📃 Teka-teki 3

506 42 3
                                    

Voted sebelum baca yak, jangan jadi silent readers dong hargain icha ya ya ya 😊comment juga gak apa-apa kalo punya unek2 jangan malu. Gak bakal aku gampar😂😂

Ok happy read.
.
.
.
.
.


Rafael membuka gorden kamar hotelnya yang berwarna putih gading, ia menyukai tempat itu. Tatapannya langsung menuju kearah pemandangan pantai Alexandria yang memikat, dan harapannya hanya satu, andai saat ini ia bisa menikmati indahnya kota itu bersama Athaya.

Alexandria adalah sebuah kota di pesisir utara Mesir yang berhadapan langsung dengan birunya laut Mediterania. Kota ini dibangun oleh Alexander The Great (Alexander agung), penguasa kekaisaran Mediterania. Sejarah mencatat Alexander membangun kota ini pada 332 SM dengan mendatangkan sejumlah arsitek dari Yunani.  Ia berhasil memimpin kekaisaran dari laut Lonia sampai pegunungan Himalaya, lalu membangun Alexandria dan menjadikannya sebagai ibukota kekaisaran. Itulah sedikit sejarah singkat mengenai Alexandria, maaf jika ada pembahasan yang salah.

Ok, kita kembali pada Rafael yang saat itu masih termenung bergulat dengan pikirannya sendiri, dan masih berada di balik jendela. Tiba-tiba terdengar suara orang yang memencet bel kamarnya, Rafael membuyarkan semua lamunannya. Ia segera membukakan pintu, mungkin saja itu Willy yang mau meminjam flashdisk atau Gery yang menanyakan apakah di kamarnya ada makanan atau tidak.

"Eh, iya pak ada apa?" tanya Rafael pada pria tua yang sepertinya adalah kurir pengantar surat. Dugaan Rafael salah, kali ini bukan Willy atau Gery yang mengganggunya.

"Ada titipan surat," jawab pria itu sambil memberikan sebuah amplop khas yang ia kenali. Ya, itu amplop yang biasanya dari si pengirim teka-teki itu. Segera Rafael meraihnya, "terimakasih pak."

Kurir itu hanya mengangguk tersenyum, kemudian langsung pergi lagi. Sementara Rafael cepat-cepat masuk ingin segera membuka teka-teki selanjutnya.

Athaya mu sudah dekat!

Jasad yang bersemayam dengan empat kubah berukir, satu menara, dan berarsitektur mamluk. Saat Cleopatra wafat, Hawa selalu datang.

'Ya tuhan, kenapa semakin lama tebakannya makin sulit sih!'

Rafael mengacak-ngacak rambutnya sendiri frustasi, ia kira akan langsung mudah bertemu dengan Athaya. Athaya sebenernya kamu dimana?

"Tunggu, siapa yang dimaksud jasadnya di tebakan ini? Jasad Athaya? Nggak nggak nggak." Rafael menggeleng melupakan perkiraannya itu.

"Saat Cleopatra wafat? Ok aku harus cari dulu kapan dia wafat." Rafael langsung membuka laptopnya.

"Ketemu!" decak Rafael

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ketemu!" decak Rafael.

"Terus apa hubungannya sama Athaya? Pikir dong El!" Rafael mengutuk dirinya sendiri yang merasa tidak becus untuk memecahkan tebakan ini sendiri.

Adam dan Hawa (About Athaya2)✔ #wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang