Prank dimulai...
"Tolong! Tolong!! Kak kai tolongin kami!!"
Teriak alva dan rini sekencang mungkin.
Hingga terdengar ke telinga kai. Kai yang dari tadi hanya fokus ke leptop pun panik dengar teriakan adik-adiknya."Ha? Rini? Alva? Kamu kenapa teriak-teriak kayak orang gila sih?"
"Tolongin kami kak, disini ada ula-"
Bruuuk
Belum selesai ngomong, kai udah datang karna merasa panik dan bingo! Tepat banget kenak kepalanya.
"Rini!!! Alva!!!!"
"Hahaha" alva dan rini yang bisa cuman ketawain pun ngakak terguling-guling.
Tiba-tiba bibi datang, mungkin karna bibi dengar kami teriak-teriak kali ya?
"Yaampun tuan, tuan kenapa? Kok mainin tepung sih?"
"Yaelah bi, jelas-jelas masa kecil kak kai ni kurang bahagia makanya dia mainin tepung. Hahaha" jawab alva.
"Eh, tapi non, seingat bibi ya non, masa kecil mas kai ini bahagia loh, sering keluar negri ke menara yang tinggi itu non, terus ada gedung yang miring gitu masih banyak deh non, bibi lupa."
"Hahahaha karma lo, adik durhaka emang kalian"
"Tuan ngomongnya"
"Hehehe, iya bi. Ini nih bi! Mereka tu teriak-teriak kayak orang gila, apa gak panik kan bi?"
"Ooo, iya sih bibi juga panik dengar teriakan suara dari atas. Jadi bibi lari deh kesini"
"Tulah! Gara-gara kalian ni buat orang susah aja! Udahlah baju kakak kotor. Jadinya kakak harus mandi lagi kan!"
"Yaudah tuan, biar bibi aja yang beresin tepungnya, tuan mandi aja"
"Ga usab bi, biar mereka aja yang beresin. Siapa suruh buat orang panik. Bibi kerjain aja yang lain"
"Iya tuan"
Bibi pun turun beserta kai yang ada di belakangnya. Dari tadi sih rini sama alva gak buka suara karna gak tau mau ngomong apa. Mau gak mau mereka pun beresin sisa tepung yang ada di lantai. Sedangkan kai lagi mandi sambil ngedumel sendiri.
Selesai mandi, kai nampak rini dan alva ada di tempat tidurnya lagi duduk.
"Kak, rini minta maaf ya"
"Iya kak, alva juga minta maaf"
"Kami buat kayak tadi supaya kakak engak terlalu fokus terus sama pekerjaan kakak"
"Kami juga butuh hiburan kak, kami mau kakak bersenang-senang sama kami."
"Maaf kak, mungkin yang kami buat tadi terlalu berlebihan"
"Kami minta maaf kak" ucap mereka bersamaan.
.
.
.
.
Hai hai hai!!! Hwaiting!Assalamualaikum🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
MUALLAF ? Why not?!
FanfictionBagi sebagian kalangan, memutuskan untuk menjadi seorang mualaf tentu merupakan sesuatu yang tidak mudah. Apa lagi jika itu seorang ARTIS yang sedang naik daun. Dia menemukan seorang gadis berhijab. Mualaf merupakan orang yang baru saja memeluk agam...