📃21.mendua?

431 35 2
                                    

Fatimah sedang dalam perjalan menuju tempat Willyam, yang katanya pria itu sudah tahu arti tebakan kemarin. Fatimah melajukan mobilnya dibawah rata-rata, sambil terdengar musik indonesia dari ponselnya karena merasa bosan dalam perjalanan, ia memang masih menyukai lagu-lagu dari Indonesia. Tepatnya yang dinyanyikan oleh diva besar Melly Goeslow. Kalian tahu lagu teh Melly yang judulnya salah? 
Fatimah sampai hening memikirkan salah satu bait dari lirik lagu tersebut, lagu yang bernada riang namun mempunyai lirik kejam.

Ku cinta kamu bukan berarti ku tak mendua, sayang kau nilai aku salaaaaaah...

Kalian yang mendengarnya juga pasti bingung kan? Ini orang kejam banget gitu menduakan orang yang dicintai. Entah apa yang di pikirkan Fatimah sehingga ia begitu seperti menghayati isi lagu tersebut, apa ia merasa lagu itu mirip dengan hidupnya? Yang mencintai Rafael tapi tidak menutup kemungkinan mendua dengan Aristo?

Fatimah memukul-mukul kepalanya gemas, karena memikirkan yang tidak-tidak. Mana mungkin ia setega itu!! Ia menarik nafas perlahan mencoba berkonsentrasi dalam menyetir dan mematikan alunan musik membingungkan tadi. Ia memang mencintai Aristo tapi itu dulu, ia memang bahagia bisa bertemu dengan pria itu dihidupnya, dan jujur rasa bahagia itu masih ada sampai sekarang. Tapi Fatimah juga tidak bisa menghindari takdir, takdir yang megatakan bukan Aristo lah jodohnya, melainkan Rafael saja. Ia tak mau terkena hukum karma nantinya, Aristo hanyalah seorang tamu yang tidak sengaja lewat dan sebentar lagi akan pamit, sehingga hanya cukup disediakan kopi, bukan hati. Biarkan Aristo tidak tahu siapa Fatimah sebenarnya, biarkan seperti ini saja. Karena Fatimah sangat mencintai Rafael detik ini dan seterusnya, meski tidak tahu ada apa kedepannya.

Fatimah mempercepat langkahnya saat ia sudah sampai apartemen Willyam, ia sudah tak sabar tahu siapa pengirim itu. Karena ia akan sangat berterimakasih kepadanya yang sudah menyatukan dirinya dan Rafael lagi!

"Gimana? Apa artinya Wil?" tanya Fatimah duduk disebelah antara Willy dan Gery, sementara Rafael duduk didepannya, dan ada Rere yang masih sibuk memainkan ponselnya.

"Cepet nih kita udah penasaran!" titah Gery.

"Ok sabar aku jelasin perkalimat."  Willyam menarik nafas perlahan, dan semua orang disana masih menunggu penjelasannya.

"Di kalimat pertama berbunyi aku adalah revolusi kera, itu sangat kuat menunjukan bahwa dia adalah manusia. Yang dalam satu teori revolusi bahwa manusia berasal dari kera."

"Lalu dilanjut ke kalimat kedua berbunyi  berkepala empat, maksudnya bukan manusia berkepala empat, kepala empat itu istilah menunjukan bahwa manusia itu berumur 40 an." sambung Willyam.

"Aku pernah denger istilah itu," sahut Gery.

"Dan tentang angka 17011971, menurut aku itu menunjukan tanggal lahir, tanggal 17 bulan 01 yaitu januari dan tahun 1971." William menarik nafasnya lagi.

"Aku paham Wil, berarti kalimat terakhir Kisah buaya dan hiu itu menunjukan tempat lahirnya yaitu surabaya?" tebak Fatimah.

"Yups cerdas!! " puji Willi.

"Tapi pertanyaannya siapa dia?" tanya Rafael.

"Ya kalian berdua inget-inget kalian kenal gak sama orang yang punya ciri-ciri itu?" Rere memojokan Rafael dan Fatimah.

"Nggak!" sahut dua sejoli itu kompak.

"Hadeuuuuh,," keluh Gery.

Mereka semua tampak kecewa dengan jawaban itu, akhirnya mereka memutuskan untuk delivery makanan karena pada saat itu cuaca di Mesir sedang hujan dan di rumah Willyam tidak ada satu pun yang bisa dimakan, kecuali hati. Makan Hati!! Selagi menunggu pesanan datang, pikiran Fatimah masih tertuju pada sosok yang pernah singgah di hatinya walau hanya sebentar dan sedikit, sosok yang ia temui beberapa hari lalu dan menjadi rahasia untuk dirinya sendiri. Bahkan sampai saat ini pun ia belum berani menceritakannya pada Rafael, ia takut El akan salah paham dan hubungan mereka menjadi renggang.

Adam dan Hawa (About Athaya2)✔ #wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang