perlahan terbuka. Ia melihat ke sekeliling kamarnya. Ia melihat sesosok yang pernah ia idamkan berada tepat di sampingnya. Ia tersenyum, lalu mengelus lembut kepala Mingyu.

Mingyu merasa ada yang janggal. Ia pun mendongakkan kepalanya dan mendapat senyuman manis dari Ailin.

"Udah gausah nangis! Makasih ya u-" Ujarnya terpotong akibat pelukan hangat yang datang tiba-tiba. Mingyu mengeratkan pelukannya. Ia sangat merindukan sosok Ailin. Ia tak mau kehilangan sosoknya lagi.

"Udah dong Ming! Gue sesek di sini, ah elah!" Omel Ailin sambil memukuli bahu lebar Mingyu.

"Iyaa.. Iyaa nyonya putri!" Balas Mingyu yang mendapat lemparan bantal dari Ailin.

Mingyu pun merasa heran. Apakah takdirnya memang selalu terkena lemparan bantal saat berada di dekat Ailin?

Flasback Off

Mingyu dan Ailin tengah asyik menikmati kopi hangat di sebuah cafe. Mereka tengah menikmati pemandangan alam sekitar taman bermain dengan seksama.

"Ming, ayo main lagi!" Ajak Ailin yang mendapat tatapan sinis dari Mingyu.

"Di luar hujan! Nanti sakit lagi! Besok-besok aja!" Balas Mingyu yang mendapat rengekan dari Ailin.

"Ayolah Ming! Sekali ini aja! Aku gak minta lagi deh, janji!" Ujar Ailin yang mendapat helaan nafas dari Mingyu.

"Yaudah ayoo!" Ajak Mingyu yang dibalas sorakan gembira Ailin layaknya anak tk yang tengah menaiki ayunan.

Suasana kembali ceria, karena adanya Ailin. Sebuah pertanda baik bagi semua bahwa ia yang notabenenya happy virus.

***

"Bang, lu bilang Ailin ama si Aming?" Tanya Jaehyun kepada Chanyeol.

Kebetulan mereka bertemu di sebuah cafe terdekat setelah menghadiri acara pernikahan Baekhyun. Mereka tampak menikmati pemandangan dan berkomunikasi dengan baik.

"Iya, kenapa?" Tanya Chanyeol santai lalu kembali menyesap kopi yang ia pesan.

Jaehyun yang mendapat balasan seperti itu pun tampak resah. Ia tahu bahwa Ailin akan aman bersama Mingyu, namun ada hal yang mengganjal di hatinya sehingga ia terus menyakannya.

"Gue khawatir aja bang. Bukan gue gak percaya ama si Aming, tapi gue takut penyakitnya Ailin kambuh tiba-tiba." Ujar Jaehyun yang menampakkan bahwa ia tengah resah.

Chanyeol yang mendengarnya pun hanya tersenyum simpul. Ia kembali menyesap kopinya dan mulai menjawab Jaehyun.

"Tenang aja. Tadi gue udah di line ama Ailin kalo dia divonis sembuh total." Ujar Chanyeol yang nampak mengganjal di telinga Jaehyun.

Sadar akan ketidakpercayaan Jaehyun padanya, ia pun menunjukkan isi linenya kepada Jaehyun. Yang diberi pun segera mengambilnya dan memeriksa isinya.

Line !

Ailin : Bang
Ailin : Ada kabar bahagia!

Chanyeol : Apaan?!
Chanyeol : Mingyu njebolin elu?

Ailin : Heh abang!
Ailin : League nya!

Chanyeol : Language lol
Chanyeol : Ada apaan?

Ailin : Gue divonis...

Chanyeol : Apaan elahh!!

Ailin : SEMBUH TOTAL
Ailin : Oke sekian dari si cantik dari goa cina
Ailin : Sekian terima kamu:*

Chanyeol : Yang BENER ELU!!
Chanyeol : WOYY
Chanyeol : ELAH DIKACANGG!!
Chanyeol : Serah lu dah, Alhamdulillah ya gustiii!!!

Jaehyun yang tengah membacanya pun merasa dilema. Ia merasa antara haru dan jijik mengetahui respon yang diberikan Chanyeol. Mulai saat ini, ia percaya bahwa Chanyeol as always pencitraan.

***

"Lin, ayoo pulang! Udah malem! Nanti lo sakit lagi!" Ajak Mingyu pada Ailin yang tengah asyik memandang langit malam di taman bermain.

"Bentar deh Ming. Duduk di situ dulu! Sambil liat langitnya. Langitnya lagi bagus!" Ujar Ailin sambil menarik Mingyu ke arah bangku taman yang dituju.

Terpikat dengan alasan tersebut, Mingyu pun ikut duduk dan mendongakkan kepalanya menghadap langit malam. Ya, memang benar bahwa langit di sini sangat indah. Apalagi ia tengah bersama orang yang istimewa baginya.

"Ming, tolong jaga janji aku ya!" Ujar Ailin yang diangguki oleh Mingyu.

"Pertama, kamu harus selalu ke sini di hari ultah aku!" Ujar Ailin yang diangguki Mingyu. Ya, Mingyu merasa bahwa Ailin akan mengajaknya bermain lagi di wahana favoritnya.

"Kedua, jangan lupa ajak Somi! Soalnya Jisung masih kecil banget jadi ajak Somi aja yang udah radak gedean!" Ujar Ailin yang kembali mendapat anggukan kepala dari Mingyu. Ia, kembali merasa bahwa Ailin ingin mendekatkan dirinya dengan Somi di taman bermain ini.

"Terakhir, jangan pernah lupain tempat ini apapun yang terjadi." Ujar Ailin yang membuat Mingyu bingung. Namun, ia tak begitu tertarik sehingga ia hanya mengangguk pada Ailin.

Ailin yang melihatnya tersenyum bahagia. Saking bahagianya, ia sampai terlelap di pundak Mingyu. Ia sangat nyaman pada posisi tersebut.

Mingyu hanya mengelus rambutnya perlahan. Ia juga sangat bahagia mengetahui bahwa Ailin masih peduli padanya. Sampai dimana ia merasakan kepala Ailin melemas dan jatuh di pahanya. Ia memegang pun pipi Ailin dan terasa dingin.

Mingyu merasa bahwa taman ini tidak baik untuk saat ini. Ia pun mencoba membangunkan Ailin. Namun, Ailin tak memberi respon. Digoyangkan badan Ailin, tetapi hasilnya nihil. Sampai saat jarinya menyentuh hidungnya.

"Lin... Lu gak boleh begini! AILIN!!!??" Teriak Mingyu pada Ailin. Namun yang diteriaki namanya tak memberi respon apapun.

"Keep in warm, honey. I will love u until u have someone else."

"I'm sorry, i know that's too late to say sorry and i really wanted to spent my last breath and heartbeat with u."

"Don't be sad, u already had a good life."

"Good bye, see u at another life, Mingyu."

"Ailin will love u whenever she life."

Tbc

~~~

gausah kaget kalo inggrisnya jelek bgt, arap maklum, awwkkk

aroma ending semakin tercium~
terima kasih telah membaca cerita ini, awwkk

-salam dari jodohnya hanbin uname mingyu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hi Sunshine!! || Kim MingyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang